03 November 2018

Ternyata Ini Penyebab Utama Anak Tidak Suka Belajar

Jangan paksa anak sesuai dengan kemauan Anda
Ternyata Ini Penyebab Utama Anak Tidak Suka Belajar

Tahukah anda, siapa penyebab anak menjadi tidak suka belajar, tidak suka menulis, tidak kreatif dan tidak bisa mengambil keputusan. Mungkin tanpa disadari, penyebabnya adalah Moms, Si orangtua. Mengapa?

Pada dasarnya anak-anak memiliki sifat selalu ingin tahu. Mereka suka mempelajari hal-hal baru dan bereksplorasi. Tapi sayangnya dalam proses yang krusial ini, tanpa disadari sering dirusak oleh orang tua.

Penyebab

Sedikit mengingat-ingat, pernahkah Moms memaksa anak belajar, memaksa anak menulis, memegang pensil dengan benar, mendikte pada saat anak sedang mengerjakan sesuatu, mendikte warna yang harus dipilih pada saat anak mewarnai, dan tidak pernah menawarkan pilihan pada anak. Semua Moms yg putuskan.

Tanpa disadari hal-hal tersebut menjadi salah satu penyebab anak menjadi malas, tidak mau atau bahkan tidak suka belajar.

Proses eksplorasi yang seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk mereka, dibuat menjadi tekanan dan paksaan oleh orang tua. Padahal, bila anak dibiarkan bereksplorasi secara natural, maka minat mereka untuk belajar, menulis akan tetap tinggi.

Bila dibiarkan untuk berkreasi dan mewarnai dengan imajinasi mereka, mereka akan terbiasa dan terlatih untuk semakin kreatif. Bila dilatih untuk menentukan pilihan sendiri, mereka akan belajar untuk tegas dan berani mengambil keputusan.

Do's

Yang perlu Moms lakukan adalah menyediakan media-media yang dapat mendukung proses belajar itu. Misalnya sediakan buku-buku yang menarik, alat tulis, dsb. Lalu biarkan anak berekspkorasi terhadap materi-materi tersebut. Tentu saja sambil dibimbing, namun bukan dipaksa mengikuti keinginan Moms.

Bila anak mulai tertarik untuk memegang pensil atau crayon, biarkan saja mereka corat coret di kertas. Moms boleh saja mengarahkan, agar mereka memegang pensil dengan benar, tapi jangan langsung memaksa bahkan memarahi mereka apabila mereka menolak untuk diajari. Lama kelamaan, mereka akan bersedia, atau bahkan meminta Moms untuk mengajari mereka.

Cari tahu tahapan-tahapan menulis seorang anak, misalnya usia 2 tahun, corat coret, usia 3 tahun, mulai mengikuti garis putus-putus, dsb. Tidak perlu ngotot memaksakan anak harus bisa nulis di usia 3 atau 4 tahun.

Pada dasarnya anak akan bisa baca dan tulis. Bila pergi makan atau hendak membeli sesuatu, biasakan bertanya pada anak: “kamu mau makan apa atau, kamu suka warna apa?” Sehingga mereka terbiasa mengungkapkan pendapat.

Berdasarkan pengalaman para ibu, anak yang suka belajar dan cerdas, adalah anak-anak yang tidak dipaksa dan ditekan oleh orang tuanya utk belajar. Sebaliknya, anak yang sering dipaksa, biasanya semakin “ogah-ogahan” dan malas.

Tanamkan ke anak bahwa belajar itu sama menyenangkannya seperti bermain. Tentu anak akan menjadi suka untuk belajar. Intinya, buatlah belajar menjadi menyenangkan, dan jangan paksa anak bila mereka sudah bosan atau tidak mau. Belajar itu penting, namun belajar dengan porsi yang berlebihan tidak akan baik untuk anak Moms.

(RIN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb