6 Cara Mengobati Pilek yang Tak Kunjung Sembuh, Perhatikan!
Apakah Moms sedang mencari cara mengobati pilek yang tak kunjung sembuh? Jika iya, maka informasi berikut ini bisa jadi solusi yang tepat!
Pilek atau flu dapat terjadi ketika virus menginfeksi hidung, tenggorokan, atau sinus.
Pilek adalah penyakit yang umum terjadi pada setiap orang.
Namun, apabila pilek tidak sembuh, mungkin saja sesuatu yang lebih parah menyebabkan gangguan tersebut.
Jika gejala pilek bertahan lebih dari 10-14 hari tanpa perbaikan, Moms memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Nah, berikut ini adalah cara mengobati pilek yang tak kunjung sembuh beserta gejala dan penyebabnya.
Baca Juga: 17+ Cara Mengatasi Pilek pada Bayi, Tanpa Bahan Kimia!
Gejala Umum Pilek
Mengingat pilek atau flu merupakan penyakit yang paling umum dialami banyak orang, gejalanya mudah untuk diketahui.
Adapun beberapa gejala pilek yang umum terjadi, yaitu:
- Demam ringan
- Badan terasa sedikit nyeri
- Mengalami kelelahan namun tidak ekstrem
- Hidung tersumbat
- Bersin
- Sakit tenggorokan
- Batuk ringan hingga sedang
Untuk mencegah gejala pilek, cuci tangan sesering mungkin dan hindari kontak dekat dengan orang yang sedang mengalami pilek.
Jika gejala pilek tak kunjung mereda, obat pereda nyeri dan pereda demam biasanya digunakan untuk mengurangi gejalanya.
Baca Juga: 7 Pantangan Sinusitis yang Harus Dihindari, Waspada Ya!
Penyebab Pilek yang Tak Kunjung Sembuh
Sebelum tahu cara mengobati pilek yang tak kunjung sembuh, Moms juga wajib memahami apa penyebabnya.
Melansir Lung Organization, beberapa penyebab pilek tak kunjung sembuh adalah:
1. Infeksi
Ketika seseorang terkena infeksi virus atau bakteri tertentu, salah satu gejala yang umum terjadi adalah pilek.
Kondisi yang paling umum ditemukan adalah batuk pilek biasa alias common cold (selesma).
Kondisi ini disebabkan oleh infeksi rhinovirus.
Selain itu, infeksi virus lainnya, seperti influenza, juga dapat menimbulkan penyakit flu dengan gejala khas pilek.
Kunci utama perbedaan pilek dan flu terletak pada penyebabnya.
Apabila pilek umumnya disebabkan oleh rhinovirus, flu biasanya disebabkan oleh infeksi virus influenza.
2. Alergi
Alergi juga jadi salah satu penyebab pilek. Produksi lendir pada saluran pernapasan bisa saja bertambah ketika terpapar alergen atau pemicu alergi, seperti:
- Debu
- Makanan tertentu
- Cuaca ekstrem
- Perubahan cuaca
- Serbuk bunga
3. Rhinitis Nonalergi
Rhinitis nonalergi adalah kondisi di mana hidung sering mengalami pilek, tetapi tidak ada tanda-tanda infeksi, alergi, atau penyakit apa pun.
Dengan kata lain, penyebab pastinya tidak diketahui.
Terdapat beberapa pemicu yang kemungkinan besar memengaruhi terjadinya rhinitis nonalergi, seperti:
- Perubahan hormon
- Terpapar asap rokok atau zat kimia tertentu
- Makanan dan minuman tertentu
- Mengonsumsi obat seperti aspirin, ibuprofen, atau obat tekanan darah tinggi
- Gangguan tidur atau sleep apnea
Baca Juga: Rhinitis Vasomotor: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Cara Mengobati Pilek yang Tak Kunjung Sembuh
Ada beragam cara mengobati pilek yang tak kunjung sembuh yang bisa diikuti, antara lain:
1. Jahe
Selain buat memasak, jahe juga bisa menjadi cara mengobati pilek yang tak kunjung sembuh.
Apalagi, potensi rempah pedas hangat satu ini sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu.
Jahe dikenal efektif dalam melemaskan otot di saluran pernapasan, yang membantu meredakan hidung tersumbat dan mempermudah pernapasan.
Melansir Mayo Clinic, jahe juga menangkal rasa mual akibat terus-terusan buang ingus atau dahak dan mengembalikan stamina saat sedang tidak enak badan.
Tak berhenti di situ, rempah pedas ini juga memicu sistem imun tubuh bekerja lebih baik untuk mempercepat proses pemulihan penyakit.
Caranya adalah:
- Siapkan 1-2 ruas jahe ukuran sedang dan cuci sampai bersih.
- Jahe yang sudah bersih kemudian digeprek atau diparut, lalu direbus sampai mendidih.
- Saring air rebusan jahe tersebut dan minum selagi hangat.
- Moms bisa menambahkan perasan lemon, madu, atau larutan gula merah supaya air jahe lebih enak dinikmati.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.