11 August 2018

Tren Pemakaian Popok di Indonesia Berubah dari Segi Usia Anak dan Waktu, Ini Alasannya

Yang dicari para ibu tak lagi sekedar tahan bocor, tapi juga harus lembut di kulit
Tren Pemakaian Popok di Indonesia Berubah dari Segi Usia Anak dan Waktu, Ini Alasannya

Salah satu barang yang menjadi kebutuhan utama bayi baru lahir adalah diapers atau popok sekali pakai. Penggunaan diapers dipilih para ibu mengingat kepraktisannya dalam merawat Si Kecil sehari-hari.

Namun, Moms tentu harus memilih dengan jeli diapers yang berbahan lembut dengan kualitas yang baik. Kulit bayi belum  tumbuh sempurna seperti orang dewasa, sehingga menjadi sangat sensitif terkena iritasi.

Kebutuhan akan diapers di Indonesia sendiri semakin lama semakin meningkat. Hal ini bisa dilihat dari usia awal penggunaan dan usia anak berhenti menggunakannya.

Baca Juga : 5 Alasan Untuk Memilih Popok Sekali Pakai Dibanding Popok Kain

Seperti yang diungkapkan Irma Dwi Oktaviani, Senior Brand Manager MamyPoko, “Di Indonesia tren penggunaan popok sekali pakai berubah beberapa tahun belakangan. Anak pakai popok di usia semakin dini, bahkan baru lahir sudah pakai. Lalu berhenti pakai popok di usia yang semakin besar.”

Ia mencontohkan, jika dulu para ibu menunggu bayinya berusia 40 hari baru dipakaikan diapers, “Trennya kini semakin awal. Kalau dulu anak usia 3 tahun sudah tidak pakai popok, sekarang anak-anak preschool hingga TK masih pakai. Ini disebabkan usia preschool biasanya sekitar 2,5 tahun. Di masa toilet training itu biasanya anak masih pakai popok.”

Dengan perubahan usia Si Kecil tadi, Irma juga menjelaskan bahwa durasi penggunaan popok juga ikut berubah.

Jika dulu sekitar 80 persen bayi dipakaikan popok hanya saat pergi keluar rumah, kini para ibu juga memakaikan pada anaknya di siang hari.

“Hingga malam hari popok juga digunakan. Setiap 4-5 jam kemudian diganti dengan yang baru. Jadi semakin lama akan semakin pendek jam penggunaannya. Di Jepang sendiri anak-anak bahkan 100 persen sudah dipakaikan popok. Rata-rata sehari bisa mencapai 6-7 lembar,” kata Irma lagi.

Mereka pun tak lagi hanya memilih popok yang tahan bocor alias berdaya serap kuat, tapi memastikan popok yang dibeli berbahan lembut dan aman digunakan Si Kecil.

Baca Juga: Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi

Mengetahui tren tersebut, Mamypoko pun berupaya menjawab kebutuhan ibu dan bayi dengan menyertakan teknologi dengan kualitas terbaik.

Selain diklaim memiliki daya serap tinggi dan bisa tahan hingga 12 jam, produk diapers ini juga memiliki bahan yang lembut dengan sirkulasi udara yang baik untuk kesehatan kulit bayi.

“Terbuat dari non woven semacam kapas yang memiliki berbagai tingkat kelembutan. Semakin premium kualitas kapasnya, semakin bagus di kulit bayi. Bahan soft cotton belt bagian di pinggang terasa lembut dan elastis sehingga bayi bebas bergerak tanpa menimbulkan kemerahan atau membekas di kulit.”

Selain untuk bayi dengan kelahiran normal, juga terdapat diapers khusus bayi prematur.

Untuk itu, diapers dengan perekat lebih disarankan untuk dipilih. Seperti saat menggunakan popok kain, diapers dengan perekat lebih mudah disesuaikan dengan ukuran perut bayi baru lahir yang terbilang masih mungil.

“Ukuran tubuh bayi baru lahir ukuran sangat variatif, jadi lebih cocok memakai popok dengan tipe perekat. Terutama di perut bayi. Untuk bayi perempuan, posisi daya serap ada di bawah sedangkan bayi laki-laki posisinya ada di depan. Namun, keduanya punya ketebalan dan kualitas yang sama,” kata Irma lagi.

Baca Juga : 5 Kesalahan Yang Sering Dilakukan Saat Mengganti Popok Balita

(ARH)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb