12 September 2023

Balita Naik Puncak Gunung Kerinci, Bolehkah? Ini Panduannya!

Tidak ada patokan usia yang tepat ketika membawa anak naik gunung
Balita Naik Puncak Gunung Kerinci, Bolehkah? Ini Panduannya!

Foto: Freepik

Viral di media sosial yang menunjukkan seorang balita diajak orang tuanya mendaki puncak Gunung Kerinci, gunung tertinggi di Pulau Sumatera.

Anak tersebut dilaporkan berusia 2,5 tahun, lho Moms. Peristiwa ini kemudian menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan sang anak.

Sejumlah netizen pun mengkhawatirkan dan mempertanyakan etika orang tua yang membawa anak kecil naik gunung.

Jadi, yuk Moms simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Mengenal Rebo Wekasan, dari Tolak Bala hingga Larangannya

Balita Naik Puncak Gunung Kerinci

Berikut informasi yang bisa Moms ketahui.

1. Mendaki pada 15 Agustus 2023

Balita Naik Gunung Kerinci
Foto: Balita Naik Gunung Kerinci (Orami Photo Stock)

Pendakian ini dimulai pada 15 Agustus 2023 dan berlangsung selama dua hari, kemudian kembali turun pada tanggal 17 Agustus 2023.

2. Orang Tua Berbohong

Menurut petugas di Pos Registrasi Pendakian Gunung Kerinci, Dudung, orang tua dari balita tersebut, memberikan informasi yang tidak akurat.

Awalnya, mereka mengatakan hanya akan melakukan pendakian hingga mencapai Shelter 1, dan bukan menuju puncak, Moms.

Namun, dari video yang telah beredar, terlihat bahwa balita yang mengenakan jaket pink tebal tersebut tergopoh-gopoh, meski dibantu orang tuanya.

3. Menjadi Tanggung Jawab Orang Tua

Berdasarkan peraturan pendakian Gunung Kerinci, membawa balita dilarang jika tidak didampingi oleh guide/porter.

Nah, dalam kasus balita naik puncak Gunung Kerinci, kedua orang tua sudah membuat surat pernyataan yang dilengkapi dengan materai.

Maka dari itu, segala yang terjadi saat melakukan kegiatan pendakian di luar tanggung jawab pihak pos, Moms.

Baca Juga: Potret 7 Bulanan Aurel Hermansyah, Gen Halilintar Hadir!

Kapan Sebaiknya Anak Naik Gunung?

Ilustrasi Anak Lari (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Anak Lari (Orami Photo Stock)

Moms, sebenarnya tidak ada tolak ukur usia anak untuk diajak naik gunung.

Sebab, untuk naik gunung ditentukan banyak faktor, seperti kesulitan gunung, kondisi fisik anak, hingga pengalaman orang tua.

Namun, sebaiknya anak tidak dibawa naik gunung saat berusia di bawah 3 bulan karena paru-paru mereka belum cukup sempurna untuk mengatasi ketinggian.

Terlebih, organ yang paling berpengaruh ketika anak di bawah naik gunung adalah telinga.

Hal ini sama ketika anak dibawa naik pesawat, Moms. Telinganya akan terasa tidak nyaman hingga bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Salah satunya adalah gendang telinga bisa ruptur (pecah).

Balita berusia 1-3 tahun umumnya juga dianggap terlalu muda untuk melakukan pendakian gunung.

Anak-anak pada kelompok usia ini masih dalam tahap perkembangan fisik dan kemampuan motorik mereka juga terbatas, Moms.

Mereka juga lebih rentan terhadap kondisi cuaca seperti suhu ekstrem, dan memiliki risiko lebih tinggi untuk dehidrasi dan kelelahan.

Maka dari itu, sebelum Moms mengajak Si Kecil naik gunung, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.

Dokter akan memeriksa kondisi kesehatan Si Kecil apakah mampu untuk naik gunung atau tidak.

Nah, jika Moms memang berencana mengajak Si Kecil naik gunung, lebih baik mulai ajak di usia 4...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb