16 Juli 2023

12 Cara Mengatasi Anak Depresi, Jangan Diabaikan Ya Moms

Depresi tidak hanya dapat terjadi pada orang dewasa tapi juga pada anak-anak
12 Cara Mengatasi Anak Depresi, Jangan Diabaikan Ya Moms

Jangan abaikan jika anak depresi di rumah.

Menurut Anxiety and Depression Association of America, depresi merupakan sebuah gangguan mental yang diawali dari kondisi hati dan perasaan yang tidak menentu.

Penting bagi Moms untuk memahami cara mengatasi anak depresi karena apabila tidak cepat diatasi, depresi bisa menimbulkan masalah fisik dan emosi yang besar.

Maka, Moms harus waspada karena depresi bisa dialami oleh siapapun, termasuk Si Kecil.

Perlu diperhatikan juga bahwa anak-anak akan menjadi lebih rentan terserang depresi apabila ada anggota keluarga yang pernah mengalami hal yang sama.

Baca Juga: Kenali Peaceful Parenting, Asuh Anak Tanpa Marah dan Bentak

Cara Mengatasi Anak Depresi

Keluarga Bahagia
Foto: Keluarga Bahagia (Freepik.com/tirachardz)

Salah satu gejala awal Si Kecil mengalami depresi adalah terlihat lesu dan tidak bersemangat.

Jangan sepelekan kondisi ini, ya!

Sebab, jika tidak ditangani dengan baik malah bisa berakibat fatal, sehingga anak menjadi depresi.

Untuk mengatasi anak depresi butuh dilakukan beberapa cara. Apa saja?

1. Ajak Anak Mengobrol

Cara pertama yang paling mudah untuk dilakukan saat anak depresi adalah mengajaknya berbincang.

Dengan membuka dan memulai obrolan, Si Kecil akan merasa tenang dan dihargai.

Angkat topik pembicaraan yang menarik dan hindarilah membahas hal sensitif.

Berikan waktu bagi Si Kecil supaya bisa lebih tenang dengan tidak memaksanya untuk cepat berbicara.

Setelah kondisi Si Kecil sudah terlihat lebih baik, barulah mulai bahas masalah apa yang dialaminya.

Usahakan untuk mendengarkan ceritanya terlebih dahulu dan jangan memotong pembicaraan.

Selain menghilangkan rasa depresi, cara ini juga efektif untuk membangun rasa percaya diri yang baik pada anak.

Baca Juga: 7 Cara Mengajarkan Anak Bersosialisasi, Yuk Terapkan!

2. Luangkan Waktu untuk Melakukan Aktivitas Bersama

Penyebab utama anak bisa mengalami depresi adalah saat Si Kecil kurang merasakan quality time bersama keluarga.

Meski sibuk dengan pekerjaan, usahakan selalu luangkan waktu bagi buah hati ya, Moms.

Meluangkan waktu bersama Si Kecil merupakan cara paling ampuh dalam mengatasi anak depresi.

Si Kecil tentunya akan merasa bahagia apabila bisa berkumpul dan melaksanakan aktivitas bersama orang tuanya.

Moms bisa mengajaknya pergi berkunjung ke tempat wisata seperti taman hiburan atau museum, berolahraga ataupun berenang.

3. Ajak untuk Menggambar

Metode selanjutnya untuk mengatasi anak depresi adalah dengan mengajaknya menggambar.

Saat menggambar, Si Kecil bisa menuangkan perasaannya.

Hal ini pun diungkapkan dalam penelitian Australasian Journal of Early Childhood.

Disebutkan bahwa menggambar merupakan alat mediasi bagi anak-anak untuk memaknai pengalaman dan pemikirannya serta mengungkapkannya kepada orang lain.

Tidak hanya itu, menggambar bisa membuat anak jadi lebih fokus dan memusatkan pikiran tanpa terganggu dengan sekitarnya.

Menggambar juga merupakan sebuah aktivitas fisik yang baik untuk mengembangkan pola pikir dan saraf motorik Si Kecil.

