04 Oktober 2017

Sudah Benarkah Cara Mama 'Mendengarkan Anak' Selama Ini?

Giliran Mama yang harus pasang telinga untuk Si Kecil. Tapi, sudah benarkah caranya?
Sudah Benarkah Cara Mama 'Mendengarkan Anak' Selama Ini?

Coba ingat-ingat, kapan, sih, terakhir kali Mama benar-benar mendengarkan cerita Si Kecil dengan penuh perhatian? Atau… justru Mama lebih sering menasihati anak dan memintanya diam saat merengek?

Seringkali saat Si Kecil bercerita dengan seru di saat yang sama Mama sedang melakukan pekerjaan lain. Padahal, mendengarkan anak jadi salah satu kunci komunikasi yang penting selama masa pengasuhan. Simak manfaat dan tips agar dapat mendengarkan anak dengan baik:

Mengapa Mama harus belajar mendengarkan anak?

Ketika anak tumbuh besar, orang tua kerap mengeluh sulit memahami apa yang ada di pikiran anak. Misalnya ketika anak pulang sekolah dengan seragam yang sangat kotor.

Daripada langsung marah-marah melihat Si Kecil tampak jorok, tanyakan dulu apa penyebabnya? Dari situ Mama pun jadi tahu bahwa sebenarnya anak bukan tidak berhati-hati, tapi teman sebangkunya tak sengaja menumpahkan makanan ke baju seragamnya.

Dengan mendengarkan anak, Mama bisa memahami cara anak berpikir. Sebab jika Mama tidak melakukannya, anak akan tumbuh dengan pemikiran bahwa Mama tak akan mau mengerti atau mempercayainya.

Dampak negatifnya, saat usianya sudah lebih besar, anak akan menutup diri dari orang tua dan memilih menyimpan sendiri masalahnya.

Seorang dokter spesialis kejiwaan sekaligus penulis buku asal New York, dr. Gail Saltz menjelaskan bahwa anak yang senantiasa didengarkan dengan baik oleh orangtuanya akan jadi anak yang lebih peka terhadap hal-hal disekitarnya.

Manfaat lainnya, anak juga jadi lebih patuh dan percaya diri. Pasti Mama mau, kan, Si Kecil tumbuh menjadi anak yang demikian?

Baca Juga: Berhenti Mengucapkan 5 Hal Ini Agar Balita Bisa Tumbuh Dengan Pola Pikir Positif

Lalu bagaimana caranya agar bisa mendengarkan anak?

Tidak sulit, mendengarkan anak adalah sebuah keterampilan yang sangat bisa dilatih oleh setiap orang tua. Nah, supaya Mama maupun Papa bisa mendengarkan anak dengan baik, ikuti tips-tips di bawah ini:

1. Ingat Juga Masa Kecil Mama

Sebelum Mama menduga atau menuduh anak melakukan hal buruk, coba lah mengingat masa kecil Mama. Apa yang Mama rasakan kalau mainan direbut saat sedang bermain? Pasti kesal sekali.

Nah, dengan mengingat hal tersebut atau mencoba memposisikan diri sebagai anak, maka Mama jadi paham mengapa Si Kecil memukul atau memaki temannya.

Namun, jangan lupa tetap beri pengertian pada anak bahwa tindakannya itu salah. Kemudian ajari ia untuk mengelola emosinya secara cerdas, misalnya meminta baik-baik mainannya atau justru bermain bersama-sama untuk meredakan rasa kesalnya.

2. Stop Memotong Pembicaraan dan Bereaksi Berlebihan

Bagian ini mungkin paling sulit Mama lakukan. Padahal, jika anak belum selesai bercerita, sebaiknya Mama tidak memotong atau memberikan reaksi berlebihan. Ada baiknya, Mama menahan diri hingga anak menyelesaikan jawaban.

Misalnya ketika anak pulang sekolah lebih sore dari biasanya, Mama jangan langsung panik dan memarahinya. Cobalah bersikap tenang dan bertanya baik-baik, mengapa ia pulang terlambat. Tapi, ingat sekali lagi, jangan langsung memotong perkataannya, ya.

Baca Juga: Kenali Berbagai Tipe Karakter Anak

3. Katakan Bahwa Mama Ingin Mendengar Ceritanya

Mengingat dampak positifnya, mendengarkan anak dengan baik tentu harus jadi kebiasaan Mama. Coba luangkan waktu khusus setiap harinya untuk mendengarkan cerita anak tentang hal apapun. Atau, Mama juga bisa memancingnya dengan pertanyaan. Misalnya, saat makan malam, ajaklah ia bercerita tentang kegiatan hari itu dengan bilang, “Gimana tadi pertandingan basketmu di sekolah? Ceritakan, dong, sama Mama,” atau “Liburan semester ini kira-kira kamu ingin melakukan apa?”.

Dengan begitu, Mama pun akan membangun ikatan batin dan kepercayaan yang lebih kuat dengan anak.

Itu dia pentingnya mendengarkan anak dengan saksama. Mama punya trik lain? Jangan sungkan untuk bercerita di kolom komentar, ya!

(IA)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb