Mobilitas Sosial: Pengertian, Jenis, Faktor, dan Dampaknya

Mobilitas sosial memiliki dampak yang signifikan dalam struktur dan dinamika masyarakat.

Tingkat mobilitas sosial yang tinggi dapat menghasilkan masyarakat yang lebih inklusif dan adil, dengan peluang yang lebih merata di seluruh lapisan masyarakat.

Namun, jika mobilitas sosial terhambat atau terbatas, hal ini dapat mengakibatkan ketidaksetaraan yang lebih besar dan perpecahan sosial.

Oleh karena itu, memahami konsep mobilitas sosial dan upaya untuk meningkatkannya merupakan langkah penting dalam mencapai masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

Baca Juga: 7+ Macam Ekspresi Wajah yang Mencerminkan Emosi Kita

Pengertian Mobilitas Sosial

Mengutip dari laman Corporate Finance Institute, mobilitas sosial merujuk pada perubahan status sosial seseorang dari satu status ke status lainnya.

Perubahan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk.

Misalnya naik ke tingkat sosial atau ekonomi yang lebih tinggi (mobilitas vertikal positif), turun ke tingkat yang lebih rendah (mobilitas vertikal negatif), atau tetap pada tingkat yang sama (mobilitas horizontal).

Mobilitas sosial juga dapat terjadi antara generasi, di mana anak-anak mencapai tingkat sosial yang berbeda dari orang tua mereka (mobilitas antar-generasi), atau dalam satu generasi di mana seseorang dapat mengalami perubahan status selama hidupnya (mobilitas dalam satu generasi).

Mobilitas atau pergerakan sosial tidak selalu mengindikasikan apakah perubahan tersebut positif atau negatif.

Bisa jadi seseorang mengalami mobilitas sosial yang meningkatkan kualitas hidup dan kesempatannya, atau sebaliknya, mengalami mobilitas sosial yang memperburuk kondisinya.

Baca Juga: Ekspansi Bisnis: Tujuan, Contoh, Stragegi, dan Risikonya

Jenis-jenis Mobilitas Sosial

Sebelum membahas tentang pergerakan sosial lebih jauh, mari kenali dahulu jenis-jenis mobilitas sosial dalam masyarakat yang dikutip dari Wall Street Mojo di bawah ini.

1. Mobilitas Antar-Generasi

Ini adalah jenis mobilitas di mana individu dapat mencapai status sosial yang berbeda dari orang tua atau kakek nenek mereka.

Misalnya, seseorang yang lahir dalam keluarga dengan status sosial rendah dapat mencapai status sosial yang lebih tinggi selama hidupnya.

2. Mobilitas dalam Generasi

Mobilitas ini terjadi selama seumur hidup individu.

Ini mengukur perubahan status sosial yang terjadi dalam rentang waktu hidup seseorang.

Sebagai contoh, seseorang yang memulai karier dengan posisi rendah dan kemudian naik ke posisi yang lebih tinggi selama karier mereka mengalami mobilitas dalam generasi.

3. Mobilitas Naik

Mobilitas naik adalah jenis mobilitas di mana individu bergerak ke posisi sosial yang lebih tinggi dalam masyarakat.

Ini bisa terjadi karena pendidikan tinggi, pencapaian karier, atau peningkatan penghasilan yang signifikan.

Baca Juga: Pengertian dan Jenis Lembaga Sosial Beserta Fungsinya

4. Mobilitas Turun

Mobilitas ini terjadi ketika individu mengalami penurunan status sosial atau ekonomi.

Hal ini bisa terjadi karena faktor-faktor seperti kegagalan ekonomi, hilangnya pekerjaan, atau penurunan penghasilan.

5. Mobilitas Horizontal

Mobilitas horizontal mengacu pada perubahan dalam strata sosial atau pekerjaan yang sejajar atau sejajar.

Ini berarti individu mengubah pekerjaan atau posisi tanpa perubahan besar dalam status sosio-ekonomi mereka.

Contohnya adalah seseorang yang pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dengan tingkat penghasilan yang serupa.

6. Mobilitas Vertikal

Mobilitas vertikal melibatkan perubahan dalam hierarki sosial atau tangga sosioe-konomi.

Individu dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi atau turun ke tingkat yang lebih rendah dalam hierarki sosial.

Hal ini bisa terjadi karena perubahan pendidikan, pekerjaan, atau status ekonomi.

Baca Juga: 30 Huruf Hijaiyah dan Tanda Bacanya di Al-Qur'an

Faktor yang Memengaruhi Mobilitas Sosial

Terjadinya perubahan dalam status sosial atau ekonomi seseorang atau kelompok dalam masyarakat ini tentu dapat dipengaruhi oleh berbagai hal.

Faktor yang memengaruhi mobilitas sosial tersebut meliputi:

1. Pendidikan

Akses dan kualitas pendidikan memainkan peran besar dalam pergeseran sosial.

Individu yang memiliki akses ke pendidikan berkualitas lebih besar peluangnya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.

Akhirnya, hal itu dapat membantu mereka memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan penghasilan yang lebih tinggi.

2. Latar Belakang Sosial dan Ekonomi

Latar belakang keluarga dan kondisi sosial ekonomi yang diwarisi oleh individu dapat memengaruhi mobilitas mereka.

Individu dari keluarga berstatus sosial rendah mungkin menghadapi lebih banyak hambatan dalam mencapai pendidikan tinggi atau pekerjaan yang membayar dengan layak.

Baca Juga: Unik, 13 Panggilan Sayang Suami Istri dalam Berbagai Bahasa!

3. Pekerjaan dan Profesi

Jenis pekerjaan atau profesi individu juga dapat memengaruhi perpindahan sosial.

Beberapa profesi menawarkan peluang lebih besar untuk kemajuan dan penghasilan yang tinggi.

Sementara pekerjaan yang lain mungkin memiliki batasan pertumbuhan.

4. Lingkungan Geografis

Kemampuan untuk pindah ke daerah dengan peluang ekonomi yang lebih baik dapat memengaruhi mobilitas sosial.

Faktor-faktor seperti ketersediaan pekerjaan, perumahan yang terjangkau, dan transportasi tentu dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk memanfaatkan peluang yang lebih baik.

5. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan, perumahan, kesetaraan peluang, dan dukungan sosial juga dapat memengaruhi mobilitas sosial.

Kebijakan yang mendukung akses setara ke pendidikan dan peluang ekonomi ini dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial.

6. Keterampilan dan Kemampuan

Kemampuan individu dalam mengembangkan keterampilan dan kualifikasi yang diperlukan dalam pasar kerja juga memainkan peran penting dalam mobilitas sosial.

Kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan perubahan ekonomi juga dapat memengaruhi perjalanan mobilitas seseorang.

Baca Juga: Sinopsis The Matchmakers, Dibintangi Rowoon dan Choi Yi Hyun

7. Kesempatan dan Keberuntungan

Beberapa orang mungkin memiliki keberuntungan atau kesempatan yang unik yang memengaruhi mobilitas mereka.

Faktor seperti jaringan sosial, mentorship, atau keberuntungan dalam bisnis juga dapat berperan dalam hal ini.