26 Desember 2023

Biografi Sultan Agung, Sultan Mataram Ketiga yang Cerdas

Cari informasinya di sini, yuk Moms!
Biografi Sultan Agung, Sultan Mataram Ketiga yang Cerdas

Foto: laduni.id

Kebijakan Sultan Agung dalam Kesultanan Mataram

Kesultanan Mataram
Foto: Kesultanan Mataram (Yogyes.com)

Sultan Agung tidak hanya dikenal sebagai seorang penguasa yang kuat secara politis dan militer.

Namun, ia juga merupakan sosok yang berupaya untuk menggabungkan unsur-unsur kebudayaan Indonesia asli dengan nilai-nilai Hindu dan Islam.

Salah satu contohnya adalah penyelenggaraan grebeg, yang disesuaikan dengan hari raya Idul Fitri dan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Hal ini kini dikenal sebagai garebeg Puasa dan Grebeg Maulud. Sultan Agung juga memperkenalkan penanggalan tahun saka dan mempromosikan kitab filsafat Sastra Gendhing.

Pencapaian terbesar Sultan Agung dalam bidang kebudayaan adalah perubahan perhitungan peredaran Matahari ke perhitungan peredaran bulan, yang dianggap sebagai tanda prestasi luar biasa.

Upaya Sultan Agung dalam memajukan agama dan kebudayaan Islam mengakibatkan dia mendapatkan gelar Susuhunan (Sunan), yang biasanya diberikan kepada para Wali.

Selain itu, di lingkungan keraton Mataram Islam, Sultan Agung mengeluarkan kebijakan yang mengharuskan penggunaan bahasa Bagongan oleh para bangsawan dan pejabat.

Hal ini dilakukan dengan harapan dapat mengurangi kesenjangan sosial di antara mereka dan menciptakan rasa persatuan di istana.

Menjelang tahun 1645, Sultan Agung merasa bahwa ajalnya sudah dekat.

Untuk itu, dia membangun Astana Imogiri sebagai pusat pemakaman keluarga raja-raja Kesultanan Mataram, termasuk dirinya sendiri.

Sultan juga meninggalkan serat Sastra Gending sebagai panduan hidup bagi trah Mataram. Sesuai dengan wasiatnya,

Sultan Agung yang wafat pada tahun 1645 digantikan oleh putranya, Raden Mas Sayidin, sebagai raja Mataram. Hal ini mencerminkan upaya Sultan Agung untuk memastikan kesinambungan dinasti dan kebudayaan Mataram.

Baca Juga: Biografi Sam Ratulangi, Jadi Gubernur Sulawesi Pertama

Silsilah Sutan Agung

Sultan Agung, yang juga dikenal dengan nama Raden Mas Jatmika atau Raden Mas Rangsang, adalah putra dari Susuhunan Anyakrawati dan Ratu Mas Adi Dyah Banawati.

Ayahnya, Susuhunan Anyakrawati, adalah raja kedua Kesultanan Mataram, sementara ibunya, Ratu Mas Adi Dyah Banawati, merupakan putri dari Pangeran Benawa, yang merupakan raja terakhir Kesultanan Pajang.

Sultan Agung memiliki dua permaisuri utama, yang merupakan bagian dari tradisi Kesultanan Mataram.

Permaisuri pertama disebut Ratu Kulon, yang merupakan putri dari sultan Kesultanan Cirebon.

Permaisuri kedua adalah Ratu Wetan, yang merupakan putri dari Adipati Batang dan cucu Ki Juru Martani.

Nama asli Ratu Kulon adalah Ratu Mas Tinumpak, dan ia melahirkan Raden Mas Syahwawrat yang dikenal sebagai Pangeran Alit.

Sementara itu, nama asli Ratu Wetan adalah Ratu Ayu Batang, dan ia melahirkan Raden Mas Sayyidin yang dikenal sebagai Amangkurat I.

Dari permaisurinya, Sultan Agung memiliki sembilan anak, antara lain:

  • Raden Mas Syahwawrat (Pangeran Alit)
  • Raden Mas Kasim (Pangeran Demang Tanpa Nangkil)
  • Pangeran Rangga Kajiwan
  • Raden Bagus Rinangku
  • GRAy. Winongan
  • Pangeran Ngabehi Loring Pasar
  • Raden Mas Sayyidin (Amangkurat I)
  • GRAy. Wiramantri
  • Raden Mas Alit (Pangeran Danupaya)

Demikian itulah sekilas informasi tentang biografi singkat Sultan Agung yang bisa Moms ketahui. Semoga bermanfaat!

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Agung_dari_Mataram
  • https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/sultan-agung

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb