11 Ragam Motif Batik Solo dan Pasar Grosir Batik Terpopuler!
Moms mungkin sering mendengar tentang kain lurik dari Solo. Selain itu, ternyata batik Solo juga merupakan salah satu kain terkenal dari kota Solo.
Sama seperti batik asal Yogyakarta, batik Solo juga dikenal dengan nama batik keraton.
Meskipun namanya sama, namun batik Solo sangat berbeda dengan batik Yogyakarta, lho.
Motif batik Solo umumnya memiliki ciri-ciri pola tradisional dalam batik capnya maupun batik tulisnya.
Selain itu, motifnya memiliki warna dominan coklat, juga kekuningan dan terkenal dengan ukuran motifnya yang kecil dan geometris.
Batik Solo telah dikenal menggunakan kain batik dengan latar berwarna cokelat atau warna gelap yang melambangkan kerendahan diri, kesederhanaan, dan sifat membumi.
Tidak hanya indah dikenakan, batik Solo juga memiliki banyak makna filosofi di dalamnya.
Yuk, Moms disimak informasi lengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: 10 Tempat Instagramable di Solo yang Memiliki Spot Keren
Motif Batik Solo dan Maknanya
Banyak orang menjadikan batik untuk pakaian sehari-hari atau untuk acara-acara yang lebih formal, seperti acara nikahan atau untuk pakaian kerja.
Oleh karena itu, kain batik sangat cocok dijadikan oleh-oleh untuk teman atau kerabat.
Agar lebih berkesan, Moms juga harus tahu makna dari setiap motif kain batik Solo berikut ini.
1. Motif Batik Kawung
Kain batik Solo ini diberi nama batik kawung karena motifnya berbentuk bulat-bulat agak lonjong seperti kawung.
Bagi Moms yang belum tahu, kawung adalah sejenis buah kelapa atau yang sering disebut buah kolang-kaling.
Motif kawung ini disusun secara geometris dan sejajar seperti bunga teratai dengan empat buah kelopak bunga.
Dalam budayanya, orang Jawa mengartikan bunga teratai sebagai lambang kesucian dan umur panjang.
Dulunya, motif batik ini biasanya dipakai oleh karyawan kantoran saja.
Namun, sekarang sudah banyak orang dari berbagai kalangan yang memakai kain batik ini untuk pakain sehari-hari.
Oleh karenanya, batik Solo ini cocok sekali jika Moms jadikan oleh-oleh.
Baca Juga: 5 Ragam Permainan Tradisional Jawa Tengah dan Cara Memainkannya
2. Motif Batik Sidomukti
Batik Solo dengan motif sidomukti sebenarnya berasal dari bahasa Jawa bernama “sido” yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah jadi, dan “mukti” artinya makmur, sejahtera, berkecukupan, dan mulia.
Motif batik Solo ini sangat sering sekali digunakan oleh pengantin Jawa, khususnya daerah Solo ketika melakukan upacara adat Jawa.
Hal ini memiliki makna filosofi agar di dalam memulai kehidupan baru akan diberikan banyak rezeki, keberkahan, dan bahagia selamanya.
Selain itu, motif ini juga menggambarkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan, penuh kesejahteraan, hidup mulia dan selalu mengingat Tuhan.
Baca Juga: Inilah Filosofi dan 5 Motif Batik Cirebon Paling Populer
3. Motif Batik Parang
Banyak yang mengatakan motif batik Solo satu ini adalah salah satu motif batik tertua di Indonesia.
Motif parang membentuk seperti susunan huruf S yang saling jalin-menjalin dari tinggi ke rendah dan membentuk garis-garis diagonal.
Oleh karena itu, motif ini diberi nama parang yang berasal dari kata pereng yang berarti lereng.
Jalinan motif S yang tak terputus itu melambangkan kesinambungan.
Sementara motif huruf S itu sendiri dianggap seperti ombak yang bagi orang Jawa melambangkan semangat yang tidak pernah surut.
Zaman dahulu, batik Solo motif parang digunakan prajurit yang akan pergi berperang dengan harapan pulang membawa kemenangan.
Sekarang, Moms bisa melihat kain batik parang yang dijadikan berbagai macam baju dalam berbagai desain di mana-mana.
Moms juga bisa memberikan kain ini untuk oleh-oleh untuk menyemangati kerabat yang sedang berjuang menggapai cita-cita.
4. Motif Batik Truntum
Batik Solo dengan motif truntum sering dimaknai penuntun.
Pada mulanya perempuan Jawa, khususnya perempuan Solo yang sudah menjadi orang tua biasanya memakai kain batik motif truntum ini,
Ini karena diharapkan ia menjadi wanita penuntun dan panutan bagi anak-anaknya.
Batik motif truntum mempunyai makna cinta yang dapat tumbuh kembali.
Lebih khusus lagi dalam prosesi pernikahan Jawa khususnya Solo, orang tua pengantin biasanya memakai motif ini.
Motif batik Solo truntum ini diciptakan Kanjeng Ratu Kencana, yakni Permaisuri dari Sunan Paku Buwana III.
Baca Juga: Museum Tekstil, Mengenal Beragam Kain Tenun dan Batik Aneka Motif dari Seluruh Indonesia
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.