10 Cara Membuat Cerpen, dari Menentukan Tema hingga Ending
6. Dialog
Cara membuat cerpen selanjutnya adalah dialog. Dialog adalah percakapan antarkarakter.
Dialog bisa digunakan untuk memperlihatkan karakteristik tokoh, memajukan plot, atau menambah dinamika cerita.
Pastikan dialog terasa alami dan relevan dengan situasi.
7. Edit dan Revisi
Setelah selesai menulis, baca kembali cerita dan lakukan revisi.
Perhatikan aspek ejaan, tata bahasa, alur cerita, dan kelogisan peristiwa. Jangan ragu untuk menghapus atau menambahkan bagian cerita jika diperlukan.
8. Persempit Fokus
Saat menulis, usahakan agar perhatian Moms tetap tertuju pada alur cerita dan tokoh-tokohnya.
Jika ada deskripsi atau dialog yang terasa mengganggu alur dan pengembangan tokoh, pertimbangkan untuk menyingkirkannya atau memikirkan apakah bisa dimasukkan di bagian lain.
Bisa juga simpan ide tersebut untuk digunakan dalam cerita lain.
9. Feedback
Cara membuat cerpen selanjutnya bisa dengan meminta masukan atau feedback.
Bisa dari teman, keluarga, atau komunitas penulis. Feedback bisa membantu melihat kelemahan dan kekuatan cerita dari perspektif pembaca.
10. Finalisasi
Cara membuat cerpen yang terakhir adalah finalisasi yang dilakukan setelah revisi dan mendapatkan feedback, lakukan finalisasi pada cerpen.
Pastikan cerita sudah dalam bentuk terbaik sebelum dipublikasikan atau dikirim ke lomba.
Membuat cerpen yang baik memerlukan latihan dan kesabaran, ya Moms.
Ingat, setiap penulis memiliki gaya dan proses kreatifnya masing-masing.
Temukan proses yang paling cocok dan nikmati setiap langkah dalam proses kreatif tersebut!
Baca Juga: 4 Contoh Cerpen Anak Singkat untuk Mendidik Karakter Si Kecil
Fungsi Cerita Pendek
Setelah Moms mengetahui cara membuat cerpen, lantas apa fungsinya?
Cerpen memiliki berbagai fungsi, baik dari sudut pandang pembaca maupun penulis, serta dalam konteks masyarakat dan pendidikan.
Berikut beberapa fungsi cerpen:
1. Menghibur
Salah satu fungsi utama cerpen adalah untuk menghibur pembaca.
Dengan alur cerita yang menarik, konflik yang memikat, dan karakter yang kuat, cerpen dapat memberikan kesenangan dan kepuasan kepada pembaca.
2. Mendidik
Cerpen seringkali mengandung pesan moral atau pelajaran hidup yang bisa dipetik oleh pembaca.
Melalui konflik dan resolusi yang dialami oleh karakter, pembaca bisa belajar tentang kebaikan, keadilan, ketabahan, dan nilai-nilai hidup lainnya.
3. Menyampaikan Kritik Sosial
Cerpen dapat menjadi medium untuk penulis menyampaikan pandangannya mengenai isu-isu sosial, politik, atau budaya.
Melalui cerita yang dikemas secara halus, penulis dapat mengkritik, menyoroti, atau mengungkapkan ketidakadilan dalam masyarakat.
4. Mengungkapkan Emosi dan Pengalaman
Cerpen juga menjadi sarana bagi penulis untuk mengungkapkan emosi, pengalaman pribadi, atau imajinasinya.
Ini bisa menjadi cara terapeutik untuk penulis mengolah pengalaman atau perasaan mereka.
5. Eksplorasi Karakter dan Situasi
Dibandingkan dengan novel, cerpen memberi penulis kesempatan untuk lebih fokus pada pengembangan karakter tertentu atau eksplorasi situasi spesifik.
Dengan begitu, pembaca mendapatkan pemahaman yang dalam tentang momen atau karakter tertentu dalam waktu yang singkat.
Baca Juga: 5 Cerita Rakyat Jawa Barat, Ceritakan pada Si Kecil!
Itulah informasi seputar cara membuat cerpen dan fungsinya. Semoga membantu!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.