06 Maret 2020

5 Tanda Bayi Harus Segera Dibawa ke Dokter, Jangan Tunda Lagi!

Jika Si Kecil kurang merespons, Moms sebaginya segera bawa ke dokter ya
5 Tanda Bayi Harus Segera Dibawa ke Dokter, Jangan Tunda Lagi!

Hal yang paling ditakutkan oleh orang tua adalah jika anak sakit, apalagi jika tiba-tiba anak demam tanpa sebab rasanya sudah kalang kabut dan panik bukan main.

Padahal demam bukanlah penyakit, melainkan alarm untuk menunjukkan sesuatu yang terjadi pada tubuh anak.

Menurut dr. Arifianto, SpA, dokter spesialis anak, demam kita ketahui tujuannya baik, yakni menciptakan suasana kondusif bagi tubuh agar virus dan bakteri tidak mudah berkembang biak.

"Dengan kata lain, demam bertujuan membuat tubuh kita lekas sembuh," tulis dr Arifianto dalam blog-nya.

Namun, terkadang walaupun kita tahu tujuan demam itu baik, rasanya tetap saja khawatir kalau belum bertemu dokter. Tapi, kalau terlalu terburu-buru ke dokter pun diagnosa dokter kurang akurat dan dokter juga biasanya menyuruh kita untuk kembali lagi dalam beberapa hari.

Baca Juga: Biang Keringat pada Bayi, Kapan Harus ke Dokter?

Perlu kita ketahui juga apa saja sih penyebab demam sebelum kita buru-buru membawa anak ke dokter. Dikutip dari buku Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun, demam dapat dipicu oleh infeksi virus atau bakteri, pascaimunisasi, kurang minum atau dehidrasi, aktivitas berlebihan, kelelahan dan juga terlalu banyak stimulasi.

Kapan sih anak dikatakan demam? Dilansir dari Kidshealth, dikatakan demam jika diukur menggunakan termometer secara oral suhu menunjukkan 37,8 derajat Celsius ke atas atau jika diukur menggunakan termometer di bawah ketiak suhu menunjukkan 37,2 derajat Celsius ke atas.

Kapan perlu memberikan obat penurun panas? Biasanya jika suhu anak di atas 38,9 derajat Celsius atau ketika anak merasa tidak nyaman.

Tanda Bayi Harus Segera Dibawa ke Dokter

Walaupun sudah sedia obat penurun panas, terkadang masih juga ada rasa khawatir, apakah anak sebaiknya dibawa ke dokter atau tidak perlu, ya? Apa tanda bayi harus segera dibawa ke dokter? Yuk cari tahu di bawah ini Moms.

1. Kejang

Mengenal Jenis- Jenis Kejang Pada Bayi
Foto: Mengenal Jenis- Jenis Kejang Pada Bayi (parents.com)

Foto: Orami Photo Stock

Tanda bayi harus segera dibawa ke dokter yang pertama adalah kejang. Kejang bisa berbahaya dan juga tidak. Mom harus tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi kejang pada anak.

Jika terjadi kejang pada anak, perhatikan apakah kejang berlangsung lebih dari 5 menit dan setelah kejang anak tidak sadar, maka segeralah bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Begitu pula jika ini adalah kejang pertama anak. Jika kejang berhenti sendiri dalam tempo kurang dari 5 menit, umumnya aman.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Demam, Kapan Wajib Dibawa ke Dokter?

2. Tampak Lemah dan Kurang Merespons

Demam-Kelenjar-Pada-Anak--Gejala,-Penyebab,-dan-Pengobatannya-Hero.jpg
Foto: Demam-Kelenjar-Pada-Anak--Gejala,-Penyebab,-dan-Pengobatannya-Hero.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Tanda bayi harus segera dibawa ke dokter yang selanjutnya adalah tampak lelah dan kurang merespons. Demam bisa memicu dehidrasi karena cairan tubuh dikeluarkan melalui panas.

Jika anak menolak makan dan minum, Mom harus mulai waspada. Menolak makan dan terutama minum bisa membuat cairan tubuh tidak terpenuhi dan membuat anak menjadi lemah, mata cekung dan yang lebih bahaya adalah kurang merespon.

Jika anak kurang merespon segeralah bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan. Namun, selalu usahakan anak cukup minum ketika anak demam untuk menghindari terjadi dehidrasi pada anak.

3. Sesak Napas

Kenali Tanda Balita Sakit Asma Lewat 4 Pedoman Berikut 04.jpg
Foto: Kenali Tanda Balita Sakit Asma Lewat 4 Pedoman Berikut 04.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Tanda bayi harus segera dibawa ke dokter yang selanjutnya adalah sesak napas. Sesak napas adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami kesulitan bernapas, ditandai dengan napas cepat lebih dari 50 kali per menit dan adanya tarikan di antara sela-sela iga .

Jika anak mengalami sesak napas, sebaiknya Mom harus waspada, sebab timbulnya sesak napas, baik pada anak-anak maupun orang dewasa, sering kali berkaitan dengan penyakit jantung atau paru-paru, seperti pneumonia, bronkiolitis, asma bahkan gagal jantung.

4. Demam Bertahan Lebih dari 72 Jam

Fungsi Paracetamol dan Ibuprofen, penurun demam dan nyeri.jpg
Foto: Fungsi Paracetamol dan Ibuprofen, penurun demam dan nyeri.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Tanda bayi harus segera dibawa ke dokter yang selanjutnya adalah demam bertahan lebih dari 72 jam. Demam yang tidak disertai dengan gejala lain seperti batuk pilek tentu membuat orang tua seringkali menebak-nebak tentang penyakit anak.

Jika demam bertahan lebih dari 72 jam atau kurang lebih 3 hari, untuk mendapatkan diagnosa yang lebih akurat, dianjurkan untuk di bawa ke dokter, apalagi jika kondisi anak nampak lemah dan sangat sakit.

Tapi jika kondisi anak tetap aktif dan ceria, sebaiknya jangan terburu-buru di bawa ke dokter, karena bisa jadi anak terkena virus roseola yang biasanya baru akan ketahuan setelah demam turun yakni biasanya setelah 3 hari.

Baca Juga: Bayi Jatuh dan Terbentur, Ini 8 Tanda Harus Segera Dibawa ke Dokter

5. Demam Muncul Kembali setelah Sempat Reda

dbd-pelana-kuda.jpg
Foto: dbd-pelana-kuda.jpg (dinkes.wonogirikab.go.id)

Foto: dinkes.wonogirikab.go.id

Tanda bayi harus segera dibawa ke dokter yang selanjutnya adalah demam muncul kembali setelah sempat reda. Jika demam muncul kembali setelah demam reda, Mom harus berhati-hati karena dikhawatirkan anak terkena demam berdarah dengue.

Salah satu tanda DBD adalah demam siklus pelana kuda, yakni demam tinggi selama 3 hari, kemudian di hari ke-4 dan 5 demam turun dan kondisi anak sehat, tapi kemudian di hari ke-6 dan ke-7 demam kembali muncul.

Seringkali orang terkecoh dengan siklus pelana kuda ini dan berakibat penanganan yang terlambat.

Nah, itulah beberapa tanda bayi harus segera dibawa ke dokter. Mom, jika Si Kecil sakit dan ada salah satu ciri-ciri di atas, sebaiknya jangan menunda untuk bertemu dengan dokter, ya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb