27 September 2019

Putri Indonesia 2009 Qory Sandioriva Idap Lupus Selama 12 Tahun, Begini Ceritanya

Qory sempat alami kenaikan berat badan hingga 110 kg!
Putri Indonesia 2009 Qory Sandioriva Idap Lupus Selama 12 Tahun, Begini Ceritanya

Foto: instagram.com/qorysandioriva

Lupus merupakan salah satu penyakit autoimun yang umum terjadi. Mengutip situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lupus menyerang sekitar 1,5 juta masyarakat Indonesia.

Putri Indonesia 2009, Qory Sandioriva, adalah satu dari jutaan masyarakat Indonesia yang memiliki lupus. Qory mengidap penyakit lupus selama 12 tahun.

Mayoritas penderita lupus tidak tahu jika mereka terkena penyakit lupus. Bahkan yang menyadari hanya sekitar satu persen. Hal ini karena gejala penyakit lupus setiap orang bisa berbeda-beda.

"Sangat sedikit yang menyadari bahwa dirinya menderita penyakit Lupus, yaitu hanya sekitar satu persen. Hal ini juga terjadi karena gejala penyakit Lupus pada setiap penderita berbeda-beda, tergantung dari jumlah dan jenis antibodi yang dihasilkan serta organ yang terkena," tulis situs Kemenkes RI.

Baca Juga: Waspadai Gejala Lupus, Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Wanita

1. Qory Sandioriva Idap Lupus Usai Ikuti Ajang Putri Indonesia

qory sandioriva-1.jpg
Foto: qory sandioriva-1.jpg (in)

Foto: instagram.com/qorysandioriva

Mengutip Kapanlagi.com, Qory menceritakan bahwa dirinya ketahuan mengidap lupus di usia 23 setelah melahirkan. Ia juga menyebutkan gejala-gejala yang dialami.

"Iya betul saya mengidap autoimun, jenisnya lupus. Itu sejak 12 tahun lalu sebelum Puteri Indonesia. Sayangnya, indikasinya di Indonesia belum ada. Baru ketahuan di usia 23 setelah melahirkan. Gejalanya itu sakit kepala hebat, kulit perih, persendian linu, kesemutan, nyeri di kulit dan tulang," ungkap Qory melansir Kapanlagi.com.

Qory juga menjelaskan bahwa baginya, penyakit lupus masih bisa ditangani, meskipun ia bisa pingsan ketika beraktivitas seharian.

"Ini kayak diabetes dan lain sebagainya, penyakit genetik tapi benar benar under control. Biasanya saya kayak gini aktivitas seharian kena matahari panas langsung geletak (pingsan)," cerita Qory mengutip Suara.com.

2. Berat Badan Sempat Meningkat Hingga 110 Kg

qory sandioriva-w.jpg
Foto: qory sandioriva-w.jpg (instagram.com/qorysandioriva)

Foto: instagram.com/qorysandioriva

Qory diharuskan mengonsumsi obat steroid untuk menekan penyakit autoimun tersebut. Dampaknya, ia berat badannya meningkat sangat tinggi.

"Sewaktu saya kena sakit autoimun, saya konsumsi salah satu obatnya steroid. Steroid itu mengikat garam dan gula, efeknya bisa bikin berat badan meningkat. Saya sempat naik 55 kilo terakhir, berat sampai 110 kilo. Sekarang sudah perawatan turun jadi 65 kilo," jelas Qory.

Qory sempat merasa putus asa karena sulit menurunkan berat badan pasca hamil dan melahirkan. Ia juga menyebutkan bahwa anaknya, Ganesha, lahir dengan berat badan yang kecil.

"Kalau bisa dibilang, asupan makanan nggak masuk ke bayi saya. Ganesha, anak saya, waktu itu lahirnya 2,7 kg, itu kecil karena nutrisinya nggak masuk," terang Qory.

Baca Juga: Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet? Pakai Timbangan Saja!

3. Mengalami Tekanan Psikologis

qory sandioriva-3.jpg
Foto: qory sandioriva-3.jpg (instagram.com/qorysandioriva)

Foto: instagram.com/qorysandioriva

Penyakit lupus juga memengaruhi kondisi psikologis Qory. Apalagi, kala itu ia harus berangkat mewakili Indonesia di ajang Miss Universe.

"Pasti saat pertama kali tahu lupus, saya merasa seperti terkutuk karena masih tabu. Kalau ditanya ganggu psikologis itu benar, bagaimana saya hadapinnya saat itu ketika mau Miss Universe, dokter saya tahu kalau saya drop," ungkapnya.

Namun, ia tetap memberikan penampilan terbaiknya, karena Qory merasa tidak ingin mengecewakan banyak orang.

"Saat itu saya merasa saya nggak mau kecewakan siapapun, dan saya mewakili Indonesia saat itu, jadi apapun alasannya saya harus tampil total. Saya pun nggak menyangka bisa tampil di Miss Universe, padahal saya dirawat sebulan sebelum Miss Universe," kenang Qory.

Baca Juga: Dampak Buruk Psikologis Anak Akibat Pertengkaran Orangtua

4. Menjalani Pengobatan ke Singapura

qory sandioriva-4.jpg
Foto: qory sandioriva-4.jpg (instagram.com/qorysandioriva)

Foto: instagram.com/qorysandioriva

Ketika pertama kali divonis menderita autoimun, Qory sempat menjalani perawatan sampai ke Singapura. Sayangnya, perawatan tersebut tidak membuatnya kunjung membaik.

Qory pun lalu menemukan dokter yang cocok di Jakarta, yaitu dr. Christopher Damianus, Sp.KK yang merupakan pemilik Kusuma Beauty Clinic.

"Pertama kali saya melakukan untuk autoimun udah ke Singapura dan Penang dan belum ada perubahan. Akhirnya saya menemukan dokter di Jakarta, ada sedikit berubah. Saya juga ketemu sama dokter Christo, dia kasih masukan untuk kulit dan rambut," jelas Qory.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb