17 Juli 2020

Sindrom Pica Saat Hamil, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Mengidam aneh makan batu bukanlah hal yang lumrah dan menandakan sindrom hamil.
Sindrom Pica Saat Hamil, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Mengidam merupakan hal yang umum terjadi ketika Moms tengah mengandung. Biasanya hanya dikisaran es krim atau cokelat. Nah, sebanyak 68 persen dari semua Moms hamil akan mengalami ngidam karena perubahan hormon.

Tapi, bagaimana jika Moms mengidam berlebihan untuk memasukkan barang-barang yang bukan makanan? Nah, kondisi ini dikenal sebagai pica. MenurutAmerican Pregnancy Association, pica merupakan asupan kompulsif zat-zat non-nutrisi seperti tanah, tanah liat, kapur, sabun, dan es. Bentuk pica yang paling umum adalah geofagia atau asupan bumi, dan pagofagia atau asupan es.

The American Psychiatric Association's Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder menerangkan pica sering terjadi pada anak-anak termasuk ibu hamil. Namun, sulit untuk memperkirakan berapa banyak orang yang memiliki sindrom pica, karena mereka mungkin tidka melaporkannya.

Cara Mengatasi Pica Saat Hamil

Untuk mengobati pica itu sendiri, seorang dokter harus terlebih dahulu mengidentifikasi mengapa orang tersebut membutuhkan barang-barang yang bukan makanan. Ini biasanya melibatkan menilai riwayat medis mereka untuk memahami gejala atau faktor risiko apa pun.

Sebuah studi tahun 2003 yang diterbitkan dalam American Journal of Maternal Child Nursing menemukan sekitar 38 persen peserta mengalami pica. Berikut adalah beberapa saran bagaimana membantu Anda mengatasi mengidam pica:

1. Ganti Sumber Potensial

Pica saat hamil
Foto: Pica saat hamil (pixabay.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Pertimbangkan pengganti potensial untuk mengidam seperti mengunyah permen karet tanpa gula. Beberapa Moms menemukan makan es batu dapat mengekang rasa mengidam termasuk pica saat hamil.

Makan makanan non-makanan dapat menyebabkan masalah seperti sakit perut dan gigi patah. Mengobati pica biasanya dimulai dengan mengatasi masalah ini terlebih dahulu. Dukungan sensorik, seperti menyediakan barang yang lebih aman untuk dikunyah.

Baca Juga:Ikut Ngidam, 1 dari 5 Perubahan yang Terjadi Pada Calon Ayah Ketika Tahu Istrinya Hamil

2. Kunjungi Dokter

Pica saat hamil
Foto: Pica saat hamil

Foto: Orami Photo Stocks

Moms, berbicaralah dengan dokter agar meninjau kesehatan prenatal, biasanya dokter akan mencaritahu:

  • Perilaku mencari sensorik, seperti mengunyah barang yang bukan makanan
  • Apakah seseorang memahami bahwa barang-barang ini tidak dapat dimakan
  • Keyakinan budaya di sekitar barang-barang bukan makanan

Mengatasi masalah ini dapat membantu mengurangi hasrat pica saat hamil.

3. Terapi

Terapi Suntik Limfosit Bantu Wanita Dengan Antibodi Antisperma Cepat Hamil? 4
Foto: Terapi Suntik Limfosit Bantu Wanita Dengan Antibodi Antisperma Cepat Hamil? 4

Foto: Orami Photo Stocks

Pica saat hamil bisa juga diatasi dengan melakukan terapi khusus oleh tenaga ahli. Karena, bisa jadi Moms membutuhkan obat untuk mengobati kondisi kesehatan mental yang mendasarinya, jika ada

Pica saat hamil dapat membuat Moms keracunan timbal, infeksi, atau gejala parah lainnya. Perawatan dalam kasus ini mungkin termasuk antibiotik atau bahkan pembedahan.

Baca Juga:Mengapa Ibu Hamil Sering Ngidam Aneh?

Bagi sebagian besar wanita, menngidam bisa hilang pada trimester ketiga termasuk yang datang dengan pica. Namun, pica adalah kondisi kesehatan mental, juga, jadi jika Moms terus mengalaminya setelah melahirkan, itu mungkin merupakan kelainan makan yang memerlukan perawatan lebih lanjut.

Karena makan makanan non-makanan berpotensi berbahaya, sangat penting bagiMoms untuk berbicara dengan dokter tentang mengidam, apakah itu terjadi sebelum, selama atau setelah kehamilan untuk menyingkirkan kekurangan nutrisi dan mengobati kondisinya.

Mungkin memalukan untuk mengakui Moms mendambakan atau bahkan makan hal-hal seperti kotoran, jadi penting untuk mengetahui masalah ini umum dan perlu dibicarakan untuk melindungi kesehatan diri juga Si Kecil dalam kandungan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb