15 Oktober 2019

Stomatitis, Lebih dari Sekadar Seriawan pada Balita

Rasa sakitnya menyebabkan anak malas makan dan minum
Stomatitis, Lebih dari Sekadar Seriawan pada Balita

Herpetic stomatitis atau primary herpetic gingivostomatitis berbeda dengan seriawan yang umum terjadi.

Stomatitis adalah infeksi virus yang menimbulkan luka dan bisul di mulut, sedangkan seriawan tidak disebabkan oleh virus. Stomatitis khususnya tampak pada anak usia 2-4 tahun.

Gejala Stomatitis

Gejala Stomatitis.jpg
Foto: Gejala Stomatitis.jpg

Foto: buoyhealth.imgix.net

  1. Penyakit ini diawali dengan demam.
  2. Kemudian, dalam 1-2 hari, muncul lepuh warna abu-abu-putih di mulut (di lidah, pipi, langit-langit mulut, gusi, dan di batas antara bagian dalam bibir dan kulit di dekatnya).
  3. Lepuhan tadi cepat pecah dan berubah menjadi luka dangkal.
  4. Setelah beberapa hari, lepuhan menyebar ke bibir dan kulit sekitar mulut.
  5. Gusi menjadi merah, bengkak, dan mudah berdarah.
  6. Kelenjar di tenggorokan di bawah rahang membesar dan terasa nyeri.

Baca Juga: 5 Cara Cepat Menyembuhkan Sariawan pada Balita

Karena terasa sakit, anak jadi sulit menelan, mengiler, dan mudah marah. Tidak terlalu masalah jika anak tidak mau makan, namun ia wajib mengonsumsi cairan.

Jika anak tidak minum, ia bisa mengalami dehidrasi, berhenti buang air kecil, kemudian menjadi lemah dan mengantuk. Ini berbahaya, Moms.

Jika tanpa obat, butuh waktu 10-14 hari sampai lukanya sembuh sehingga anak bisa makan dan minum seperti biasa.

Penyebab Stomatitis

Pengobatan Stomatitis.jpg
Foto: Pengobatan Stomatitis.jpg

Stomatitis disebabkan oleh virus herpes tipe 1 yang disebut juga virus herpes simpleks (HSV) atau herpes mulut. Jika sudah masuk ke tubuh, virus herpes tidak dapat dikeluarkan sepenuhnya.

Virus tersebut akan tidur namun bisa terpicu pada situasi tertentu, misalnya jika Si Kecil terekspos dingin atau sinar matahari.

Umumnya, stomatitis terjadi saat anak pertama kali terserang virus herpes tipe 1. Setelah virus tidur dalam tubuh dan terpicu lagi, anak akan mengalami gejala yang disebut cold sore di bibir. Biasanya gejala selanjutnya tidak separah gejala pertama.

Baca Juga: 7 Cara Alami Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba

Kontaminasi

Kontaminasi.jpg
Foto: Kontaminasi.jpg

Foto: verywellfamily.com

HSV mudah tersebar melalui udara, ludah, serta benda yang dipegang anak. Untuk mencegah anak tertular stomatitis, hindari kontak dengan orang-orang yang mengalami cold sore dan stomatitis, termasuk lewat ciuman atau berbagi mainan dan alat makan-minum.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Bisul Anak dengan Aman

Pengobatan Stomatitis

Meski virus herpes tidak bisa dihilangkan, dokter bisa meresepkan obat untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dialami anak. Agar obatnya bisa bekerja dengan baik, anak harus meminumnya sesegera mungkin, tidak lebih dari tiga hari setelah penyakit muncul.

Agar anak mau minum, Moms bisa memberikan minuman dingin atau hangat yang disukai anak. Berikan ia makanan bersuhu ruang atau dingin, tidak berbumbu kuat, dan mudah ditelan seperti es loli, es krim, kentang lumat, atau agar-agar.

Hubungi dokter segera jika anak menunjukkan tanda dehidrasi dan infeksi herpes menyebar ke mata karena bisa menyebabkan kebutaan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb