01 Oktober 2023

6 Cara Menghilangkan Anyang-anyangan setelah Berhubungan

Biasa terjadi pada pasangan yang baru aktif berhubungan seks
6 Cara Menghilangkan Anyang-anyangan setelah Berhubungan

Cara menghilangkan anyang-anyangan setelah berhubungan menjadi hal yang sering dicari oleh Moms karena merasaingin buang air kecil disertai rasa sakit pada organ intim.

Penyebab umum anyang-anyang adalah menahan buang air kecil, namun alasan anyang-anyangan setelah berhubungan memiliki beberapa penyebab, salah satunya infeksi bakteri.

Lantas, apa saja gejala, penyebab, hingga cara menghilangkan anyang-anyangan setelah berhubungan? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Wisata Gunung Gambir: Lokasi, Biaya, dan Fasilitas, Cocok untuk Keluarga!

Pengertian Anyang-anyangan

Anyang-anyangan (Orami Photo Stock)
Foto: Anyang-anyangan (Orami Photo Stock)

Dalam istilah medis anyang-anyangan disebut dengan disuria adalah kondisi rasa tidak nyaman pada organ intim dan menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil.

Beberapa orang bahkan bisa buang air kecil lebih dari dua kali dalam waktu satu jam.

Anyang-anyangan diakibatkan oleh banyak kemungkinan, mulai dari infeksi atau iritasi di saluran kemih, hingga penggunaan sabun, parfum, ataupun produk perawatan organ intim lainnya yang tidak cocok.

Namun demikian, ada juga orang yang mengeluhkan ayang-anyangan setelah berhubungan intim.

Dr. Lakeisha W. Richardson, dokter kandungan-ginekologi mengatakan bahwa, wanita lebih rentan terkena disuria setelah berhubungan karena anatominya.

Wanita memiliki uretra yang lebih pendek daripada pria, yang berarti lebih mudah bagi bakteri untuk masuk ke kandung kemih.

Selain itu, uretra wanita lebih dekat dengan anus sehingga memudahkan bakteri, seperti E. coli, masuk.

Baca Juga: 6 Jenis Imunisasi Ibu Hamil serta Waktu yang Tepat untuk Diberikan

Gejala Anyang-anyangan

Gejala Anyang-anyangan (Orami Photo Stock)
Foto: Gejala Anyang-anyangan (Orami Photo Stock)

Gejala anyang-anyangan bisa dilihat dari beberapa tanda yang Moms alami berikut ini:

  • Rasa sakit menggigit di bagian perut bawah dekat dengan tulang kemaluan.
  • Terasa sakit atau sedikit nyeri ketika buang air kecil
  • Timbul rasa masih ingin buang air kecil namun air kemih yang dikeluarkan sedikit atau menetes saja.
  • Beberapa diantaranya yang mengalami sakit anyang-anyangan ini akan mengalami demam tinggi.
  • Dalam beberapa kasus orang yang mengalami anyang-anyangan, jika berlangsung lama akan mengakibatkan infeksi pada saluran kemih. Kadang air kemih bercampur dengan darah serta menimbulkan bau yang tidak sedap.

Baca Juga: 3 Tips Buang Air Besar Pertama Setelah Melahirkan Normal

Penyebab Anyang-anyangan setelah Berhubungan

Anyang-anyangan (Orami Photo Stock)
Foto: Anyang-anyangan (Orami Photo Stock)

Melansir American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), hubungan seksual merupakan suatu kondisi yang dapat menyebabkan bakteri dapat lebih mudah masuk ke saluran kencing wanita dan menyebabkan infeksi saluran kencing (sistitis).

Berikut ini penyebab anyang-anyangan setelah berhubungan seksual:

  • Iritasi atau peradangan pada vagina akibat gesekan berlebih saat hubungan intim
  • Infeksi saluran kemih
  • Penyakit menular seksual
  • Iritasi misalnya karena kondom

Baca Juga: 12 Manfaat Kulit Sapi untuk Kesehatan, Mengobati Sakit Maag Hingga Menurunkan Berat Badan

Cara Menghilangkan Anyang-anyangan setelah Berhubungan

Cara Menghilangkan Anyang-anyangan (Orami Photo Stock)
Foto: Cara Menghilangkan Anyang-anyangan (Orami Photo Stock)

Mengalami anyang-anyangan setelah berhubungan tentu sangat tidak nyaman.

Selain perih, kondisi ini membuat Moms harus bolak-balik ke kamar kecil, meskipun urine yang keluar hanya sedikit.

Namun Moms jangan terlalu khawatir, karena ada beberapa cara menghilangkan anyang-anyangan setelah berhubungan yang bisa dicoba, yaitu:

1. Menjaga Kebersihan Saluran Kencing

Cara menghilangkan anyang-anyangan setelah berhubungan yang pertama adalah selalu menjaga kebersihan saluran kencing.

Kandung kemih yang sehat dapat menjaga keadaan saluran kencing dengan mengeluarkan urin secara teratur dan urinpun bebas bakteri.

Namun, keadaan tertentu menyebabkan masuknya bakteri (umumnya bakteri utama yang masuk adalah Eschereschia coli atau E. coli) ke dalam saluran kencing.

Bakteri tersebut merupakan bakteri utama yang menyebabkan terjadinya infeksi saluran kemih beserta gejalanya.

Bakteri ini berasal dari rektum atau dubur atau anus dan dengan leluasa dapat berpindah ke urethra.

Saluran kencing wanita yang lebih pendek dibandingkan pria serta letak lubang kencing yang juga sangat dekat dengan dubur atau anus mengakibatkan semakin mudahnya bakteri masuk ke urethra.

Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan bahwa, kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb