31 Juli 2019

Punya Gejala Hampir Sama, Kenali Perbedaan Gejala Tifus dan DBD

Banyak orang yang salah mengira antara kedua penyakit ini sehingga terlambat mendiagnosis
Punya Gejala Hampir Sama, Kenali Perbedaan Gejala Tifus dan DBD


Tifus dan DBD (demam berdarah dengue) memiliki gejala khas yang sama, yakni demam tinggi. Karena itu juga, banyak orang awam yang salah melakukan diagnosis awal terhadap dua penyakit tersebut.

Akibatnya, penangan yang dilakukan menjadi tidak tepat. Bukannya sembuh, sakitnya justru semakin parah, bahkan bisa sampai menyebabkan kematian.

Tentu Moms tidak mau kan hal tersebut terjadi. Nah, sebaiknya Moms pahami betul perbedaan gejala tifus dan DBD.

Berikut ini beberapa perbedaan gejala tifus dan DBD yang harus Moms ketahui.

Baca Juga : Anak Rewel dan Panas, Apakah Ini Tanda-tanda Tifus atau Demam?

Gejala Tifus

shutterstock 600349700
Foto: shutterstock 600349700
  1. Pasien tifus biasanya mengalami demam yang tidak terlalu tinggi. Temperaturnya memang terus naik. Tapi umumnya tidak sampai menyentuh angka 38 derajat Celsius.
  2. Di malam hari, temperature akan terus naik dan turun di pagi harinya. Ini yang paling membedakan tifus dengan DBD.
  3. Pasien tifus umumnya mengalami nyeri di bagian perut. Pasien tifus juga mengalami diare.
  4. Pasien tifus juga mengalami gangguan tenggorokan. Seperti batuk dan radang.
  5. Tifus bisa terjadi sepanjang tahun.
  6. Tifus disebabkan oleh bakteri bernama Salmonella typhi. Bakteri ini berkembang dengan cepat di tempat-tempat yang kotor dan jorok. Bakteri ini bisa dibawa oleh serangga dan bisa menempel pada makanan dan minuman.

Baca Juga: Sebabkan Kematian, Kenali 7 Gejala DBD Pada Anak dan Pertolongan Pertama yang Harus Diberikan

Gejala DBD

shutterstock 572630590
Foto: shutterstock 572630590

  1. Pasien DBD biasanya mengalami demam tinggi. Temperaturnya memang terus naik sampai menyentuh angka 39 derajat Celsius.
  2. Pasien DBD biasanya mengalami nyeri seluruh tubuh atau nyeri di bagian otot, sakit kepala, meriang, dan muntah.
  3. Terdapat bintik merah pada tubuh. Bintik merah terjadi akibat pendarahan dan bila ditekan, bintik merahnya tidak pudar.
  4. Setelah tiga hari, demam biasanya turun dan pasien akan merasa telah sembuh. Padahal, ini adalah fase kritis. Setelah itu, demam bisa menyerang kembali.
  5. DBD terjadi biasanya saat musim hujan. Saat banyak genangan air yang menjadi media bagus untuk pertumbuhan nyamuk aedes aegypti.
  6. Jika terlambat ditangani dengan infus dan transfusi darah, pasien DBD bisa meninggal

Baca Juga: Ini Makanan Yang Baik Dikonsumsi Untuk Penderita Penyakit Tifus

Itulah perbedaan antara gejala tifus dan DBD. Sudah tahu kan Moms? Jangan salah lagi ya.

(AND)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb