28 Maret 2020

Menurut Penelitian, Masih Ada Sedikit Zat Racun yang Ditemukan dalam Makanan Bayi

Ternyata makanan bayi berbahan organik pun tetap mengandung racun.
Menurut Penelitian, Masih Ada Sedikit Zat Racun yang Ditemukan dalam Makanan Bayi

Biasanya, Moms memiliki alasan tersendiri saat memutuskan mau memberikan makanan bayi homemade atau instan untuk Si Kecil.

Namun, ada hal penting yang harus Moms lakukan sebelum memberikan makanan instan: cek kandungan bahannya.

Sebuah penelitian mengatakan, setidaknya ada satu bahan kimia beracun pada setiap makanan bayi.

Penelitian tersebut menggelar tes makanan bayi yang dijual di Amerika Serikat.

Hasilnya, 95 persen makanan tersebut mengandung satu atau lebih bahan toksin, seperti timbal, arsenik, merkuri, dan kadmium.

Dan 1 hingga 4 dari 168 makanan bayi yang diuji mengandung keempat logam berat, menurut laporan dari kelompok Healthy Babies Bright Futures (HBBF).

“Jumlah racun yang ditemukan dalam makanan bayi termasuk kecil. Akan tetapi, arsenik, timah, dan logam berat lainnya diketahui sebagai penyebab kerusakan perkembangan saraf,” jelas Dr. Philip Landrigan, seorang dokter anak dan direktur Program in Global Public Health and the Common Good di Institut Schiller untuk Sains dan Masyarakat Terpadu di Boston College.

Bahkan meski dalam jumlah kecil, Food and Drug Administration (FDA)memperingatkan bahwa logam beracun dapat mempengaruhi kualitas IQ, menyebabkan masalah perkembangan dan perilaku, dan berdampak pada ginjal dan hati.

Baca Juga: Perlukah Menambah Garam Pada MPASI Bayi?

Ada Racun dari Bahan Alami Juga

Ternyata Masih Banyak Toxic dalam Makanan Bayi Menurut Riset Terbaru -1.jpg
Foto: Ternyata Masih Banyak Toxic dalam Makanan Bayi Menurut Riset Terbaru -1.jpg

Foto: gettyimages.com

Misalnya, 4 dari 7 sereal bayi mengandung kadar arsen anorganik lebih tinggi dari standar 100 bagian per miliar yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration (FDA).

Karena beras mudah menyerap arsenik yang ditemukan secara alami di tanah, para ahli kesehatan menyarankan orang tua untuk mencari makanan alternatif seperti oatmeal sebagai pengganti sereal beras.

Hal itu dapat menghilangkan paparan racun sebanyak 80 persen pada makanan bayi.

Di antara yang makanan bayi yang berisiko tinggi mengandung racun adalah camilan dan makanan berbahan dasar beras seperti sereal, wortel, kentang manis, dan jus buah.

“Banyak penelitian telah membahas berbagai tingkat arsenik dalam beras. Jadi selama bertahun-tahun saya sibuk memberitahu orang tua untuk menjauh dari sereal beras,” Dr. Gina Posner, seorang dokter anak di MemorialCare Orange Coast Medical Center di California.

Gina juga menyarankan untuk meminimalkan jumlah sayuran akar yang diberikan kepada seorang bayi berdasarkan temuan tersebut.

Baca Juga: 6 Menu MPASI untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi 6-12 Bulan

Berikan Bayi Makanan Alternatif

Ternyata Masih Banyak Toxic dalam Makanan Bayi Menurut Riset Terbaru -2.jpg
Foto: Ternyata Masih Banyak Toxic dalam Makanan Bayi Menurut Riset Terbaru -2.jpg

Foto: goodtoknow.co.uk

Makanan alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi oleh bayi adalah makanan ringan bebas beras, sereal non-beras seperti sereal multigrain dan oatmeal, dan makanan teething non-beras seperti pisang atau mentimun.

"Anda perlu memastikan anak-anak Anda memiliki makanan yang bervariasi," ujar Lisa Barnett, salah satu pendiri perusahaan makanan bayi organik Little Spoon, dilansir Healthline.

Menurut Lisa, memberikan variasi makanan bayi dapat memastikannya mendapatkan nutrisi yang dapat bertindak sebagai penyangga penyerapan logam berat atau bahkan membantu tubuh menghilangkan racun.

Luz Claudio, PhD, profesor kedokteran lingkungan dan kesehatan masyarakat di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai di New York mengatakan, dia selalu menyiapkan makanan untuk bayinya dengan menggunakan buah dan sayuran organik yang dikukus dan dihaluskan.

"Salah satu hal penting yang harus diingat orang tua adalah Anda mungkin tidak tahu disengaja atau tidak, ada bahan racun yang masuk dalam makanan bayi dan jus, bahkan jika Anda membaca labelnya. Produk-produk ini dapat memiliki kadar natrium, pengawet, warna buatan, pestisida, dan kontaminan atau aditif lainnya yang tinggi," jelasnya.

Bahkan Organik Juga Dapat Terkontaminasi

Ternyata Masih Banyak Toxic dalam Makanan Bayi Menurut Riset Terbaru -3.jpg
Foto: Ternyata Masih Banyak Toxic dalam Makanan Bayi Menurut Riset Terbaru -3.jpg

Foto: Shutterstock.com

Laporan dari HBBF itu juga mengatakan, bahkan makanan organik yang tanpa menggunakan pestisida kimia pun tidak kebal dari kontaminasi tanah dan air yang beracun.

Jane Houlihan, direktur penelitian HBBF dan penulis studi tersebut mengatakan, karena logam berat ada dalam rantai makanan, pembuatan makanan bayi bebas racun memerlukan sumber yang hati-hati dan pengujian yang ketat.

“Padi yang ditanam di Arkansas, Louisiana, dan Texas dikenal memiliki kadar arsenik yang lebih tinggi daripada padi yang ditanam di California, India, atau Pakistan,” ujarnya.

Baca Juga: Apa Boleh Memberikan Makanan Vegetarian untuk MPASI Bayi?

Racun Masuk dalam Proses Pembuatan

Ternyata Masih Banyak Toxic dalam Makanan Bayi Menurut Riset Terbaru -4.jpg
Foto: Ternyata Masih Banyak Toxic dalam Makanan Bayi Menurut Riset Terbaru -4.jpg

Foto: parenting.firstcry.com

Proses pembuatan juga dapat menyebabkan kontaminasi logam ke dalam makanan bayi.

Untuk menghindarinya, beberapa perusahaan telah beralih ke peralatan stainless steel.

Para produsen telah mengambil langkah-langkah lain untuk menjaga racun lingkungan dari produknya, sebagian karena rancangan pedoman dari FDA tentang tingkat kontaminan yang dapat diterima dalam makanan bayi.

“Ini adalah top of mind untuk industri. Karena perusahaan makanan bayi secara sukarela menguji, mungkin makanan mereka memiliki tingkat racun yang lebih rendah daripada barang yang Anda temukan di toko bahan makanan untuk membuat makanan bayi buatan sendiri,” kata Jane.

Jadi, kunci meminimalisir racun dalam makanan adalah berikan variasi makanan untuk bayi.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb