15 Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi, Moms Harus Tahu!
13. Oleskan Minyak Kelapa di Dubur Bayi
Minyak kelapa murni efektif membantu bayi yang mengalami sembelit atau kesulitan buang air besar.
Moms bisa menambahkan 2 hingga 3 mililiter minyak kelapa dalam makanan bayi jika Si Kecil berusia lebih dari 6 bulan.
Jika bayi kurang dari 6 bulan, dapat mengoleskan minyak kelapa di sekitar anus bayi untuk melancarkan tinja.
Baca Juga: Rekomendasi Keramik Lantai untuk Ruang Tamu dan Dapur, Cozy!
14. Konsultasikan Ke Dokter
Jika sembelit pada bayi tak kunjung sembuh, sudah saatnya Moms membawa anak ke dokter spesialis anak.
Bayi berusia di bawah 12 bulan yang mengalami sembelit lebih baik segera di bawa ke dokter lebih dini untuk diberikan tindakan.
Mengutip Seattle Children, untuk anak yang lebih besar, jika perubahan pola makan sederhana tidak membantu, atau ia mengalami kesakitan serta mengeluarkan darah dari fesesnya, segera bawa ke dokter.
Dokter mungkin akan merekomendasikan obat pencahar dan diimbangi gaya hidup sehat.
15. Cobalah Probiotik
Menurut Frontiers in Medicine, konsumsi probiotik selama 2 minggu bisa meningkatkan frekuensi dan konsistensi buang air besar, membantu atasi sembelit.
Selain itu, probiotik juga bisa membantu atasi konstipasi dengan memproduksi asam lemak rantai pendek, sehingga BAB pun jadi lancar.
Cobalah mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yogurt.
Namun, Moms harus memastikan yogurt yang dikonsumsi Si Kecil memang khusus bayi ya.
Baca Juga: 19+ Makanan Khas Bengkulu dengan Cita Rasa Unik, Wajib Coba!
Tanda-Tanda Sembelit pada Bayi
Pola buang air besar bayi, seperti pada orang dewasa, bervariasi dan dianggap normal. Tekstur kotorannya pun bisa berubah seiring waktu.
Oleh karena itu, selain mengetahui cara mengatasi sembeli pada bayi, penting juga untuk memahami tanda-tandanya.
Sembelit dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan bayi. Berikut ini beberapa tanda yang bisa Moms kenali:
1. Bayi Menangis saat Buang Air Besar
Jika bayi menangis lebih intens saat buang air besar, Moms harus waspada.
Bayi yang mengalami sembelit cenderung merasa tidak nyaman dan sensitif saat ingin buang air besar.
Moms mungkin juga akan melihat bahwa Si Kecil melengkungkan punggungnya dan mengepalkan otot-otot di pantatnya.
2. Ada Kotoran Kering dan Keras di Popok
Perubahan pada tekstur kotoran bayi bisa menjadi indikator sembelit.
Kotoran yang keras dan kering di popok menandakan bahwa Si Kecil mungkin mengalami kesulitan saat buang air besar.
Kotoran yang keras ini mungkin sulit dan menyakitkan untuk dikeluarkan oleh bayi.
Bahkan kotoran bisa keluar dalam potongan-potongan kecil, mirip dengan kotoran kelinci.
3. Adanya Darah di Popok
Jika Moms menemukan darah di popok Si Kecil, hal tersebut bisa menandakan sembelit.
Kotoran yang keras dan sulit dikeluarkan dapat menyebabkan robekan kecil pada kulit di sekitar pantat bayi.
Ini dapat mengakibatkan perdarahan ringan yang nantinya tampak di popok.
4. Menurunnya Nafsu Makan
Sembelit juga bisa memengaruhi nafsu makan bayi. Waspadalah jika Moms melihat bayi kehilangan nafsu makan dan cenderung merasa kenyang lebih cepat.
Ini bisa menjadi indikator bahwa ada masalah dengan pencernaannya.
Sembelit membuat perut terasa penuh dan tidak nyaman, sehingga bayi mungkin akan enggan makan terlalu banyak.
Baca juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!
5. Perut yang Keras dan Membuncit
Sembelit bisa membuat perut bayi terasa lebih keras dan membuncit dari biasanya.
Ini disebabkan oleh kotoran yang menghambat aliran normal di usus, membuat perut menjadi kencang dan tidak nyaman.
Walaupun kedengarannya berlawanan, kotoran yang encer dapat juga menandakan sembelit pada bayi.
Jika kotoran yang keras menyumbat usus bayi, kotoran cair dapat lolos dan berakhir di popok bayi.
Hal ini dapat mengindikasikan adanya masalah dalam sistem pencernaan bayi yang perlu diatasi.
6. Kesulitan Buang Air Besar
Kesulitan buang air besar adalah salah satu tanda utama sembelit pada bayi.
Ketika bayi mengalami sembelit, mereka mungkin mengalami kesulitan atau tegang saat melakukan gerakan untuk buang air besar.
Hal ini bisa menjadi tanda bahwa feses bayi keras atau terlalu besar untuk dikeluarkan dengan mudah.
Bayi yang mengalami sembelit mungkin terlihat tegang atau menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan saat melakukan gerakan untuk buang air besar.
Mereka mungkin menarik kaki mereka ke dada, mengejan, atau menunjukkan ekspresi wajah yang ketakutan atau ketidaknyamanan.
Setelah berhasil buang air besar, bayi yang mengalami sembelit mungkin masih merasa tidak nyaman atau kesulitan menenangkan diri.
Si Kecil mungkin menangis atau terus menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan bahkan setelah buang air besar.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.