20 April 2024

Generasi Alpha, Anak dari Kaum Milenial yang Jago Digital

Moms perlu memahami karakternya untuk bisa menghadapinya dengan baik.
Generasi Alpha, Anak dari Kaum Milenial yang Jago Digital

Mungkin kita sudah sering mendengar tentang generasi Z, generasi Y, bahkan generasi milenial. Namun, tahukah Moms mengenai generasi alpha?

Pengkategorian generasi-generasi ini didasarkan pada tahun kelahiran masing-masing orang.

Sudah tidak lagi berkutat dengen generasi milenial, kini dunia mulai kehadiran satu generasi baru, yaitu generasi alpha yang disebut-sebut sebagai anak dari generasi milenial.

Rata-rata generasi milenial kini sudah menjadi orang tua dan generasi Z masuk dalam fase dewasa muda.

Ini karena lingkungannya tidak seperti generasi sebelumnya, pengasuhannya pun memiliki tantangan yang menarik bagi orang tua mereka yang lahir di dunia yang relatif belum terdigitalisasi.

Baca Juga: 9 Resep Bakwan Jagung, Tambah Isi Udang atau Sayur, Renyah!

Apa Itu Generasi Alpha?

Generasi Alpha (Taylorherring.com)
Foto: Generasi Alpha (Taylorherring.com)

Generasi alpha, juga dikenal sebagai anak-anak milenium, adalah generasi pertama yang semuanya lahir di abad ke-21.

Mark McCrindle, seorang peneliti dan konsultan generasi di Australia yang menciptakan istilah tersebut pada tahun 2005.

Dilansir dari laman Forbes, pemilihan tahun 2010 ini dikarenakan tahun tersebut merupakan tahun diluncurkannya Instagram dan iPad, yang lekat dengan istilah teknologi.

Yup, anak-anak ini lahir di tengah-tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.

McCrindle memperkirakan bahwa sebesar 2,5 juta generasi alpha lahir setiap minggunya di seluruh dunia.

Generasi ini akan mencapai total 2 miliar orang di seluruh dunia pada saat orang termuda dilahirkan pada tahun 2025.

Sementara orang tua mereka, kaum milenial, secara informal dikenal sebagai masyarat pengguna digital.

Banyak generasi alpha sudah memiliki jejak digital bahkan sebelum mereka memahami istilah tersebut.

Melansir dari Fluxtrend, anak-anak selebriti, seperti Asahd Khaled, putra dari produser musik yang lebih terkenal, DJ Khaled

Selain itu juga, putra Pangeran William, George, sudah memiliki akun Instagram, yang dikelola oleh orang tua mereka.

Dalam penelitian McCrindle Research menekankan pentingnya memahami ciri-ciri generasi alpha.

Ini karena mereka mewakili masa depan dan memberikan pandangan untuk melihat dekade berikutnya dan seterusnya.

Baca Juga: Cara Menulis Kuitansi yang Benar, Begini Formatnya!

Karateristik Anak Generasi Alpha

Karateristik Anak Generasi Alpha (Orami Photo Stock)
Foto: Karateristik Anak Generasi Alpha (Orami Photo Stock)

Generasi alpha menggunakan smartphone dan tablet secara alami.

Anak-anak ini dilahirkan bersamaan dengan berkembangnya iPhone, iPad, dan aplikasi-aplikasi lainnya.

Berikut adalah beberapa karakter yang dimiliki oleh generasi alpha yang bisa menjadi panduan untuk lebih mengenal Si Kecil.

1. Generasi Terdidik dalam Sejarah

Ini karena teknologi dan informasi instan yang tersedia saat mereka tumbuh.

Mereka akan tumbuh belajar lebih banyak dan lebih dalam tentang dunia daripada semua pendahulunya.

Ini juga mengubah sifat dari pendidikan.

2. Paham Teknologi

Meski orang tua mereka yang pertama dilahirkan ke dunia digital, generasi alpha akan menjadi yang pertama memiliki integrasi teknologi mulus ke dalam setiap aspek kehidupannya.

Kemampuan ini akan melampaui orang tua mereka dalam keterampilan teknologi.

3. AI (Artificial Intelligence) adalah Realita

Tidak mungkin satu generasi sebelumnya untuk membayangkan dampak Siri, Alexa, dan Google Assistance dalam kehidupan dan rumahnya.

Bagi generasi Alpha, AI mendominasi realita dan merupakan bagian alami dari kehidupan mereka.

Ini juga akan mempertimbangkan cara melihat dunia dengan lautan informasi yang disajikan kepada mereka di setiap langkahnya.

Baca Juga: Arti Mimpi Membunuh Ular Kobra, Simbol Rasa Kecemasan!

4. Pembelajaran yang Sangat Personal

Generasi ini terbiasa memiliki akses langsung ke informasi yang membuat perkuliahan dan model pembelajaran lama menjadi usang.

Mereka akan belajar dengan kecepatan mereka sendiri dengan pengalaman belajar yang dipersonalisasi.

Maka, ruang kelas, modul dan tutorial pembelajaran online akan memfasilitasi pendekatan mereka terhadap pendidikan.

5. Berinteraksi di Media Sosial

Mereka akan berinteraksi dengan teman sebagian besar melalui media sosial dan terhubung sepanjang hari.

Itu juga membuat munculnya kekhawatiran tentang privasi dan cyberbullying.

Penerimaan sosial juga menjadi masalah karena akan bergantung pada seberapa banyak mereka disukai secara online.

Oleh sebab itu, mereka tetap perlu diajari pentingnya interaksi secara langsung.

6. Kurang Suka Berbagi

Berdasarkan etnografi, generasi alpha kurang menyukai konsep berbagi terlalu banyak.

Mereka harus mendapatkan keuntungan dari berbagi tersebut. Sikap ini tidak seperti generasi-generasi sebelumnya.

Baca Juga: Kucing Tabi: Jenis, Masa Hidup, dan Tips Merawatnya

7. Tidak Mengikuti Aturan

Tampaknya, kebiasaan bermain board game dan mewarnai antar garis pada anak akan berakhir.

Anak-anak generasi alpha dapat dibatasi oleh aturan seperti pendahulunya. Apalagi kalau mereka menganggapnya tidak masuk akal.

Energi mereka sulit ditahan. Hal ini karena dunia digital menghubungkan mereka dengan perspektif yang tak terbatas.


8. Terus Berubah

Generasi Alpha Mudah Berubah (Freepik.com)
Foto: Generasi Alpha Mudah Berubah (Freepik.com)

Berbeda dengan generasi sebelumnya, anak-anak alpha tidak bisa diprediksi perkembangannya.

Mereka akan terus berubah seusai dengan zaman dan keinginan mereka.

Anak-anak generasi ini cenderung lebih individualistis dan tidak termasuk dalam kategori orang yang dominan.

Baca Juga: Mengenal Anjing Herder yang Terkenal Sebagai Anjing Penjaga

9. Aktivitas Masa Kecil

Ketika masih kecil, orang tua milenial menikmati waktu luang bermain di luar ruangan.

Bahkan, sebagian besar bisa menghabis waktu tanpa melakukan aktivitas apa pun.

Hal ini tentunya berbeda dengan generasi alpha.

Mereka hidup di dunia stimulasi kognitif yang konstan sehingga mereka membutuhkan lebih banyak struktur di hari-hari mereka agar mereka tidak gelisah.

10. Lebih Terbuka Ketia Bekerja

Pendekatan generasi alpha terhadap pekerjaan dan pemecahan masalah akan berbeda.

Kondisi ini karena berasal dari pemikiran yang lebih beragam dan terbuka.

Mereka juga lebih suka bekerja hanya untuk perusahaan yang sejalan dengan prinsip mereka dan merangkul lingkungan kerja yang beragam.

Generasi tersebut akan memilih teknologi daripada koneksi manusia, sementara pada saat yang sama membutuhkan lebih banyak dukungan kesehatan mental daripada generasi terdahulu.

11. Jenis Pilhan Makanan Berbeda

Karbohidrat, lemak, dan hal yang bersifat organik akan menjadi jenis makanan mayoritas yang disukai dan dinikmati generasi alpha.

Ini karena mereka membutuhkan semua energi yang bisa didapatkan.

Itu sebabnya, kebanyakan generasi ini menyukai pasta, makaroni dan keju, dan banyak sereal dengan lemak jenuh.

Meskipun dianggap tidak sehat, generasi ini memiliki harapan hidup tertinggi dari kelompok mana pun.

Baca Juga: Profil Anggota SF9, Boyband yang Dibentuk FNC Entertainment

12. Generasi yang Asyik

Negara-negara dalam beberapa dekade memiliki kekhawatiran tentang kesulitan di masa karena generasi muda yang teralu santai.

Salah satu trend hidup untuk saat ini yang populer misalnya tersirat dari anekdot seperti YOLO (You Only Live Once) atau FOMO (Fear Of Missing Out).

Mereka lebih fokus pada gaya dan kenyamanan individu daripada norma sosial.

Tips Membesarkan Anak Generasi Alpha

Tips Membesarkan Anak Generasi Alpha (Parentingfirstcry.com)
Foto: Tips Membesarkan Anak Generasi Alpha (Parentingfirstcry.com)

Melansir dari Children's Bureau, anak generasi alpha menggunakan teknologi di segala aspek dalam hidupnya, seperti di rumah dan di sekolah.

Orang tua milenial terbiasa memperkenalkan anak generasi alpha pada media sosial dan smartphone, bahkan sebelum bisa berbicara.

Moms bisa mempertimbangkan beberapa tips ini untuk dapat beradaptasi dengan pola pengasuhan dari generasi Alpha ini.

1. Ikuti Perkembangan Teknologi Digital

Anak-anak generasi alpha sangat dekat dengan teknologi digital. Bahkan, mereka menggunakannya juga saat belajar di sekolah.

Untuk itu, Moms dan Dads penting untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini.

Cobalah untuk beradaptasi dan biasakan diri dengan dunia maya.

Semakin baik melakukannya, semakin baik Si Kecil juga beradapatasi.

Ada baiknya Moms juga update terkait hal-hal yang boleh dan dilarang dalam teknologi digital.

Jangan sampai anak menyalahgunakan keterbukaan teknologi ini atau justru ia menjadi korban.

Moms juga bisa memberitahu anak soal keuntungan dan kekurangan dari teknologi digital.

Coba Moms ikut bermain games digital yang disukai anak.

Jangan lupa juga mengidupkan pengaturan keamanan anak, ya. Biasanya, beberapa aplikasi games ada pilihan tersebut.


2. Atur Screen Times

Hal yang paling ditakuti Moms dengan kemajuan teknologi adalah anak jadi sulit berinteraksi dengan manusia lain secara langsung.

Sedangkan, bagi anak-anak generasi alpha, teknologi digital adalah hal yang dibutuhkan sehari-hari dalam segala aktivitas.

Supaya ada waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain, ada baiknya Moms dan Dads mengatur jadwal screen times.

Misalnya, anak diberi batasan bermain gadget selama 2 jam sehari.

Bisa juga menggunakannya pada hari libur atau weekend.

Misalnya, anak diberi byatasan bermain yediakan permainan atau kegiatan lain supaya anak tidak cepat bosan ketika harus bersosialisasi dengan orang lain.

3. Cek Keamanan Media Sosial

Cek Keamanan Media Sosial (Freepik.com)
Foto: Cek Keamanan Media Sosial (Freepik.com)

Seperti yang dikatakan sebelumnya, beberapa anak generasi alpha sudah memiliki media sosial sendiri.

Bahkan, sejumlah aktivitas dan kegiatan sekolah juga diberikan di media sosial. Itu sebabnya, penggunaan platform ini tidak bisa terlakan.

Namun, tahukah Moms kalau di dalam media sosial banyak sekali kejahatan yang berkeliaran?

Untuk itu, Moms dan Dads jangan ragu untuk mengedukasi anak generasi alpha terkait cyber crime.

Hal ini supaya anak terhindar dari kejahatan-kejahatan tersebut.

Moms juga harus mengaktifkan sistem keamanan yang ada dalam media sosial anak. Tak lupa untuk selalu mengecek gadget anak.

Baca Juga: 14 Rekomendasi Popok Anak Berkualitas dan Murah, Pilih Sesuai Kenyamanan Si Kecil, Moms!

4. Jadi Orang Tua Sekaligus Teman

Tampaknya, anak-anak generasi alpha akan menolak gaya parenting yang otoriter dan kaku.

Generasi ini lebih menyukai pendekatan yang lebih baik dari orang tua.

Jadi, Moms dan Dad tidak hanya mengendalikan dan meminta anak untuk menurut.

Namun, orang tua juga berperan sebagai pendengar yang baik untuk memenuhi kebutuhan emosional anak.

Moms bisa menjadi sharing partner anak. Terutama ketika ia merasa sedang menghadapi sebuah masalah.

Selain itu, membebaskan anak untuk memilih hal-hal yang diminatinya. Ini supaya dapat explore kemampuan.

Dengan begini, anak jadi tidak takut mencoba hal-hal baru yang menarik perhatiannya.

Jadilah Moms dan Dads yang suportif dan menyenangkan bagi anak. Namun, tetap tegas terhadap aturan yang sudah dibuat.

5. Buat Waktu Keluarga

Generasi alpha adalah anak-anak yang berani melontarkan opininya, lho.

Ada baiknya Moms dan Dads sering mendengar ide-ide menarik dari Si Kecil.

Misalnya, dengan mengajaknya ngobrol bareng setiap malam.

Orang tua juga jangan ragu untuk membuat waktu keluarga bersama anak-anak generasi ini.

Tentunya, membuat sesi khusus ini sesuai dengan hal-hal yang disukai anak.

Misalnya, membuat kompetisi bermain games digital bareng atau membuat content media sosial bersama.

Pastinya, anak menjadi lebih relate dengan Moms dan Dads.

Ingat, Moms, coba sesuaikan diri kita dengan anak. Jangan melulu memintanya untuk mengikuti keinginan kita.

Jika Moms mempersiapkan diri beradaptasi dengan Si Kecil yang merupakan Generasi Alpha, ini akan memudahkan perkembangan anak untuk menghadapi masa depannya.

  • https://www.forbes.com/sites/christinecarter/2016/12/21/the-complete-guide-to-generation-alpha-the-children-of-millennials/
  • https://www.fluxtrends.com/meet-generation-alpha/
  • https://www.all4kids.org/2019/10/29/raising-generation-alpha-kids-a-parenting-guide/
  • https://www.researchgate.net/publication/342803353_UNDERSTANDING_GENERATION_ALPHA
  • https://parenting.firstcry.com/articles/generation-alpha-characteristics-and-parenting-tips/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb