22 Maret 2024

Perbedaan Scabies dan Jamur pada Kucing, Ini Pencegahannya

Yuk, jaga kebersihan dan kesehatan kucing kesayangan Moms
Perbedaan Scabies dan Jamur pada Kucing, Ini Pencegahannya

Foto: Felinemedicalclinic.com

Scabies dan jamur merupakan penyakit umum yang dapat Moms temui pada kucing. Jika memeliharanya di rumah, Moms pun perlu tahu apa saja perbedaan scabies dan jamur pada kucing.

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang kedua kondisi ini, diharapkan pemilik kucing akan lebih mampu mengenali tanda-tanda awal masalah kulit pada hewan kesayangannya.

Jadi, Moms bisa mengambil langkah-langkah pencegahan serta penanganan yang sesuai.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Kucing Keracunan, Perhatikan Gejalanya!

Perbedaan Scabies dan Jamur pada Kucing

Kucing Gatal
Foto: Kucing Gatal (Dailypaws.com)

Yuk, ketahui lebih lanjut tentang perbedaan scabies dan jamur pada kucing. Mulai dari penyebab, gejala, penularan, dan pengobatannya.

1. Gejala Scabies dan Jamur pada Kucing

Scabies dan jamur adalah dua kondisi kulit yang umum pada kucing, tetapi gejalanya memiliki perbedaan yang dapat membantu pemilik kucing mengidentifikasi masalah kesehatan hewan peliharaan mereka.

Gejala scabies pada kucing sering kali dimulai dengan kulit kemerahan yang gatal, dan dapat berkembang menjadi luka atau koreng di beberapa area.

Tungau scabies, yang bertelur di bawah kulit kucing, menyebabkan rasa gatal yang intens, kadang-kadang menyebabkan penurunan berat badan karena tungau menghisap nutrisi dan darah.

Di sisi lain, gejala jamur pada kucing sering dimulai dengan kulit kemerahan dan munculnya ketombe.

Ciri lain dari infeksi jamur adalah adanya bercak botak yang bersisik pada kulit kucing.

Meskipun juga dapat menyebabkan gatal-gatal, infeksi jamur cenderung kurang intens dan jarang menyebabkan penurunan berat badan seperti scabies.

2. Penyebab Scabies dan Jamur pada Kucing

Perbedaan scabies dan jamur pada kucing lainnya dapat dilihat dari segi penyebabnya.

Scabies pada kucing disebabkan oleh tungau bernama Sarcoptes scabiei, yang hidup dan bertelur di bawah kulit kucing.

Sementara itu melansir laman Pet MD, jamur pada kucing disebabkan oleh jamur kelompok dermatophytes, seperti Microsporum canis atau Trichophyton mentagrophytes.

Baca Juga: 25+ Nama Kucing Islami Jantan dan Betina, Gemas!

3. Penularan Scabies dan Jamur pada Kucing

Kucing Menggaruk Tubuhnya
Foto: Kucing Menggaruk Tubuhnya (Rover.com)

Perbedaan scabies dan jamur pada kucing berikutnya bisa diidentifikasi melalui cara penularannya.

Scabies pada kucing umumnya menular melalui kontak langsung dengan kucing lain yang terinfeksi atau melalui lingkungan yang terkontaminasi dengan tungau scabies.

Tungau ini dapat berpindah dari satu kucing ke kucing lainnya saat mereka bersentuhan atau berbagi tempat tidur, mainan kucing, atau peralatan makan.

Selain itu, tungau juga bisa bertahan hidup di lingkungan, seperti karpet, kasur, atau furnitur, yang dapat menjadi sumber infeksi bagi kucing yang berbagi ruang tersebut.

Sementara itu, jamur pada kucing biasanya menular melalui kontak langsung dengan kucing lain yang terinfeksi atau melalui lingkungan yang terkontaminasi dengan spora jamur.

Spora jamur dapat tersebar di mana-mana, terutama di area yang lembap dan hangat.

Kucing dapat terinfeksi jamur saat bersentuhan dengan spora jamur yang ada di lingkungan sekitarnya atau dari kucing lain yang terinfeksi.

Lingkungan yang lembap dan kurang bersih mempercepat penyebaran jamur pada kucing.

Namun, jamur sulit menyerang kulit kucing yang sehat.

Sebaliknya, kulit kucing yang baru dicukur, tergores, atau tergores memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi jamur.

4. Pengobatan Scabies dan Jamur pada Kucing

Untuk mengobati scabies pada kucing, dokter hewan biasanya akan meresepkan antiparasit seperti ivermectin dalam bentuk injeksi, diminum, atau dioleskan.

Selain itu seperti yang dilansir laman Web MD, dokter hewan juga bisa memberikan sampo antiparasit dan obat pereda gatal untuk kucing yang mengalami scabies.

Pengobatan scabies mungkin juga melibatkan antibiotik jika terjadi infeksi bakteri sekunder akibat kucing terlalu banyak menggaruk.

Di sisi lain, pengobatan untuk jamur pada kucing melibatkan penggunaan obat antijamur, baik dalam bentuk salep, sampo, krim, atau obat oral.

Dokter hewan akan meresepkan obat sesuai dengan jenis jamur yang menyebabkan infeksi, serta kondisi kesehatan kucing.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga menyarankan mencukur bulu untuk memudahkan aplikasi obat dan mencegah penyebaran lebih lanjut.

Lantas, adakah cara pencegahan yang tepat agar kucing kesayangan Moms bebas dari scabies dan jamur?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb