08 Januari 2023

Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks jadi Vaksin Wajib, Seberapa Penting?

Vaksin HPV akan jadi vaksin wajib yang diberikan pada siswi kelas 5 dan 6 SD
Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks jadi Vaksin Wajib, Seberapa Penting?

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bakal mewajibkan vaksin HPV (human papillomavirus).

Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks ini akan jadi vaksin wajib yang diberikan pada siswi kelas 5 dan 6 SD secara gratis.

Ia memastikan vaksin yang masuk dalam program nasional gratis termasuk vaksin HPV. Sebenarnya, seberapa penting vaksin HPV? Bagaimana efektivitasnya untuk mecegah kanker serviks?

HPV adalah Genital Human Papiloma Virus, virus umum yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung kulit ke kulit selama aktivitas seksual.

Kebanyakan orang yang aktif secara seksual besar kemungkinan mendapatkan HPV suatu saat dalam hidup mereka, meskipun kita tidak mengetahuinya.

Infeksi HPV paling sering terjadi pada orang di akhir usia belasan dan awal 20-an.

Ada sekitar 40 jenis HPV yang dapat menginfeksi area genital pria dan wanita. Sebagian tidak menimbulkan gejala dan sembuh sendiri.

Tetapi beberapa dapat menyebabkan kanker serviks pada wanita dan kanker lainnya.

Mengutip Center for Disease and Prevention (CDC), setiap tahun ada sekitar 12.000 wanita didiagnosis menderita kanker serviks.

Sementara, ada 4.000 wanita meninggal akibat penyakit ini di AS.

Masih banyak orang beranggapan bahwa vaksin HPV hanya diperuntukkan bagi mereka yang aktif melakukan hubungan seksual saja.

Ternyata anak-anak dan laki-laki pun perlu mengikuti vaksinasi ini, lho!

Mengapa demikian? Mari simak penjelasan terkait pentingnya vaksin HPV untuk wanita, laki-laki, dan juga anak-anak.

Baca Juga: Mengapa Vaksin HPV Penting Dilakukan Sebelum Menikah?

Mengenal Vaksin HPV

Organ Intim Wanita (Orami Photo Stock)
Foto: Organ Intim Wanita (Orami Photo Stock)

Vaksin PV adalah vaksin yang melindungi dari infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah sekelompok virus yang menyebar melalui kontak seksual langsung.

Di antaranya, 2 jenis HPV menyebabkan kutil kelamin, dan dapat menyebabkan jenis kanker tertentu, seperti:

  • Kanker serviks
  • Kanker anal
  • Kanker orofaring
  • Kanker penis
  • Kanker vulva
  • Kanker vagina

Tak hanya untuk wanita, mengutip Mayo Clinic, vaksin HPV dapat digunakan untuk anak perempuan dan laki-laki.

Vaksin ini dapat mencegah sebagian besar kasus kanker serviks jika diberikan sebelum seorang gadis atau wanita terpapar virus.

Namun, vaksin HPV tidak dapat mencegah jenis-jenis penyakit kelamin lain bila penyebabnya:

  • Bakteri (klamidia, gonorea, dan sipilis)
  • Parasit (trikomoniasis)
  • Virus lainnya (hepatitis B, herpes genital, HIV, zika)

Secara teori, vaksinasi HPV pada anak laki-laki yang terkait dengan kanker serviks juga dapat membantu melindungi anak perempuan dari virus.

Cara kerjanya, dengan menurunkan penularan virus yang berbahaya ini, Moms.

Baca Juga: Vaksin Hepatitis, Ini Aturan dan Efek Sampingnya

Saat ini, ada 2 jenis vaksin HPV yang beredar di indonesia, antara lain:

1. Bivalen

Vaksin HPV bivalen mengandung dua jenis virus HPV, yakni tipe 16 dan 18. Vaksin ini dapat mencegah kanker serviks.

2. Tetravalen

Jenis vaksin tetravalen mengandung empat tipe virus HPV yang terdiri dari tipe 6, 11, 16, dan 18. Vaksin ini berfungsi mencegah kanker serviks sekaligus kutil kelamin.

Jenis HPV tertentu juga telah dikaitkan dengan kanker di mulut dan tenggorokan, sehingga vaksin HPV kemungkinan menawarkan perlindungan terhadap kanker ini juga.

Virus ini dapat menyerang bagian sel epitel pada kulit dan membran mukosa, yang salah satunya terletak pada area kelamin.

Vaksin HPV tidak dianjurkan untuk wanita hamil atau orang yang sakit parah. Moms, jangan lupa untuk memberitahu dokter jika punya indikasi alergi.

Jika Moms pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap vaksin apa pun atau dosis vaksin sebelumnya, Moms tidak bisa mendapatkan vaksin HPV.

Baca Juga: Vaksin Hepatitis, Ini Aturan dan Efek Sampingnya

Syarat Mendapatkan Vaksin HPV

Ilustrasi Vaksin HPV
Foto: Ilustrasi Vaksin HPV (metroparent.com)

Tentu banyak orang bertanya-tanya, apakah syarat vaksin HPV? Siapa sajakah yang perlu menjalani vaksinasi ini?

“Vaksin HPV adalah cara pencegahan primer terhadap kanker serviks,” terang dr. Grace Valentine, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah – Puri Indah.

Menurutnya, syarat vaksin HPV dianjurkan untuk dilakukan pada wanita sejak usia 9-45 tahun.

Dosis umum penggunaan vaksin HPV adalah 0,5 ml dengan suntikan ke otot (intramuskular/IM). Dengan jadwal pemberian sebagai berikut:

  • Vaksin bivalen

Diberikan dengan interval 0, 1, dan 6 bulan pada usia 9–25 tahun.

  • Vasin tetravalen

Diberikan dengan interval 0 dan 12 bulan pada anak usia 9–13 tahun dan interval 0, 2, dan 6 bulan, pada usia di atas 13–45 tahun.

Pada wanita yang belum aktif melakukan hubungan seksual, vaksinasi dapat langsung dilakukan.

“Sedangkan perempuan yang sudah aktif, dianjurkan untuk melakukan pap smear terlebih dahulu, untuk memastikan wanita tersebut belum terinfeksi virus HPV dan/atau tidak ada sel pra-kanker Serviks,” jelas dr. Grace.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, pap smear bertujuan untuk mencari prekanker, perubahan sel pada serviks yang dapat menjadi kanker serviks.

Sedangkan tes HPV merupakan sebuah proses mencari virus (human papillomavirus) yang dapat menyebabkan perubahan sel ini.

Sekalipun Moms sudah terjangkit satu jenis HPV, Moms tetap dapat memperoleh manfaat dari vaksin ini karena dapat melindungi dari jenis lain yang belum dimiliki.

Namun, untuk saat ini tidak ada vaksin HPV yang dapat mengobati infeksi HPV yang sudah ada. Vaksin melindungi diri hanya dari jenis HPV tertentu yang belum pernah dialami.

Berdasarkan keterangan CDC, vaksin HPV tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.

Penelitian menunjukkan, vaksin HPV tidak menyebabkan masalah bagi bayi yang lahir dari wanita yang divaksinasi saat hamil, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.

Seorang ibu hamil tidak boleh mendapatkan dosis vaksin serviks hingga kehamilannya berakhir.

Mengutip dari UVA Health, vaksin HPV juga dianjurkan untuk anak laki-laki, karena HPV dapat menyebabkan kanker pada anak laki-laki maupun perempuan.

Baca Juga: 4 Penyebab Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

Berapa Kali Vaksin HPV Harus Dilakukan?

Vaksin HPV
Foto: Vaksin HPV (Orami Photo Stock)

Menurut dr. Grace, vaksinasvi HPV dapat dilakukan dengan 3 kali suntikan dalam jangka waktu 6 bulan sesuai jadwal vaksinasi.

CDC sendiri merekomendasikan agar semua anak berusia 11 dan 12 tahun menerima 2 dosis vaksin HPV setidaknya 6 bulan secara terpisah.

Hal ini lebih baik daripada jadwal 3 dosis yang direkomendasikan sebelumnya.

Remaja yang berusia 9 dan 10 tahun dan remaja usia 13 dan 14 tahun juga dapat menerima vaksinasi pada jadwal 2 dosis yang diperbarui.

Penelitian telah menunjukkan bahwa jadwal dua dosis efektif untuk anak di bawah 15 tahun.

Remaja dan dewasa muda yang memulai seri vaksin nanti, pada usia 15-26, harus terus menerima 3 dosis vaksin.

CDC sekarang merekomendasikan vaksinasi mengejar ketinggalan untuk semua orang di usia 26 yang tidak cukup divaksinasi.

Bahkan U.S. Food and Drug Administration sudah menyetujui penggunaan Gardasil (vaksin HPV) 9 untuk pria dan wanita berusia 9-45 tahun.

Hal senda juga disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine.

"HPV diberikan pada siswi kelas 5 dan 6 SD dan diberikan sebanyak dua kali," katanya pada Seminar Media Pekan Imunisasi Dunia 2022 secara virtual yang diikuti dari Aplikasi Zoom di Jakarta pada Senin, 18 April 2022.

Menurutnya, pemberian vaksin HPV berlangsung secara bersamaan dengan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang rutin diselenggarakan, yakni pada Agustus dan November setiap tahun.

Program vaksinasi HPV ini sudah dimulai sejak 2021 di dua provinsi dan lima kabupaten/kota. Pada 2022, cakupannya kaan diperluas ke tiga provinsi dan lima kabupaten/kota.

Ke depannya, tepatnya pada 2023-2024, program vaksinasi HPV ini bisa berlaku secara nasional.

Baca Juga: 4 Vaksinasi Penting bagi Moms yang Sedang Merencanakan Kehamilan

Pentingnya Vaksin HPV sebelum Menikah

Vaksin HPV (Orami Photo Stock)
Foto: Vaksin HPV (Orami Photo Stock)

Vaksin HPV adalah salah satu syarat wajib yang harus Moms dan Dads lakukan sebelum menikah.

Tidak hanya kaum wanita, pria juga perlu melakukan vaksin HPV sebelum menikah. Karena masih ada risiko bagi kaum pria untuk mengalami kanker serviks.

Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang dapat dicegah penyebarannya dengan vaksinasi HPV.

Pria bisa menjadi pembawa kanker serviks. Penyerangan HPV pada pria bisa menyebabkan berbagai jenis kanker, seperti:

Waktu terbaik untuk vaksin HPV itu 9-13 tahun, karena respon imun dari remaja sangat baik sehingga cukup untuk disuntik 2 kali.

Remaja yang disuntik vaksin HPV bisa memberikan proteksi sepanjang usianya, terutama setelah ia menikah dan aktif melakukan hubungan seksual.

Selain itu, vaksin HPV memiliki efektivitas sekitar 17 tahun tanpa membutuhkan booster dalam mencegah virus HPV menginfeksi tubuh.

Baca Juga: Manfaat Sunat untuk Kesehatan dan Agama, Bisa Cegah Kanker Penis

Prosedur Vaksin HPV bagi Penderita HPV

Organ Intim Wanita
Foto: Organ Intim Wanita (Orami Photo Stock)

Umumnya, tubuh akan membentuk kekebalan lewat dua hal, itu terinfeksi penyakit atau vaksin. Lantas, bagaimana dengan penderita HPV?

Melansir National Health Service, orang yang memiliki riwayat HPV, kutil kelamin, atau yang hasil tes pap smear-nya abnormal, tetap perlu menerima vaksin HPV.

Sebab, mereka tetap berisiko terkena tipe HPV lain. Itu sebabnya, Moms tetap membutuhkan perlindungan dari vaksin untuk mencegah infeksi HPV lainnya.

Namun perlu diingat, vaksin HPV tidak dapat menyembuhkan infeksi HPV.

Baca Juga: HBsAg, Salah Satu Tes yang Penting Mendeteksi Hepatitis B

Efek Samping dan Biaya Vaksin HPV

Vaksin HPV
Foto: Vaksin HPV (medicalnewstoday.com)

Berbeda dengan vaksinasi bayi pada umumnya, bagi yang belum pernah mendapatkan vaksin HPV, ada biaya yang perlu dikeluarkan.

Mengutip National Cancer Institute, biaya atau harga untuk melakukan vaksinasi HPV bervariasi, tergantung rumah sakit mana dan klinik yang Moms pilih untuk vaksinasi.

Di rumah sakit swasta di Indonesia, biaya vaksin HPV berkisar dari Rp750.000 hingga lebih dari Rp1.300.000 per kali suntik. Ini belum termasuk harga rangkaian suntik HPV.

Pada remaja dan orang dewasa, vaksin HPV perlu diberikan sebanyak 3 kali.

Vaksin kedua diberikan setelah 1–2 bulan vaksin pertama, kemudian vaksin ketiga diberikan setelah 6 bulan vaksin HPV kedua.

Secara keseluruhan, efek vaksin HPV biasanya ringan. Efek samping yang paling umum dari vaksin HPV termasuk rasa sakit, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan.

Melansir Vaccines Journal, berikut ini efek sampingnya:

1. Efek Samping Paling Umum

Lebih dari satu per seratus perempuan yang mendapatkan imunisasi HPV mengalami:

  • Demam
  • Mual (tidak enak badan)
  • Nyeri pada lengan, jari tangan, kaki, dan jari kaki
  • Kemerahan, memar, gatal, bengkak, nyeri, atau selulitis
  • Sakit kepala

2. Efek Jarang

Sekitar satu per sepuluh ribu perempuan yang mendapatkan vaksin HPV mengalami ruam merah yang gatal (urtikaria atau biduran).

3. Efek Langka

Kurang dari satu per sepuluh ribu perempuan yang mendapatkan vaksin kanker serviks mengalami masalah dan kesulitan bernapas (bronkospasme).

Dalam kasus yang jarang terjadi, Anda mungkin mengalami reaksi alergi serius setelah mendapatkan vaksin.

Reaksi ini dikenal juga sebagai syok anafilaktik. Tanda-tanda syok anafilaktik termasuk:

  • Kesulitan bernapas
  • Mata, bibir, alat kelamin, tangan, kaki dan daerah lainnya membengkak (angioedema)
  • Gatal
  • Mulut terasa seperti besi
  • Mata sakit, merah, dan gatal
  • Perubahan denyut jantung
  • Hilang kesadaran

Nah, sudah tidak bingung lagi kan soal vaksin HPV, kan?

Mengingat ini adalah cara utama untuk mencegah kanker serviks, tidak ada salahnya untuk dilakukan ya, Moms.

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/in-depth/hpv-vaccine/art-20047292
  • https://www.cdc.gov/cancer/cervical/basic_info/screening.htm
  • https://blog.uvahealth.com/2019/05/07/hpv-vaccine-boys/
  • https://www.cdc.gov/std/hpv/stdfact-hpv-vaccine-young-women.htm
  • https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/infectious-agents/hpv-vaccine-fact-sheet#what-are-hpv-vaccines
  • https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/infectious-agents/hpv-vaccine-fact-sheet#:~:text=Three%20vaccines%20that%20prevent%20infection,used%20in%20the%20United%20States.
  • https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/hpv/public/index.html
  • https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/hpv-human-papillomavirus-vaccine/
  • https://academic.oup.com/jid/article/224/Supplement_4/S367/6378095
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7565290/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb