27 Oktober 2023

Apa Itu Kehamilan Ektopik? Simak Gejala hingga Penyebabnya

Ibu hamil di atas usia 40 tahun memiliki risiko lebih tinggi
Apa Itu Kehamilan Ektopik? Simak Gejala hingga Penyebabnya

14. Alat Kontrasepsi Bergerak

Alat kontrasepsi spiral memiliki potensi risiko, meskipun relatif jarang terjadi.

Hal ini dikarenakan alat tersebut langsung dimasukkan ke dalam mulut rahim.

Jika alat tersebut mengalami pergeseran di dalam, bisa melukai dinding rahim dan menyebabkan adanya kehamilan ektopik tersebut.

15. Organ Reproduksi Tidak Berkembang Normal

Jika beberapa organ reproduksi yang mendukung jalannya kehamilan terganggu, maka kehamilan ektopik pun akan sangat mudah terjadi.

Juga, biasanya gangguan pada organ tersebut diakibatkan oleh proses operasi pada bagian sekitar pinggul wanita yang mengalami masalah.

Baca Juga: Kenali Penyakit Autoimun: Jenis, Penyebab, dan Cara Atasinya

Cara Mengatasi Kehamilan Ektopik

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Coach.nine.com.au)

Karena telur yang dibuahi tidak dapat bertahan hidup di luar rahim, jaringan tersebut harus dikeluarkan agar Moms terbebas dari komplikasi serius.

Terdapat berbagai metode yang digunakan untuk mengatasi kondisi hamil di luar kandungan ini sebagai berikut:

1. Pengobatan Medis

Jika tuba falopi belum rusak dan kehamilan belum berkembang terlalu lama, dokter dapat memberikan suntikan metotreksat (Trexall).

Obat ini untuk menghentikan pertumbuhan sel-sel tersebut lebih dini.

Pemberian metotreksat dianjurkan pada kehamilan ektopik yang telah terdeteksi sejak dini dan tanpa perdarahan tidak stabil.

Dokter akan memberikannya dalam bentuk injeksi (disuntikkan).

Sebelum Moms mengonsumsi metotreksat, dokter akan melakukan tes darah untuk mengukur kadar Human chorionic gonadotropin (hCG) dan fungsi organ tertentu.

Biasanya, dokter hanya memberikan satu dosis dari obat ini.

2. Operasi

Dalam kasus lain, penanganannya memerlukan operasi. Pembedahan yang paling umum adalah laparoskopi.

Dokter akan membuat sayatan yang sangat kecil di bagian bawah perut dan memasukkan alat kecil untuk mengatasi kehamilan ektopik.

Jika tuba falopi rusak disertai perdarahan berat, dokter akan melakukan operasi darurat dengan sayatan lebih besar yang disebut laparotomi.

Baca Juga: Bayi 1 Bulan Susah BAB tapi Kentut Terus? Ini Kata Dokter

Cara Mencegah Kehamilan Ektopik Terganggu

Ilustrasi Perempuan Memegang Testpack (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Perempuan Memegang Testpack (Orami Photo Stock)

Meskipun tidak ada metode yang 100% efektif untuk mencegah kehamilan ektopik, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risikonya:

  • Berhenti merokok

Wanita yang merokok akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik.

  • Berhubungan seksual secara aman, misalnya dengan menggunakan kondom

Hal ini dapat mengurangi risiko kehamilan ektopik dan melindungi seseorang dari penyakit menular seksual.

  • Deteksi dini dengan memeriksakan diri ke dokter

Risiko kehamilan ektopik memang tidak bisa dihindari 100%.

Namun, Moms dapat mengurangi komplikasi dengan melakukan deteksi dini.

Jika Moms memiliki riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter tentang Cara Mendidik Anak ADHD

Setelah mengalami kehamilan ektopik, jangan khawatir Moms.

Masih ada kesempatan bagus untuk hamil normal kembali, tetapi mungkin akan menghadapi tantangan cukup berat.

Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis, terutama jika Moms pernah menjalani bedah untuk pembuangan tuba falopi.

Kebanyakan dokter akan menyarankan setidaknya 3-6 bulan sebelum Moms dapat merencanakan kehamilan kembali.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC3213855/#:~:text=There%20is%20thought%20to%20be,more%20than%20one%20previous%20ectopic.&text=However%2C%20the%20risk%20is%20reduced%20after%20each%20subsequent%20IUP.
  • https://ebm.bmj.com/content/6/1/28
  • https://www.ed.ac.uk/news/all-news/ectopic-270910
  • https://www.everydayhealth.com/womens-health/making-pregnancy-possible-with-endometriosis.aspx#:~:text=A%20meta%2Danalysis%20of%2015,who%20don't%20have%20the
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31546066/
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/tubal-ligation
  • https://www.hindawi.com/journals/cris/2016/7460687/
  • https://www.sciencedaily.com/releases/2011/01/110111132717.htm#:~:text=A%20new%20study%20provides%20evidence,womb%2C%20in%20the%20fallopian%20tube.&text=FULL%20STORY-,Women%20who%20have%20had%20chlamydia%20are%20at%20greater%20risk%20of,lasting%20effect%20of%20the%20infection.
  • https://www.verywellfamily.com/ectopic-pregnancy-causes-and-risk-factors-2371731
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4268192/
  • https://www.ed.ac.uk/news/all-news/ectopic-270910
  • https://ebm.bmj.com/content/6/1/28
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3213855/#:~:text=There%20is%20thought%20to%20be,more%20than%20one%20previous%20ectopic.&text=However%2C%20the%20risk%20is%20reduced%20after%20each%20subsequent%20IUP.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb