28 Maret 2024

8 Makna dan Keutamaan Kalimat Hauqolah, Bisa Menghapus Dosa!

Kalimat ini bisa memenuhi tangan dengan kebaikan, masya Allah!
8 Makna dan Keutamaan Kalimat Hauqolah, Bisa Menghapus Dosa!

Banyak kalimat yang sarat makna dalam Islam, salah satunya adalah keutamaan kalimat Hauqolah. Kalimat Hauqolah adalah:

ﻻﺣﻮﻝ ﻭﻻ ﻗﻮﺓ ﺍﻻ ﺑﺎﻟﻠﻪ

(Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah)

Artinya: “Tiada daya dan kekuatan selain dari Alloh.”

Dalam Al-Jami’ Lil Buhuts wa arr-Rosail oleh Syaikh Abdurrozzaq aI-Badr, Hauqolah maknanya adalah tidak ada daya untuk berpindah dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain.

Selain itu, tidak ada kekuatan untuk mengerjakan perintah kecuali dengan pertolongan, taufik dan petunjuk dari Allah SWT.

Penelitian UIN Surabaya menunjukkan, terapi istighfar, sholawat, hauqolah, Al-Fatihah dan shodaqoh ISHAS dapat untuk menangani remaja yang mengalami depresi.

Hasilnya cukup baik dengan presentase kurang lebih 75%, yang dapat dilihat dari adanya perubahan pada perilaku para remaja yang awalnya kurang baik menjadi lebih baik.

Lantas apa makna dan keutamaan dari kalimat hauqolah, ya Moms? Cari tahu informasi lengkapnya, yuk!

Baca Juga: 90 Contoh Kalimat Pujian untuk Anak, Ucapkan pada Si Kecil!

Keutamaan Kalimat Hauqolah dalam Hadis

Keutamaan Kalimat Hauqolah (Assalaf.id)
Foto: Keutamaan Kalimat Hauqolah (Assalaf.id)

Di antara kalimat istimewa yang ada dalam Islam adalah kalimat Hauqolah. Ada hadis-hadis yang menyebutkan keutamaan kalimat Hauqolah.

Biasanya isinya berbarengan dengan empat kalimat mulia lainnya, yakni tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. Ada juga keterangan yang menyebutkan keistimewaan kalimat Hauqolah secara khusus.

Berikut ini beberapa hadis yang menyebutkan keutamaan kalimat Hauqolah berbarengan dengan empat kalimat mulia lainnya:

1. Menghapuskan Dosa

Dari Abdullah bin ‘Amr RA, Rasulullah SAW bersabda:

“مَا عَلَى الْأَرْضِ رَجُلٌ يَقُولُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، إِلَّا كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ، وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ”

Artinya: “Tidaklah seorang di muka bumi mengucapkan la ilaha illallah, Allahu akbar, subhanallah, alhamdulillah dan la haula wa la quwwata illah billah; melainkan dosa-dosanya akan diampuni, walaupun lebih banyak dibanding buih di lautan.” (HR Ahmad)

Baca Juga: Arti Kata Wallahualam dan Kapan Sebaiknya Kata Ini Diucapkan

2. Memenuhi Tangan dengan Kebaikan

Ibnu Abi Aufa RA berkata:

أَتَى رَجُلٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: “يَا رَسُولَ اللهِ، إِنِّي لَا أَقْرَأُ الْقُرْآنَ، فَمُرْنِي بِمَا يُجْزِئُنِي مِنْهُ!”، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “قُلْ: الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَسُبْحَانَ اللهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ”. قَالَ: فَقَالَهَا الرَّجُلُ: وَقَبَضَ كَفَّهُ، وَعَدَّ خَمْسًا مَعَ إِبْهَامِهِ، فَقَالَ: “يَا رَسُولَ اللهِ، هَذَا لِلَّهِ تَعَالَى فَمَا لِنَفْسِي؟” قَالَ: “قُلْ: “اللهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَعَافِنِي، وَاهْدِنِي، وَارْزُقْنِي” . قَالَ: فَقَالَهَا وَقَبَضَ عَلَى كَفِّهِ الْأُخْرَى، وَعَدَّ خَمْسًا مَعَ إِبْهَامِهِ، فَانْطَلَقَ الرَّجُلُ وَقَدْ قَبَضَ كَفَّيْهِ جَمِيعًا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “لَقَدْ مَلَأَ كَفَّيْهِ مِنَ الْخَيْرِ”.

Artinya: “Suatu hari ada seseorang datang kepada Rasulullah SAWdan berkata: ‘Wahai Rasulullah, saya tidak bisa membaca Alquran. Ajarkan padaku bacaan yang bisa menggantikan Alquran (saat aku salat)’.

Maka Rasulullah SAW bersabda: ‘Bacalah alhamdulillah, subhanallah, la ilaha illallah, Allahu akbar, la haula wa la quwwata illa billah’.

Maka lelaki itu mengucapkan kalimat tersebut sambil menggenggam telapak tangannya dan menghitung lima dengan jari-jarinya. Lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, ini yang untuk Allah. Lah yang untuk diriku mana?”.

Nabi menjawab: “Ucapkanlah: Allôhummaghfirlî, warhamnî, wa ‘âfinî, wahdinî, warzuqnî (Ya Allah, ampunilah aku, sayangilah aku, sehatkanlah aku, berilah aku petunjuk dan karuniakanlah padaku rizki)”.

Maka lelaki tersebut menggenggam telapak tangannya yang satunya sembari menghitung lima dengan jari-jarinya. Kemudian ia pergi sambil menggenggam kedua telapak tangannya.

Rasulullah SAW pun berkomentar: ‘Sungguh ia telah memenuhi kedua tangannya dengan kebaikan.” (HR Ahmad)

3. Salah Satu Amal Saleh yang Berpahala Abadi

Dalam Alquran Allah SWT berfirman:

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

(Al-mālu wal-banụna zīnatul-ḥayātid-dun-yā, wal-bāqiyātuṣ-ṣāliḥātu khairun 'inda rabbika ṡawābaw wa khairun amalā)

Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi al-bâqiyat ash-shâlihat (amal saleh yang berpahala abadi) lebih baik di sisi Allah pahalanya dan harapannya.” (QS Al-Kahfi: 46)

Ayat ini menjelaskan bahwa harta dan anak tidaklah kekal. Sebab yang akan bermanfaat dan kekal untuk manusia adalah al-bâqiyât ash-shâlihât.

Baca Juga: Arti Kalimat Aamiin Allahumma Aamiin, Masya Allah!

Dalam sebuah hadis, Abu Musa al-Asy’ary RA berkata:

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb