16 Januari 2023

Phenoxyethanol pada Skincare, Apakah Aman untuk Kulit?

Dengan fungsi yang sama, phenoxyethanol bisa menjadi pengganti paraben
Phenoxyethanol pada Skincare, Apakah Aman untuk Kulit?

Meski penggunaan paraben dinilai aman dalam jumlah yang kecil, tetap saja banyak orang yang ragu menggunakan skincare dengan bahan phenoxyethanol .

Apalagi bila Moms memiliki bayi yang punya kulit sensitif, tentunya menjadi lebih berhati-hati dalam memilih produk perawatan kulit, kan?

Paraben sendiri berfungsi sebagai bahan pengawet agar skincare dan kosmetik tidak mudah berjamur atau rusak.

Nah Moms, ternyata saat ini sudah ada bahan dengan manfaat yang sama dengan paraben, tapi keamanannya lebih terjamin, yakni phenoxyethanol.

Yuk mengenal lebih dalam kegunaan phenoxyethanol pada skincare!

Baca Juga: Paraben dalam Kosmetik, Apakah Benar-benar Berbahaya?

Apa Itu Phenoxyethanol?

Phenoxyethanol
Foto: Phenoxyethanol (Freepik.com)

Dilansir dari Cosmetic Info, phenoxyethanol adalah cairan yang agak lengket dengan aroma seperti mawar.

Bahan ini berfungsi sebagai pengawet untuk mencegah perkembangbiakan bakteri pada produk.

Senyawa ini tidak berwarna, berminyak, dan memiliki bau seperti mawar. Secara kimiawi, ini adalah alkohol eter yang secara alami ditemukan dalam teh hijau.

Tetapi sebagian besar fenoksietanol yang akan Moms temukan disintesis di laboratorium.

Phenoxyethanol umum digunakan dalam skincare, makeup mata, parfum, blush on, foundation, lipstik, sabun mandi, dan detergen.

Kalau Moms melihat daftar komposisi dalam produk, phenoxyethanol biasa ditulis sebagai Phenoxyethanol, 2-Phenoxyethanol, Euxyl K® 400 (campuran phenoxyethanol dan 1,2-dibromo-2,4-dicyanobutane), atau PhE.

Menurut European Union (EU), phenoxyethanol diperbolehkan digunakan pada produk skincare dan kosmetik dengan konsentrasi maksimal 1%.

Cosmetic Info pun mengatakan bahwa anggapan phenoxyethanol akan berbahaya bagi bayi hanyalah sebuah mitos.

Tapi pada 2008, The U.S. Food and Drug Administration (FDA) pernah melarang penggunaan produk dengan campuran phenoxyethanol dan chlorphenesin.

Sebab, dua campuran bahan tersebut bisa menimbulkan muntah dan diare pada bayi yang masih menyusui.

Namun, saat ini FDA menyatakan phenoxyethanol pada skincare dan bahan tambahan makanan aman digunakan.

Para peneliti di The Cosmetic Ingredient Review (CIR) juga menentukan bahwa phenoxyethanol aman diaplikasikan secara topikal (dioles) dengan konsentrasi 1 persen atau lebih sedikit.

Meski penggunaan phenoxyethanol pada skincare telah dinyatakan aman, Moms tetap harus ekstra hati-hati untuk mengaplikasikannya pada kulit Si Kecil.

Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai pemakaian produk perawatan kulit pada bayi. Jangan sampai kulit buah hati rusak akibat salah memakai produk!

Baca Juga: Kandungan Fragrance pada Skincare, Berbahayakah?

Phenoxyethanol Untuk Wajah

Wanita menggunakan skincare
Foto: Wanita menggunakan skincare (Orami Photo Stock)

Phenoxyethanol diketahui menyebabkan reaksi tipe alergi pada kulit pada beberapa orang. Beberapa orang berpendapat bahwa reaksi buruk ini adalah akibat alergi pada subjek uji.

Yang lain berpendapat bahwa ini hanyalah iritasi kulit yang memengaruhi orang yang berbeda pada tingkat yang berbeda.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa manusia dan hewan dapat mengalami:

Dalam satu penelitian pada subjek manusia, bahan kimia ini menyebabkan gatal-gatal dan anafilaksis (reaksi alergi yang berpotensi mengancam jiwa) pada pasien yang menggunakan produk kulit topikal dengan bahan tersebut.

Padahal, anafilaksis dari bahan kimia ini sangat jarang terjadi.

Dalam laporan kasus lain, gel ultrasonik yang mengandung bahan kimia ini menyebabkan dermatitis kontak pada manusia.

Kedua kasus ini hanyalah contoh dari banyak kejadian serupa dari bahan kimia yang menyebabkan iritasi dan ruam pada manusia.

Tetapi frekuensi gejala ini sangat rendah jika dibandingkan dengan seberapa sering orang terpapar tanpa efek samping yang berarti. Dan umumnya dianggap disebabkan oleh alergi.

Phenoxyethanol dianggap menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat pada bayi yang terpapar.

Namun, tidak ada risiko signifikan yang diketahui pada ibu, atau orang dewasa sehat lainnya tanpa alergi.

Manfaat dari Phenoxyethanol

Manfaat phenoxyethanol
Foto: Manfaat phenoxyethanol (Orami Photo Stock)

Dalam perawatan kulit, phenoxyethanol digunakan untuk meningkatkan kualitas, keamanan, dan efektivitas suatu produk. Simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: 4 Tanda Kulit Tidak Cocok dengan Skincare

1. Mencegah Pertumbuhan Mikroba

Meskipun kedengarannya tidak menyenangkan, produk kosmetik kita berfungsi ganda sebagai rumah (dan makanan) yang sempurna bagi mikroorganisme berbahaya.

Itu semua berkat air dan senyawa organik / anorganik yang pada dasarnya ditemukan di setiap produk.

"Phenoxyethanol membantu dengan mencegah pertumbuhan bakteri, ragi, dan jamur," kata Jessie Cheung,dokter kulit bersertifikat.

Senyawa ini melawan bakteri dengan membuat lubang di membran mereka, yang pada dasarnya membuat mereka meledak.

Phenoxyethanol juga mengganggu sintesis DNA dan RNA pada bakteri dan ragi, jadi tidak mungkin mereka bereproduksi.

Pada gilirannya, mikroba ini tidak dapat berkembang biak dan mencemari produk perawatan kulit kesayangan kita.

2. Menstabilkan Produk

Dalam parfum, wewangian, sabun, dan pembersih, phenoxyethanol bekerja sebagai penstabil. Di kosmetik lain, ini digunakan sebagai antibakteri dan / atau pengawet untuk mencegah hilangnya potensi atau kerusakannya.

"Phenoxyethanol kompatibel dengan banyak bahan pengawet lainnya," kata Cheung, dan tidak bereaksi dengan cahaya atau udara. Oleh karena itu, ini digunakan untuk mencegah bahan-bahan rusak atau terpisah, membantu produk kitatetap stabil.

Terlebih lagi, phenoxyethanol itu sendiri stabil pada berbagai pH, jadi ia bekerja dengan baik dalam berbagai formula.

3. Meningkatkan Umur Simpan Produk

Sebagai pengawet, phenoxyethanol akhirnya digunakan untuk memperpanjang umur produk.

Sifat antimikroba dan penstabilnya melindungi formula dari pembusukan, yang akan membuat produk tidak berguna, dan tidak aman secara bersamaan. Ini meningkatkan lamanya waktu kita dapat menikmati produk tanpa masalah.

Namun, Moms harus tetap memeriksa tanggal kadaluwarsa ya!

4. Bisa Mengurangi Jerawat

Ketika digabungkan dengan bahan kimia lain, beberapa bukti menunjukkan bahwa senyawa ini efektif dalam mengurangi jerawat.

Penelitian dalam jurnal Efficacy of Octenidine Dihydrochloride and 2-phenoxyethanol in The Topical Treatment of Inflammatory Acne tahun 2008 pada 30 subjek yang manusia dengan infeksi menunjukkan bahwa setelah enam minggu dua kali sehari, lebih dari setengah subjek melihat peningkatan 50 persen dalam jumlah jerawat mereka.

Baca Juga: 4 Manfaat Cocoa Seed Butter pada Skincare

Apakah Ada Efek Samping Phenoxyethanol?

Phenoxyethanol untuk kulit
Foto: Phenoxyethanol untuk kulit (mindbodygreen.com)

FDA memperingatkan bahwa konsumsi phenoxyethanol bisa menjadi racun bagi bayi dengan menekan sistem saraf pusat, jadi direkomendasikan untuk menghindari penggunaan produk yang mengandung pengawet pada bayi.

Untuk orang dewasa, kemungkinan efek samping dari aplikasi topikal jauh lebih ringan, meskipun beberapa informasi menyesatkan yang mungkin Moms temukan di internet.

"Klaim masalah kesehatan yang menakutkan sangat berpengaruh, tetapi phenoxyethanol bisa menjadi iritasi bagi sebagian orang — ini berlaku untuk sebagian besar pengawet," kata ahli kimia Gloria Lu dari Chemist Confessions.

Meski jarang, Heidi Waldorf, dokter kulit dari Waldorf Dermatology Aesthetics, menambahkan bahwa phenoxyethanol dapat menyebabkan iritasi kulit dan reaksi alergi pada individu yang memiliki kecenderungan.

"Jika Moms memiliki kecenderungan terkena eksim atau kulit sensitif, maka hindari produk yang mengandungnya atau lakukan uji tempel sendiri terlebih dahulu," katanya.

Untuk menguji reaksi, Waldorf menyarankan untuk menggosokkan sedikit produk yang mengandung phenoxyethanol ke tempat yang sama di lengan atas kita dua kali sehari selama tiga hari, perhatikan bagaimana tubuh Moms merespons.

Jika melihat reaksi pada kulit, maka hentikan penggunaan produk dan konsultasikan dengan dokter kulit kita.

Itu dia Moms beberapa informasi yang perlu diketahui tentang phenoxyethanol. Hati-hati ya, Moms!

  • http://s3-eu-west-1.amazonaws.com/thejournalhub/10.15570/archive/acta-apa-08-3/8.pdf
  • https://ec.europa.eu/growth/tools-databases/cosing/index.cfm?fuseaction=search.details_v2&id=28157
  • https://www.accessdata.fda.gov/scripts/cdrh/cfdocs/cfcfr/CFRSearch.cfm?fr=175.105&SearchTerm=ethylene%20glycol%20monophenyl%20ether
  • http://www.cosmeticsinfo.org/glossary/letter_e
  • https://journals.sagepub.com/doi/10.3109/10915819009078737

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb