Kue Keranjang: Sejarah, Makna, dan Cara Membuatnya
Kue keranjang umum ditemukan pada perayaan tahun baru Imlek.
Biasanya, kue keranjang ini banyak dijual-jual di supermarket terdekat ataupun toko kue.
Kue ini terbuat dari tepung beras ketan dan gula dengan makna keberuntungan.
Yuk ketahui lebih lanjut tentang kue ini!
Sejarah Kue Keranjang
Namun sebelum Moms mengetahui resep dodol China goreng yang bisa dijadikan ide camilan keluarga di rumah, ada baiknya untuk mengenal lebih jauh tentang kue keranjang.
Melansir laman China Highlights, kue ketan manis ini diyakini telah lama dibuat sejak ribuan tahun lalu sebagai persembahan licik kepada Dewa Dapur, yang diyakini bersemayam di setiap rumah.
Pada akhir setiap tahun, cerita rakyat mengatakan bahwa Dewa Dapur akan membuat "laporan tahunan" kepada Kaisar Giok.
Untuk mencegahnya menjelek-jelekkan rumah mereka, masyarakat pun menawarkan dodol China ini untuk menutup mulutnya. Oleh karena itu, kue tersebut selalu disiapkan untuk persembahan sebelum tahun baru Imlek.
Selain itu, ada legenda lain yang menceritakan bahwa setelah kematian Wu Zixu (伍子胥, 559–484 SM), seorang jenderal dan politisi kerajaan Wu pada periode musim semi dan gugur (771–476 SM), raja Yue, Goujian, menyerang ibu kota Wu.
Para prajurit dan warga Wu pun terjebak di kota dan tidak ada makanan. Hingga akhirnya banyak orang mati kelaparan selama pengepungan.
Pada saat tersebut, mereka memikirkan kata-kata dari Wu Zixu, "Jika negara dalam kesulitan dan orang-orang membutuhkan makanan, pergi dan gali 3 kaki di bawah tembok kota dan dapatkan makanan."
Para prajurit melakukan apa yang diperintahkan Wu Zixu dan menemukan bahwa fondasi tembok itu dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan.
Makanan itulah yang menyelamatkan banyak orang kelaparan.
Sejak hari itu, orang membuat kue dari tepung beras ketan bernama kue keranjang setiap tahunnya untuk memperingati Wu Zixu.
Seiring berjalannya waktu, hidangan tersebut menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue tahun baru Imlek.
Baca Juga: 11 Makanan Khas China yang Halal dan Nikmat, Mau Coba?
Asal-usul Nama Kue Keranjang
Asal usul nama kue keranjang berakar pada budaya dan sejarah Tionghoa. Dalam bahasa Hokkien, kue ini disebut sebagai "tiⁿ-kóe"
Nama kue keranjang berasal dari wadah cetaknya yang berbentuk keranjang, sehingga disebut kue keranjang.
Di beberapa daerah di Jawa Timur, kue ini disebut sebagai kue keranjang karena dicetak dalam sebuah "keranjang" bolong kecil.
Di Jawa Barat, ada yang menyebutnya Dodol Cina untuk menunjukkan asal kue tersebut, yang juga merujuk pada suku pembuatnya, yaitu orang-orang Tionghoa.
Baca Juga: 50 Ucapan Imlek 2024, Penuh Kegembiraan dan Harapan Baik
Cara Menyajikan Kue Keranjang
Kue keranjang bisa disajikan dengan berbagai cara tergantung dari selera masing-masing.
Secara umum, ada beberapa cara populer untuk menyajikan kue keranjang:
1. Disajikan Langsung
Kue keranjang yang masih segar dapat disajikan langsung sebagai makanan manis.
Teksturnya yang kenyal dan manis membuatnya dapat langsung dinikmati tanpa perlu pengolahan lebih lanjut, lho Moms.
2. Digoreng
Salah satu cara populer menyajikan kue keranjang adalah dengan menggorengnya.
Kue yang sudah mengeras bisa dipotong tipis atau dadu, kemudian digoreng setelah dilapisi dengan adonan tepung dan telur.
Cara ini memberikan tekstur yang renyah di luar sementara tetap lembut dan kenyal di dalam.
3. Dijadikan Bubur
Kue keranjang juga bisa diolah menjadi bubur.
Caranya adalah dengan mengukus kue tersebut hingga lembut, lalu dihaluskan dan dicampur dengan bumbu atau tambahan lain sesuai selera.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.