19 Oktober 2019

Waspada, Ini 6 Risiko Kesehatan setelah Menopause

Bukan hanya osteoporisis, Moms juga berisiko terkena penyakit autoimun
Waspada, Ini 6 Risiko Kesehatan setelah Menopause

Terhentinya siklus menstruasi bukan satu-satunya hal yang berubah setelah menopause. Menurunnya hormon esterogen meningkatkan berbagai risiko kesehatan setelah menopause lho Moms.

"Perempuan yang sudah menopause risiko kesehatannya jadi meningkat. Hal itu tidak hanya karena usia, tetapi juga karena hilangnya estrogen," kata JoAnn Pinkerton, MD, Executive Director North American Menopause Society (NAMS) dan professor obstetrics and gynecology University of Virginia Health System.

Apa saja risiko kesehatan setelah menopause yang perlu Moms waspadai? Yuk simak ulasannya di bawah ini!

Baca Juga: Pada Usia Berapakah Wanita Mengalami Menopause?

1. Penyakit Jantung

penyakit jantung - nhathuoclongchau.com.jpg
Foto: penyakit jantung - nhathuoclongchau.com.jpg

Foto: Nhathuoclongchau.com

Risiko kesehatan setelah menopause yang perlu Moms waspadai yang pertama adalah penyakit jantung. American Heart Association menyebutkan risiko setelah menopause yang terbesar adalah penyakit jantung.

Hampir sepertiga perempuan menderita penyakit kardiovaskular. Penyebabnya, hormon esterogen memberikan perlindungan yang kuat untuk jantung. Menurunnya esterogen maka meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

National Heart, Blood, and Lung Institute mencatat, satu dari delapan perempuan antara usia 45-64 tahun memiliki beberapa bentuk penyakit jantung. Angka tersebut meningkat menjadi satu dari empat pada perempuan berusia di atas 65 tahun.

"Terlebih lagi, gejala serangan jantung pada perempuan bisa tersamarkan berbagai hal, termasuk stres hingga sakit punggung," kata Ellen Dolgen, blogger Menopause Monday dan penulis e-book The Girlfriend’s Guide to Surviving and Thriving During Perimenopause and Menopause.

2. Osteoporosis

pengeroposan tulang - thehealthy.com.jpg
Foto: pengeroposan tulang - thehealthy.com.jpg

Foto: Thehealthy.com

Risiko kesehatan setelah menopause yang perlu Moms waspadai yang selanjutnya adalah osteoporosis. Perempuan memiliki tingkat risiko lima kali lebih tinggi terkena osteoporosis daripada pria.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, pada tahun sebelum periode menstruasi terakhir dan berlanjut selama sekitar tiga tahun setelahnya, pengoroposan tulang berlangsung. Sekitar 20-30 persen tulang keropos pada perempuan terjadi dalam lima tahun pertama setelah menopause.

"Risiko osteoporosis sangat rendah sebelum menopause, tetapi pascamenopause kondisi kesehatan yang berhubungan dengan kepadatan tulang sangat mungkin terjadi," Kevin Audlin, MD, a gynecologist Mercy Medical Center di Baltimore.

3. Penyakit Gigi

sakit gigi -womanandhome.com.jpg
Foto: sakit gigi -womanandhome.com.jpg

Foto: Womanandhome.com

Risiko kesehatan setelah menopause yang perlu Moms waspadai yang selanjutnya adalah penyakit gigi. Penelitian yang diterbitkan Cleveland Clinic Journal of Medicine menyebutkan menurunnya estrogen dapat menyebabkan hilangnya tulang alveolar rahang. Dampaknya, kehilangan gigi, dan penyakit periodontal.

”Selain itu, banyak perempuan pascamenopause yang mengalami mulut kering, nyeri, atau terbakar di jaringan gusi,” kata Dr Pinkerton.

Baca Juga: Hamil Tapi Sudah Menopause, Apakah Bisa Terjadi?

4. Diabetes

diabetes - med.vesti.ru.jpg
Foto: diabetes - med.vesti.ru.jpg

Foto: Med.vesti.ru

Risiko kesehatan setelah menopause yang perlu Moms waspadai yang selanjutnya adalah diabetes. Menurut Women’s Health Initiative, jika mulai menopause sebelum usia 46 atau setelah 55 tahun, tinggi kemungkinan terkena diabetes tipe 2.

Estrogen yang rendah, dapat meningkatkan resistensi insulin.

5. Penyakit Autoimun

verywellhealth.jpg
Foto: verywellhealth.jpg

Foto: Verywellhealth.com

Risiko kesehatan setelah menopause yang perlu Moms waspadai yang selanjutnya adalah penyakit autoimun. Studi dari Expert Review of Obstetrics and Gynecology menyebutkan, risiko terkena penyakit autoimun meningkat setelah menopause. Termasuk diantaranya lupus, rheumatoid arthritis, penyakit Graves, scleroderma, dan tiroiditis.

"Perempuan memiliki dua kromosom X dan cacat pada kromosom X dapat membuat beberapa perempuan lebih rentan untuk mengembangkan gangguan autoimun," jelas Pinkerton.

6. Sulit Menahan Buang Air Kecil.

sulit menahan pipis - thehealthy.com.jpg
Foto: sulit menahan pipis - thehealthy.com.jpg

Foto: Thehealthy.com

Risiko kesehatan setelah menopause yang perlu Moms waspadai yang selanjutnya adalah sulit menahan buang air kecil. Inkontinensia urin (kebocoran urin tanpa sadar saat tertawa atau bersin) sering terjadi setelah menopause.

Penyebabnya, penipisan uretra (yang disebabkan oleh menurunnya estrogen) serta melemahnya otot-otot dasar panggul (akibat persalinan normal).

Selain itu, menurut Washington University School of Medicine, pada perempuan menopause juga lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih (ISK).

Baca Juga: 6 Hal Yang Perlu Diketahui tentang Seks Menjelang Menopause

Meski terdapat risiko kesehatan bagi perempuan menopause, Moms dapat mengontrol hal-hal tersebut dengan menjaga pola makan sehat dan cukup olahraga.

(SWN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb