25 Maret 2024

10 Penyebab Bayi Sungsang, Salah Satunya Hamil Kembar!

Rahim yang terlalu elastis juga bisa membuat bayi sungsang lho Moms
10 Penyebab Bayi Sungsang, Salah Satunya Hamil Kembar!

Penyebab bayi sungsang cukup beragam dan sering terjadi di kehamilan trimester ketiga.

Saat kandungan masuk trimester ketiga, normalnya kepala janin berada di posisi terendah dekat panggul dan siap memasuki jalan lahir.

Namun, bisa saja posisi bayi tidak begini. Kondisi ini umumnya disebut dengan sungsang.

Jika bayi Moms sungsang, bayi di dalam rahim berada dengan posisi kepala di atas, dan kaki atau pantatnya berada di dekat jalan lahir.

Jadi, ada kemungkinan, ketika persalinan normal, pantat atau kaki bayi akan keluar lebih dulu dibandingkan kepalanya.

Namun, biasanya dokter tidak menyarankan persalinan pervaginam untuk kondisi ini.

Jika posisi bayi masih sungsang hingga mendeati hari perkiraan lahir (HPL), dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi caesar.

Baca Juga: 7 Posisi Tidur agar Bayi Tidak Sungsang, Yuk Coba!

Tipe Bayi Sungsang

Dikutip dari Mediplus.gov, ada tiga tipe posisi bayi sungsang, yakni lengkap, tidak lengkap, dan frank.

Sungsang lengkap terjadi ketika kedua lutut bayi ditekuk, dengan kaki dan pantatnya yang paling dekat dengan jalan lahir.

Sungsang tidak lengkap adalah saat salah satu lutut bayi ditekuk dan kaki serta pantatnya paling dekat dengan jalan lahir.

Sungsang frank adalah saat kaki bayi terlipat rata di atas kepalanya dan pantatnya paling dekat dengan jalan lahir.

Baca Juga: Alami Persalinan Sungsang? Ini yang Harus Diperhatikan!

Penyebab Bayi Sungsang

Ilustrasi Penyebab Bayi Sungsang (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Penyebab Bayi Sungsang (Orami Photo Stock)

Lantas, apa sebenarnya yang jadi penyebab bayi sungsang? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Moms, berikut ini ada beberapa hal yang jadi penyebab bayi sungsang:

1. Rahim Sangat Elastis

Penyebab bayi sungsang yang pertama adalah rahim sangat elastis. Biasanya, hal ini terjadi pada ibu yang pernah melahirkan.

Jika rahim sangat elastis, maka janin berpeluang besar berputar hingga minggu ke-37.

2. Bobot Janin Rendah

Penyebab bayi sungsang yang selanjutnya adalah bobot janin rendah.

Di usia kehamilan 28-34 minggu, tubuh janin semakin membesar sehingga tidak lagi bebas bergerak.

Pada usia ini, umumnya ia sudah menetap di satu posisi.

Tapi, jika bobotnya rendah, akibatnya janin masih bisa bebas bergerak.

3. Hamil Kembar

Penyebab bayi sungsang yang selanjutnya adalah hamil kembar.

Memperebutkan tempat sudah pasti terjadi bila dalam satu rahim ada lebih dari satu janin.

Setiap janin berusaha mencari tempat yang nyaman, sehingga bagian tubuhnya yang paling besar ada di bagian bawah rahim.

4. Ruang Panggul Sempit

Penyebab bayi sungsang yang selanjutnya adalah ruang panggul sempit.

Sempitnya ruang panggul mendorong janin mengubah posisinya menjadi sungsang.

5. Hidramnion

Penyebab bayi sungsang yang selanjutnya adalah hidramnion. Volume air ketuban melebihi normal.

Janin jadi lebih leluasa bergerak meski sudah memasuki trimester ketiga.

6. Plasenta Previa

Penyebab bayi sungsang yang selanjutnya adalah plasenta previa.

Posisi plasenta menutupi jalan lahir dan mengurangi luas ruangan di dalam rahim.

Akibatnya janin berusaha mencari tempat yang lebih luas, misalnya di atas rahim.

7. Kelainan Bawaan

Penyebab bayi sungsang yang selanjutnya adalah kelainan bawaan.

Misalnya jika bagian bawah rahim lebih besar dari bagian atas, janin cenderung mengubah posisinya menjadi sungsang.

8. Riwayat Hamil Sungsang

Penyebab bayi sungsang yang selanjutnya adalah riwayat hamil sungsang.

Hasil penelitian yang diterbitkan BJOG: an International Journal of Obstetrics & Gynaecology menyebutkan bahwa presentasi sungsang pertama kali terjadi pada 4,2 persen persalinan kehamilan pertama.

Kemudian, sebanyak 2,2 persen pada kehamilan kedua, dan 1,9 persen pada kehamilan ketiga.

Tingkat kekambuhan sungsang pada kehamilan kedua berturut-turut adalah 9,9 persen.

Selanjutnya, pada kehamilan ketiga berturut-turut (setelah dua persalinan sungsang sebelumnya) adalah 27,5 persen.

9. Riwayat Melahirkan Caesar

Penyebab bayi sungsang yang selanjutnya adalah riwayat melahirkan caesar.

Dikutip dari American Journal of Obstetrics and Gynecology, wanita dengan persalinan caesar sebelumnya memiliki risiko presentasi hamil sungsang.

Risiko ini dua kali lipat dari wanita dengan persalinan pervaginam sebelumnya.

10. Bentuk Rahim Abnormal

Penyebab bayi sungsang yang selanjutnya adalah bentuk rahim abnormal.

Akibat umum lainnya dari kehamilan dengan rahim berbentuk abnormal, khususnya bentuk hati adalah bayi sungsang.

Ini terjadi ketika alih-alih kepala mereka menunduk, pantat atau kaki mereka berada.

Baca Juga: Doa untuk Janin yang Keguguran sesuai Ajaran Rasulullah SAW


Cara Mengetahui Bayi Sungsang

Penyebab Bayi Sungsang (Orami Photo Stock)
Foto: Penyebab Bayi Sungsang (Orami Photo Stock)

Bayi tidak dianggap dalam posisi sungsang sampai mencapai usia kehamilan sekitar 35 atau 36 minggu.

Pada kehamilan normal, bayi biasanya menundukkan kepala untuk mendapatkan posisi sebagai persiapan kelahiran.

Normal bagi bayi untuk mengubah posisi, termasuk menundukkan kepala atau bahkan berposisi menyamping, sebelum usia kehamilan 35 minggu.

Namun, setelah itu, ketika bayi semakin besar dan kehabisan ruangan, semakin sulit bagi bayi untuk berbalik dan berada pada posisi yang benar.

Dokter dapat menentukan posisi sungsang bayi dengan meraba perut untuk menilai posisi bayi.

Untuk memastikan posisi bayi, dokter kemungkinan akan menggunakan ultrasound (USG) di klinik atau rumah sakit sebelum persalinan.

Risiko Komplikasi Bayi Sungsang

Ilustrasi Hamil
Foto: Ilustrasi Hamil

Secara umum, kehamilan sungsang tidak berbahaya sampai tiba waktunya bayi dilahirkan.

Dengan persalinan sungsang, ada risiko lebih tinggi bagi bayi untuk terjebak di jalan lahir dan suplai oksigen bayi melalui tali pusar terputus.

Lantas, metode apa yang paling aman bagi seorang wanita untuk melahirkan bayi sungsang?

Secara historis, sebelum persalinan sesar biasa terjadi, dokter, dan lebih umum bidan, diajarkan bagaimana menangani persalinan sungsang dengan aman.

Namun, persalinan sungsang memang memiliki risiko komplikasi yang lebih banyak daripada persalinan pervaginam.

Sebuah studi tahun 2000 yang melibatkan lebih dari 2.000 wanita dari 26 negara menemukan hal penting.

Bahwa, secara keseluruhan operasi caesar yang direncanakan lebih aman untuk bayi daripada kelahiran pervaginam selama kehamilan sungsang.

Tingkat kematian bayi dan komplikasi secara signifikan lebih rendah dengan operasi caesar terencana untuk bayi sungsang.

Namun, tingkat komplikasi pada ibu hampir sama pada kelompok kelahiran sesar dan pervaginam.

Operasi caesar adalah operasi besar, yang dapat menjelaskan tingkat komplikasi pada ibu.

British Journal of Obstetrics and Gynecology, meninjau studi yang sama dan menyimpulkan hal berikut.

Bahwa, jika ingin melakukan persalinan pervaginam dengan kehamilan sungsang, ia mungkin masih memiliki kesempatan untuk persalinan yang aman dengan tim medis terlatih.

Namun secara keseluruhan, caesar dianggap metode persalinan yang disukai untuk wanita dengan kehamilan sungsang.

Baca Juga: 10 Doa Agar Bayi Sungsang Bisa Kembali ke Posisi Normal, Yuk Amalkan!

Mengatasi Bayi Sungsang

USG Sebaiknya Dilakukan Berapa Kali-2.jpg
Foto: USG Sebaiknya Dilakukan Berapa Kali-2.jpg

Kehamilan sungsang dapat didiagnosis dengan bantuan USG.

Pada kehamilan 28 minggu, bayi memang bisa berisiko berada dalam posisi sungsang.

Namun, risiko tersebut bisa menurun seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, mendekati 40 minggu.

“Dari sekitar 30% bayi sungsang pada 30-32 minggu, hanya 3% yang masih sungsang di minggu ke 37,” kata Dr Ellen Giesbrecht, spesialis kandungan di BC Women's Hospital Vancouver.

Sebenarnya, ada tips sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk mengubah posisi bayi yang sungsang, seperti berikut ini, Moms:

  • Lakukan posisi sujud selama 10-15 menit dan ulangi 3 kali dalam sehari.
  • Berenang secara rutin agar panggul Moms lebih rileks dan longgar.
  • Ajak janin mendengarkan musik klasik dengan menempelkan earphone di perut bagian bawah dekat tulang kemaluan selama 10 menit setiap harinya.
  • Lakukan posisi merangkak, lalu gerakkan punggung sampai melengkung dengan kepala menengadah.
  • Cobalah berbaring miring, lalu sinari perut dengan senter dari puncak rahim ke arah tulang kemaluan.

"Cara-cara ini menggunakan prinsip gravitasi untuk membuat pantat bayi naik dan keluar dari panggul," jelasnya.

Menurut American Pregnancy Association, jika Moms akan mengubah posisi bayi sungsang, sebaiknya lakukan antara minggu 32 hingga minggu 37 kehamilan.

Baca Juga: 60+ Ucapan Selamat Melahirkan yang Indah dan Menyentuh

Nah, itulah ulasan mengenai penyebab bayi sungsang dan cara mengatasinya. Diskusikan juga ya dengan dokter. Selamat mencoba!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb