08 Februari 2023

Ingin KB Permanen? Kenali Prosedur Vasektomi dan Tubektomi!

Pikirkan dengan matang sebelum melakukan prosedur ini.
Ingin KB Permanen? Kenali Prosedur Vasektomi dan Tubektomi!

Bagi pasangan suami istri yang sudah tidak ingin mempunyai anak lagi, vasektomi dan tubektomi menjadi cara yang sering dilakukan.

Cara berkontrasepsi bagi setiap pasangan berbeda-beda dan berbagai bentuk.

Untuk memilih kontrasepsi yang tepat, setiap pasangan dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Sebelum Moms dan Dads memutuskan untuk melakukan metode vasektomi dan tubektomi, sebaiknya ketahui penjelasan mengenai prosedur hingga efek sampingnya.

Baca Juga: Metode Amenore Laktasi, Kontrasepsi Alami Lewat Menyusui Bayi

Mengenal Vasektomi Pria

Sering tertukar, padahal vasektomi dan tubektomi adalah 2 istilah yang berbeda dalam bagian dari kontrasepsi.

Apakah yang dimaksud dengan vasektomi pada pria? Berikut penjelasan lebih rinci terkait keduanya, yakni:

1. Pengertian Vasektomi

Vasektomi dan Tubektomi
Foto: Vasektomi dan Tubektomi (Orami Photo Stock)

Melansir StatPearls Journal, vasektomi adalah prosedur kontrasepsi pada pria yang dilakukan dengan cara memutus penyaluran sperma ke air mani.

Dengan demikian, air mani tidak akan mengandung sperma, sehingga kehamilan dapat dicegah.

Pilihan kontrasepsi permanen sering kali dianjurkan untuk pasangan dengan usia tertentu.

Hal ini akan cocok dipilih bagi mereka yang merasa sudah cukup dengan jumlah anak yang dimiliki.

2. Proses Vasektomi

Prosedur vasektomi pada pria dilakukan melalui operasi bedah minor dengan pemberian anestesi lokal pada area testis dan skrotum.

Dalam prosedur ini, saluran yang dilalui sperma dari testis akan dipotong dan diikat.

Ini guna mencegah sperma mencapai air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi ketika berhubungan seksual.

Vasektomi tidak berpengaruh apa pun pada kemampuan seksualitas pria selama kondisi fisiknya prima.

Vasektomi hanya memengaruhi kemampuan pria menghasilkan keturunan.

3. Harga Vasektomi Lebih Murah

Metode ini bisa dikatakan relatif efektif karena pasien tidak lagi mengeluarkan cairan sperma saat ejakulasi untuk membuahi sel telur.

Dari segi biaya, vasektomi relatif lebih murah dibandingkan tubektomi.

Biasanya, dokter meminta Dads untuk menjalani tes lanjutan sekitar 8-16 minggu setelah vasektomi.

Hal ini bertujuan untuk memastikan tidak ada sperma yang tersisa di dalam penis.

Meskipun begitu, Dads masih bisa membuat pasangan hamil hingga jumlah sperma benar-benar nol.

Itu sebabnya, setelah prosedur vasektomi, Dads disarankan tetap menggunakan metode kontrasepsi lain, setidaknya sampai 3 bulan.

Baca Juga: Intimate Time dengan Suami, Ini 10 Alat Bantu Sex Toys dan Cara Menggunakannya

Tubektomi pada Wanita

Tubektomi Wanita
Foto: Tubektomi Wanita (Orami Photo Stock)

Jika vasektomi dilakukan pada pria, maka beda halnya dengan tubektomi. Berikut serba-serba dalam tubektomi pada wanita:

1. Pengertian

Melansir Women's Health, tubektomi adalah salah satu metode sterilisasi pada wanita untuk kehamilan yang sifatnya permanen.

Biasanya, tindakan ini dipilih oleh wanita yang sudah memiliki lebih dari 3 anak, berusia di atas 30 tahun, atau tidak menginginkan keturunan lagi.

Sterilisasi juga kerap menjadi pilihan bagi wanita yang kehamilannya berisiko tinggi.

2. Proses Tindakan

Cara kerja KB steril tubektomi adalah dengan memotong atau mengikat saluran tuba falopi.

Dengan demikian, sel telur yang keluar dari indung telur (ovarium) tidak akan bisa menemukan jalan menuju rahim.

Bukan hanya itu, sel sperma juga tak akan bisa mencapai tuba falopi dan membuahi sel telur.

Itu sebabnya, tindakan sterilisasi ini berfungsi untuk mencegah terjadinya pembuahan dan kehamilan.

Baca Juga: Tak Sebatas Minyak Pijat, Ketahui 12 Manfaat Eucalyptus untuk Kesehatan

3. Efektivitas Tubektomi

Dikutip dari Planned Parenthood, sebagai KB steril yang bersifat permanen, kemampuan tubektomi dalam mencegah kehamilan mencapai 99,9%.

Artinya, dari setiap 100 wanita yang menjalani prosedur tubektomi, hanya ada 1 atau kurang dari 1 orang wanita yang hamil.

Prosedur vasektomi tubektomi mungkin tidak dianjurkan jika Moms dan Dads dalam kondisi berikut:

  • Berencana punya anak di kemudian hari.
  • Mendapat tekanan oleh pihak lain, seperti pasangan, teman, atau keluarga.
  • Bukan sebagai solusi dari kumpulan masalah pernikahan.

Dengan demikian, vasektomi tubektomi adalah metode kontrasepsi yang dilakukan terhadap saluran bibit pria dan saluran telur wanita.

Dengan kata lain, ini dapat menghalangi pertemuan sperma dan ovum.

Manfaat Vasektomi dan Tubektomi

Manfaat Vasektomi dan Tubektomi
Foto: Manfaat Vasektomi dan Tubektomi (Orami Photo Stock)

Prosedur vasektomi dan tubektomi tidak hanya efektif dalam mencegah kehamilan, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat bagi Moms dan Dads.

Selama prosedur ini dilakukan secara sempurna, Moms dan Dads bisa mendapatkan manfaat vasektomi dan tubektomi, seperti:

1. Terbukti Efektif

Steril kandungan atau vasektomi dan tubektomi adalah salah satu metode KB yang sangat efektif.

Bahkan, persentase keberhasilan sterilisasi ini bisa mencapai lebih dari 99% untuk membantu Moms mencegah kehamilan.

Berkat sifatnya yang permanen, Moms tidak mungkin hamil lagi seumur hidup usai melakukan KB yang satu ini.

2. Membuat Aktivitas Seks Lebih Menyenangkan

Mengingat sterilisasi seperti vasektomi tubektomi sifatnya permanen, Moms dan Dads tidak perlu repot memakai kondom jika ingin berhubungan seks.

Namun, Moms dan Dads mungkin perlu menggunakan kondom saat berhubungan intim sebagai pencegahan penyakit menular seksual.

Kondom untuk wanita pun saat ini telah terjual bebas dan bisa dicoba agar seks lebih seru, lho.

Baca Juga: Simak 10 Alat Pembesar Penis yang Efektif

3. Proses yang Praktis

Vasektomi dan tubektomi adalah metode kontrasepsi yang tergolong mudah dan praktis.

Moms dan Dads hanya perlu melakukannya 1 kali seumur hidup jika tidak ingin memiliki anak lagi.

Sifatnya yang permanen membuat vasektomi dan tubektomi adalah cara termudah mencegah kehamilan.

Jika memutuskan untuk menggunakan metode sterilisasi ini, maka Moms tidak perlu mengingat-ingat harus minum pil KB.

Tak hanya itu, Moms dan Dads tidak perlu secara rutin menjadwalkan pemeriksaan ke rumah sakit.

4. Kenyamanan Terjaga

Efek samping dan gangguan yang timbul dari prosedur vasektomi dan tubektomi sangatlah minim.

Vasektomi dan tubektomi adalah metode kontrasepsi permanen yang tidak akan memengaruhi kadar hormon testosteron.

Ini pun tak akan mengganggu ereksi pada pria, serta rangsangan seksual yang terjadi.

Prosedur ini minim risiko dan tak perlu dikhawatirkan efeknya dalam jangka panjang, Moms.

Baca Juga: 9 Arti Mimpi Dikejar Kucing, Salah Satunya Ada Orang yang Mencari Moms

Efek Samping Vasektomi dan Tubektomi

Efek Samping Vasektomi dan Tubektomi
Foto: Efek Samping Vasektomi dan Tubektomi (Orami Photo Stock)

Vasektomi dan tubektomi adalah prosedur yang tergolong aman.

Biasanya waktu pemulihan yang dibutuhkan setelah menjalani prosedur ini tidak lebih dari seminggu.

Namun, pada beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, risiko efek samping dari vasektomi dan tubektomi ini berupa:

1. Risiko Prosedur Vasektomi

Perdarahan atau terbentuk gumpalan darah di dalam skrotum adalah efek samping yang sering terjadi.

Ini biasanya diikuti dengan ada darah pada air mani yang diproduksi. Tak hanya itu, sejumlah risiko lain meliputi:

  • Terdapat luka pada skrotum.
  • Infeksi pada area tubuh yang dioperasi.
  • Rasa sakit atau rasa tak nyaman pada area genital.
  • Pembengkakan di area genital.

Tak hanya efek samping, vasektomi juga dapat menimbulkan komplikasi, di antaranya adalah:

  • Rasa sakit yang amat sangat, hal ini bisa dialami 1-2% orang yang menjalani vasektomi.
  • Muncul gangguan testis, yakni berupa penumpukan cairan pada testis yang menimbulkan rasa sakit setelah ejakulasi.
  • Peradangan yang disebabkan oleh sperma yang bocor atau bisa disebut granuloma.
  • Kehamilan, yang biasanya terjadi bila vasectomy gagal.

Efek samping lain yakni ada kista yang terbentuk di dalam tabung kecil pada bagian atas testis.

Ini yang seharusnya bertugas untuk mengumpulkan dan mengirimkan sperma.

Baca Juga: 15 Makanan Penambah Sperma untuk Dads, Yuk Coba!

2. Risiko dan Komplikasi Tubektomi

Sementara itu, efek samping tubektomi pada wanita yang bisa terjadi meliputi:

  • Kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
  • Pendarahan.
  • Infeksi karena luka yang tidak sembuh secara sempurna.
  • Cedera pada bagian perut.

Selain itu, ada beberapa komplikasi yang mungkin meningkatkan risiko Moms terhadap efek samping prosedur ini, seperti:

Baca Juga: 11 Manfaat Buah Bacang yang Bisa Dimakan Langsung Maupun Diolah

Vasektomi dan tubektomi adalah cara paling efektif untuk mencegah kehamilan.

Meski demikian, sebaiknya Moms dan Dads pikirkan matang-matang sebelum memutuskan menggunakan jenis kontrasepsi ini.

Kalau Moms dan pasangan, jenis kontrasepsi apa yang Moms pilih?

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549904/
  • https://journals.sagepub.com/doi/full/10.2217/whe.15.69
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/vasectomy/about/pac-20384580
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/vasectomy/what-are-benefits-vasectomy
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/tubal-ligation/about/pac-20388360
  • https://www.nhs.uk/conditions/contraception/female-sterilisation/
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/sterilization/how-effective-tubal-ligation

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb