27 Desember 2022

Mengenal Sunan Gresik, Wali Songo Pertama di Tanah Jawa

Sunan Gresik yang mendirikan pesantren dan Masjid pertama di Jawa
Mengenal Sunan Gresik, Wali Songo Pertama di Tanah Jawa

Sunan Gresik menjadi wali pertama dalam jajaran Wali Songo.

Sunan Gresik ini memiliki banyak julukan. Mulai dari sebagai bapak para wali hingga penyebar ajaran Islam pertama di pulau Jawa.

Beliau adalah bapak dari Sunan Ampel dan merupakan kakek dari Sunan Bonang dan Sunan Drajat.

Tidak diketahui secara pasti tanggal dan tahun kelahiran dari Sunan Gresik, tapi beliau ini meninggal di tahun 1419, tepatnya pada hari Senin 12 Rabbiul Awwal 822 Hijriah.

Jika melihat dari silsilah keturunannya, Sunan Gresik ini merupakan keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad SAW melalui Siti Fatimah yang menikah dengan Ali bin Abi Thalib.

Baca Juga: Begini Cara Menyalakan Arang dengan Mudah untuk Acara Bakar-bakaran di Malam Tahun Baru

Nama Asli Sunan Gresik

Sunan Gresik
Foto: Sunan Gresik (Islamic-center.or.id)

Hingga saat ini, asal usul Sunan Gresik sebenarnya masih menjadi perdebatan.

Ada yang mengatakan kalau beliau ini keturunan Arab, tapi ada juga yang mengatakan beliau keturunan dari Uzbekistan dan ada juga yang mengatakan asalnya dari Persia.

Sunan Gresik memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim. Beliau awalnya dikenal dengan nama Maulana Maghribi tapi kemudian namanya lebih populer dengan julukan sebagai Sunan Gresik.

Dijuluki sebagai Sunan Gresik karena tempatnya berdakwah yang paling lama adalah di Gresik, Jawa Timur.

Pada tahun 1371, Sunan Gresik pertama kali datang ke kota Gresik dan mulai menyebarkan agama Islam dengan cara berdagang.

Beliau kemudian dipertemukan dengan Raja Majapahit dan diperbolehkan untuk menyebarkan agama Islam kepada masyarakat setempat.

Sunan Gresik kemudian menetap di desa bernama Sembalo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

Di sanalah beliau pertama kali mendirikan masjid di Desa Pasucinan, Manyar.

Baca Juga: Obesitas pada Anak: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengatasinya

Asal Usul Keturunan

Sunan Gresik
Foto: Sunan Gresik (Pinterest.com)

Tidak terdapat bukti sejarah yang meyakinkan mengenai asal keturunan Maulana Malik Ibrahim, walaupun pada umumnya disepakati bahwa ia bukanlah orang Jawa asli.

Sebutan Syekh Maghribi yang diberikan masyarakat kepadanya, kemungkinan menisbatkan asal keturunannya dari wilayah Arab Maghrib di Afrika Utara.

Babad Tanah Jawi versi J.J. Meinsma menyebutnya dengan nama Makhdum Ibrahim as-Samarqandy, yang mengikuti pengucapan lidah Jawa menjadi Syekh Ibrahim Asmarakandi.

Ia memperkirakan bahwa Maulana Malik Ibrahim lahir di Samarkand, Asia Tengah.

Namun demikian, kemungkinan argumen yang terkuat adalah berdasarkan pembacaan J.P. Moquette atas baris kelima tulisan pada prasasti makamnya di desa Gapura Wetan, Gresik. Yang mengindikasikan bahwa ia bermula dari Kashan, suatu tempat di Iran sekarang.

Terdapat sebagian versi mengenai silsilah Maulana Malik Ibrahim.

Ia pada umumnya dianggap merupakan keturunan Rasulullah SAW, melalui jalur keturunan Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far ash-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad al-Naqib, Isa ar-Rumi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal, Jamaluddin Akbar al-Husaini (Maulana Akbar), dan Maulana Malik Ibrahim.

Baca Juga: 13 Manfaat Skiping, Bantu Bakar Kalori, Bagus untuk Tulang, Jantung dan Pernapasan!

Wali Songo Pertama dan Pendiri Pesantren Pertama di Jawa

Pesantren di Jawa
Foto: Pesantren di Jawa (Unsplash.com)

Tidak hanya masjid saja yang dibangun pertama kali oleh Sunan Gresik, tapi juga pesantren.

Menjadi Wali Songo pertama yang menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa, Sunan Gresik memegang peranan penting dalam pendirian pesantren.

Mendapat kepercayaan dari Raja Majapahit untuk menyebarluaskan ajaran Islam di tanah Jawa, Sunan Gresik yang diangkat sebagai Syahbandar ini mendirikan pesantren pertama di Desa Pasucinan tersebut.

Tidak diketahui secara pasti, apakah Sunan Gresik membangun pesantren terlebih dahulu atau membangun masjid lebih dulu, tapi di desa tersebut menjadi lokasi pertama dari pembangunan masjid dan pesantren di Jawa.

Masjid yang dinamakan dengan nama Masjid Pesucinan hingga saat ini masih tetap berdiri dan menjadi masjid tertua di Pulau Jawa.

Baca Juga: 6+ Larangan untuk Ibu Hamil Agar Tidak Keguguran, Moms Wajib Tahu!


Kisah Dakwah Pertamanya Menolong Gadis yang Dijadikan Persembahan

Ilustrasi Tumbuhan
Foto: Ilustrasi Tumbuhan (markazinayah.com)

Pada masa-masa awal kedatangannya di tanah Jawa, Sunan Gresik mengalami sebuah kejadian saat beliau sedang mengembara.

Ketika itu, cuaca sangat terik karena sudah berbulan-bulan tidak ada hujan di daerah tersebut.

Di tengah perjalanannya mengembara, beliau melihat banyak orang berkerumun sambil mengerumuni panggung bebatuan.

Di atas bebatuan tersebut ternyata ada seorang gadis yang berpakaian putih dengan kedua yangan yang dicengkram oleh dua orang lelaki berbadan besar.

Di dekat gadis itu juga ada seorang yang sedang membacakan mantra sambil memegang pisau.

Saat Sunan Gresik bertanya pada orang-orang, beliau mendapat informasi kalau gadis tersebut sedang menjadi tumbal untuk dipersembahkan kepada dewa hujan karena di tempat tersebut sedang mengalami kemarau panjang.

Kemarau panjang ini mengakibatkan sumur kering dan ladang tidak bisa menghasilkan panen.

Ketika beliau ingin menggagalkan upacara penumbalan tersebut, kedua orang berbadan besar tersebut menyergap Sunan Gresik.

Baca Juga: Musim Liburan, Ini 12 Hutan Pinus Jogja Instagramable yang Wajib Dikunjungi!

Tapi baru beberapa langkah saja, kaki dua orang tersebut terasa lemas hingga tidak bisa digerakkan.

Setelah mengetahui kalau korban persembahan ini adalah yang ketiga, Sunan Gresik kemudian bersama kelima muridnya menghadap kiblat lalu melakukan shalat sunah Istisqa sebanyak dua rakaat untuk memohon hujan.

Tak berselang lama, turunlah hujan dengan deras.

Orang-orang setempat yang sangat gembira pun berterima kasih dan ingin menyembah Sunan Gresik, tapi hal tersebut dilarang oleh beliau dan menyuruh mereka untuk mengucapkan syukur pada Allah SWT.

Orang-orang tersebut kemudian diajarkan mengucapkan dua kalimat syahadat dan diajak untuk memeluk agama Islam. Inilah kisah dakwah pertama dari Sunan Gresik di Pulau Jawa.

Kesuksesan Berdakwahnya Didukung oleh Perannya Sebagai Tabib

Ilustrasi Berdoa
Foto: Ilustrasi Berdoa (istockphoto.com)

Salah satu cara yang dilakukan oleh Sunan Gresik dalam berdakwah adalah dengan membuka praktik pengobatan gratis kepada masyarakat setempat, terutama rakyat yang kehidupan ekonominya kurang mampu.

Ia memiliki kemampuan untuk mengobati orang karena dulunya beliau pernah belajar ilmu pengobatan tradisional.

Beliau pun memanfaatkan keahliannya ini untuk berdakwah.

Ia tidak pernah membeda-bedakan golongan masyarakat.

Baik itu golongan kelas bawah, tengah, hingga atas dianggapnya sama. Inilah yang membuat Sunan Gresik memiliki pengaruh kuat di masyarakat.

Kemampuannya sebagai tabib pun terdengar hingga kerajaan Majapahit sehingga beliau pernah diundang oleh raja untuk mengobatinya istrinya yang sedang sakit.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Dokter Gigi Balikpapan untuk Konsultasi Masalah Gigi

Pendekatan Dakwah Dilakukan dengan Bertani, Bercocok Tanam, dan Berdagang

Sawah
Foto: Sawah (Unsplash.com)

Cara berdakwah Sunan Gresik tidak hanya dengan pengobatan gratis saja, tetapi beliau juga berdakwah dengan cara bertani dan bercocok tanam.

Beliau mengajarkan masyarakat setempat cara bercocok tanam dan bertani yang benar.

Tentu saja Ia mengajarkannya secara gratis.

Sambil mengajarkan cara bercocok tanam dan bertani, beliau sambil berdakwah dan mengajarkan agama Islam kepada masyarakat.

Dengan begitu, masyarakat tidak merasa dipaksa untuk memeluk agama Islam.

Selain dengan bercocok tanam dan bertani, Ia juga mengajarkan tentang cara berdagang dari hasil tanam tersebut.

Baca Juga: Cara Menyimpan Video dari Facebook dengan Mudah, Catat!


Metode Dakwah Sunan Gresik

Masjid (Orami Photo Stock)
Foto: Masjid (Orami Photo Stock)

Dalam menyiarkan agama Islam di Pulau Jawa tentu saja tak mudah.

Ia mengawali dakwahnya dengan damai, kebijaksanaan, dan menggunakan pendekatan kultural.

Berikut beberapa cara yang dipakai Sunan Gresik sehingga Islam bisa diterima dengan mudah oleh penduduk tanah Jawa, yang disebutkan dalam buku Wali Sanga.

1. Mempelajari Budaya dan Adat Istiadat

Ia beradaptasi dengan masyarakat setempat dengan mempelajari bahasa Jawa, mengenal adat istiadat, hingga mempelajari kebiasaan yang dilakukan penduduk, seperti mata pencahariannya, pandangan hidup, dan lainnya.

2. Membuka Warung

Permulaannya Sunan Gresik membuka warung yang mana menjual kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat sekitar.

Ia mulai akrab dan membangun kenalan dengan masyarakat dengan aktivitas berdagang.

Warung yang Ia dirikan sangat ramai pengunjung, lantaran ia menjual barang-barang dengan harga murah dan tidak mencari untung.

Sehingga masyarakat senang dan sering mengunjungi warungnya.

Baca Juga: 6+ Larangan untuk Ibu Hamil Agar Tidak Keguguran, Moms Wajib Tahu!

3. Membuka Lahan Pertanian

Disebutkan, Sunan Gresik merupakan ahli dalam bidang pertanian.

Ia memanfaatkan lahan yang subur untuk menanam bahan pokok seperti, padi, umbi-umbian, dan sebagainya.

Hasil pertaniannya yang meningkat membuat banyak penduduk ingin belajar kepadanya.

4. Menjadi Tabib

Sunan Gresik juga pandai dan mengerti tentang masalah kesehatan.

Ia mampu meracik obat-obatan untuk berbagai penyakit, dan orang yang berobat kepadanya banyak mendapat kesembuhan.

Dalam praktik pengobatannya, ia juga tak memungut biaya sepeser pun.

Baca Juga: Cara Menghormati Guru dalam Kehidupan Sehari-hari, Wajib Ajarkan Ini!

5. Menghapus Perbedaan Kasta

Karena masyarakat setempat pada kala itu percaya dan ada perbedaan kelas sosial.

Ia mengajarkan ajaran Islam yang mana tak ada perbedaan kasta di dalamnya.

Dari sinilah, banyak masyarakat yang masuk Islam.

6. Membangun Masjid dan Pesantren

Setelah penganut Islam semakin banyak, Ia mendirikan sebuah masjid sebagai tempat ibadah, sarana dakwah, dan pembelajaran agama Islam untuk masayarakat.

Baca Juga: Manfaat Nanas untuk Kolesterol, Seberapa Ampuh Efeknya?

Makam Sunan Gresik

Makam Sunan Gresik
Foto: Makam Sunan Gresik (Cagarbudaya.kemdikbud.go.id)

Sunan Gresik meninggal pada Senin, 12 Rabbiul Awwal 822 H atau tepat di tahun 1419 M.

Tanggal tersebut kemudian diperingati sebagai haul Sunan Gresik yang setiap tahunnya diikuti jemaah lokal maupun luar daerah dari berbagai penjuru. 

Ia dimakamkan di Jalan Malik Ibrahim di Desa Gapura Sukolilo.

Jaraknya sekitar 200 m dari Alun-alun Gresik.

Akses ke makam Sunan Gresik mudah dijangkau dengan transportasi umum. 

Makam Sunan Gresik sering diziarahi dan menjadi salah satu destinasi wisata religi di Gresik.

Makam yang bangunannya punya ciri khas ini dikelilingi oleh pemakaman keluarga dan umum.

Termasuk salah satunya adalah makam Bupati Gresik pertama yaitu Raden Pusponegoro.

Selain itu, ia membangun pesantren sebagai tempat untuk menampung penduduk yang ingin belajar ilmu agama kepadanya.

Baca Juga: 8 Obat Tradisional Badan Lemas dan Lesu agar Lebih Bertenaga

Cerita sejarah dari Sunan Gresik ternyata sangat menarik untuk diketahui ya Moms.

Semoga cerita di atas bisa menambah pengetahuan Moms tentang Wali Songo.

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Gresik
  • http://p2k.unhamzah.ac.id/id3/3073-2970/Gresik_31229_p2k-unhamzah.html
  • https://nasional.okezone.com/read/2021/04/25/337/2400316/kisah-sunan-gresik-menggagalkan-pengorbanan-seorang-gadis-yang-akan-dibunuh?page=2

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb