Sinopsis Ngenest, Film tentang Keresahan Ernest Prakasa!

Ngenest: Kadang Hidup Perlu Ditertawakan adalah film komedi yang tayang di bioskop pada 30 Desember 2015.

Film ini adalah adaptasi dari trilogi novel yang berjudul sama karya Ernest Prakasa dan film ini diproduksi oleh Starvision Plus.

Menariknya, film ini diketahui berdasarakan keresahan Ernest Prakasa sebagai minoritas yang terlahir dari keturunan etnis Tionghoa.

Meski sudah rilis selama delapan tahun, film ini masih menarik perhatian publik karena komedinya yang lucu.

Nah, jika Moms belum menyaksikannya, yuk simak sinopsis dan profil pemainnya di bawah ini.

Baca Juga: 10 Drama Korea Tayang Oktober 2023, Ada Drama Suzy, Doona!

Sinopsis Ngenest

Ngenest berkisah tentang Ernest Prakasa muda (Kevin Anggara), pria keturunan China yang mengalami berbagai bentuk pelecehan sejak kecil karena minoritasnya.

Dia menjadi korban bully oleh teman-teman sekolahnya dan menghadapi perlakuan diskriminatif sejak SD hingga SMP.

Pengalaman tersebut membuatnya termovitasi untuk memastikan keturunannya tidak mengalami nasib yang sama.

Dengan tekad kuat, dia berjanji akan menikahi seorang perempuan pribumi agar anaknya kelak tidak mengalami penderitaan yang sama.

Ernest adalah anak dari pasangan Ferry Salim dan Olga Lydia, keturunan Cina, dengan penampilan fisik yang mencerminkan asal keturunannya.

Kulit putih dan mata sipit membuatnya lebih rentan menjadi target pelecehan.

Upaya untuk mengatasi pelecehan tersebut dimulai sejak SD hingga SMP.

Dia bahkan mencoba berdamai dengan para pembully, tapi upaya tersebut tidak berhasil.

Ernest akhirnya menerima bahwa mungkin itu adalah nasibnya, namun dia tetap berkomitmen untuk mencegah hal serupa terjadi pada keturunannya.

Rencana ini menuai penentangan dari sahabatnya sejak SD yang merasa cita-cita Ernest aneh.

Pada tahun ketiga kuliah, Ernest akhirnya bertemu dengan Meira (Lala Karmela), seorang gadis Sunda dan Jawa.

Meskipun perkenalannya berjalan lancar, masalah muncul ketika ayah Meira (Budi Dalton) tidak setuju dengan hubungan mereka karena pengalaman buruk dengan rekan bisnis China.

Namun, Ernest berhasil meraih hati calon mertuanya dan setelah berpacaran selama lima tahun, mereka menikah.

Setelah pernikahan, Ernest khawatir tentang kemungkinan anak mereka menghadapi situasi yang serupa.

Dia bahkan menunda keinginan mereka untuk memiliki anak.

Berbeda dengan Meira, yang ingin segera memiliki anak, membuat situasinya semakin rumit.

Setelah pertengkaran mereka, Ernest akhirnya setuju untuk memiliki anak.

Namun, kekhawatiran Ernest meningkat saat Meira hamil, terutama mendekati persalinan.

Mereka memiliki seorang bayi perempuan bermata sipit, meskipun sangat mirip dengan ayahnya secara fisik.

Ernest merasa sangat bahagia oleh kehadiran anaknya yang memberinya keberanian untuk menghadapi tantangan hidup.

Baca Juga: Sinopsis Strong Girl Nam-Soon, Spin-off Strong Girl Bongsoon