Baca Juga: 5 Cara Mendidik Anak Agar Selalu Berpikir Positif

4. Bermain dan Berkumpul Bersama Teman Sebaya

Anak-anak Bermain
Foto: Anak-anak Bermain (Freepik.com/jcomp)

Moms sering melarang Si Kecil bermain di luar rumah?

Hati-hati ya, Moms, sebab salah satu penyebab anak depresi adalah terlalu sering berada di rumah.

Untuk itu, salah satu cara paling baik untuk mengatasi dan mencegah depresi ialah dengan membawa Si Kecil bermain di taman dan membiarkannya berkumpul bersama teman sebaya.

Rasa jenuh yang berkepanjangan bisa berdampak sangat buruk terhadap perkembangan Si Kecil.

Dengan bermain bersama teman seusianya, anak bisa bersemangat kembali.

Selain itu, bermain di taman atau luar rumah juga bisa membuat Si Kecil merasa senang dan bergerak bebas.

5. Menonton Film Animasi Favoritnya

Aktivitas berikutnya yang mampu mengatasi anak depresi adalah dengan menemani Si Kecil menonton film animasi atau kartun favoritnya.

Menemaninya menonton film akan membuat suasana menjadi lebih intim dan dekat, lho, Moms.

Selesai menonton film, Moms juga bisa minta Si Kecil untuk menceritakan kembali adegan apa yang paling disukainya.

Dengan begitu, pikiran anak bisa teralihkan, sekaligus melatih kemampuan memori otaknya supaya lebih baik.

Baca Juga: Singkirkan Gadget! Ini 7 Manfaat Permainan Tradisional untuk Anak-anak

6. Pola Makan Sehat

Selain menerapkan beberapa kegiatan di atas, penting juga bagi Moms untuk menerapkan pola makan sehat sebagai pendukung kesembuhan Si Kecil dari depresi.

Makanan yang bergizi seimbang tidak hanya menyehatkan fisik, tetapi juga bisa mendukung kesehatan mental anak.

Jadi, pastikan Moms menyajikan makanan yang sehat dengan kandungan nutrisi lengkap.

Coba kurangi atau hilangkan makanan ringan dan minuman manis.

Fokuslah untuk memberi makanan-makanan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, karbohidrat kompleks, dan protein tanpa lemak.

7. Olahraga Rutin

Cara lain untuk membantu Si Kecil terbebas dari depresinya adalah dengan mengajak mereka berolahraga rutin.

Menurut jurnal Frontiers in Psychiatry, aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat efektif dalam mencegah dan menghilangkan gejala depresi.

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam The American Journal of Psychiatry juga menemukan bahwa hanya 1 jam olahraga setiap minggu bisa efektif untuk mencegah depresi di masa depan.

Oleh karena itu, orangtua perlu mendorong Si Kecil lebih aktif.

Moms bisa mulai mengajak anak untuk berolahraga dengan gerakan-gerakan sederhana atau olahraga favoritnya.

Buatlah aktivitas fisik semenyenangkan mungkin agar Si Kecil lebih menikmatinya.

Baca Juga: 8 Resep Smoothies untuk Anak, Penuh Nutrisi dan Vitamin!


8. Pastikan Anak Mendapatkan Tidur yang Cukup

Anak Tidur Cukup
Foto: Anak Tidur Cukup (Freepik.com/pvproductions)

Perlu orang tua ketahui bahwa kurang tidur bisa membuat anak rentan mengalami depresi.

Selain itu, kurang tidur dapat memengaruhi fungsi kognitif, perilaku, dan suasana hati anak-anak.

Oleh karenanya, Moms dan Dads perlu memastikan Si Kecil mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap harinya.

Umumnya, anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) membutuhkan sekitar 9-12 jam tidur setiap malam.

Remaja juga membutuhkan jumlah tidur yang cukup, yaitu sekitar 8-10 jam per malam.

Memastikan bahwa anak-anak tidur dengan cukup dapat membantu menjaga kesehatan mental mereka.

9. Temukan Dukungan Profesional

Mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater dapat sangat membantu dalam mengatasi anak depresi.

Sebelum menentukan perawatan, seorang profesional kesehatan mental biasanya akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memahami kondisi anak, mengidentifikasi gejala anak depresi, dan mendiagnosisnya dengan akurat.

Adapun pendekatan umum yang digunakan dalam mengobati anak depresi yaitu psikoterapi atau terapi kognitif perilaku.

Terapi ini dapat membantu anak mengidentifikasi dan mengatasi pola pikir dan perilaku negatif, belajar keterampilan pengelolaan emosi, dan membangun pola pikir yang lebih sehat.

Dalam beberapa kasus, psikiater anak juga dapat meresepkan obat-obatan tertentu seperti antidepresan.

10. Pastikan Anak Memiliki Support System

Support system terdiri dari orang-orang di sekitar anak yang menyediakan dukungan emosional, pemahaman, dan bantuan praktis bagi mereka.

Ini terdiri dari keluarga, teman sebaya, hingga guru di sekolah anak.

Mendengarkan dengan empati, menunjukkan perhatian, dan mengekspresikan cinta dan perhatian kepada anak dapat membantu mereka merasa didukung dan diterima.

Hal ini memberikan anak rasa aman dan memperkuat ikatan emosional yang penting untuk pemulihan.

Meski bisa membantu, penting untuk diingat bahwa support system bukanlah pengganti perawatan profesional.

Namun, mereka dapat memberikan tambahan dukungan yang sangat berharga bagi anak sehingga bisa terbebas depresi.

Baca Juga: Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh Anak, Simak!

11. Membatasi Penggunaan Teknologi

Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan mental anak, termasuk meningkatkan risiko depresi.

Hal ini karena anak yang terlalu banyak terpapar pada konten negatif seperti kekerasan, bullying, atau gambar tubuh yang tidak realistis dapat membuat mereka lebih tertekan dan tidak bahagia.

Screen time berlebih juga dapat memengaruhi keterampilan sosial dan mempengaruhi kesejahteraan emosional Si Kecil.

Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan, terutama di malam hari, dapat mengganggu tidur anak.

Kurang tidur bisa memengaruhi suasana hati dan meningkatkan risiko depresi.

Maka dari itu, Moms dan Dads perlu melakukan pembatasan teknologi untuk menjaga kesejahteraan mental anak.

12. Tetapkan Rutinitas Harian

Anak Belajar
Foto: Anak Belajar (Freepik.com/gpointstudio)

Rutinitas yang konsisten dapat membantu orang tua dalam mengatasi anak depresi.

Rutinitas yang bisa Moms dan Dads terapkan mencakup waktu untuk berbagai aktivitas, termasuk tidur, belajar, bermain, berinteraksi dengan orang lain, dan beristirahat.

Hal ini akan menciptakan keseimbangan antara tuntutan harian, waktu untuk kesenangan, dan relaksasi.

Anak-anak yang mengalami depresi juga sering kali merasa cemas dan tidak berdaya.

Namun dengan menerapkan rutinitas harian, hal ini dapat memberikan mereka rasa keamanan dan prediktabilitas.

Jadi, mereka tahu apa yang akan terjadi dan apa yang diharapkan setiap harinya.

Baca Juga: 10 Tempat Bermain Anak di Bandung, Seru dan Menyenangkan!

Intinya, orang tua berperan penting dalam menangani anak depresi.

Dengan menciptakan situasi keluarga yang harmonis dan stabil, pikiran dan perasaan Si Kecil bisa jadi tenang dan nyaman.

Anak pun bisa terbebas dari depresi.

Yuk, jaga kesehatan mental Si Kecil agar selalu dalam kondisi baik, Moms!

  • https://adaa.org/learn-from-us/from-the-experts/blog-posts/consumer/childhood-depression
  • https://www.verywellmind.com/treating-depression-in-children-with-medication-1066786
  • https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1836939119870887
  • https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyt.2012.00106/full
  • https://ajp.psychiatryonline.org/doi/10.1176/appi.ajp.2017.16111223

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb