4 Tanda Anak Picky Eater, Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Picky eater merupakan fase yang hampir pasti terjadi pada anak-anak di masa perkembangannya.
Ketika Si Kecil memasuki fase ini, biasanya Moms perlu memutar otak setiap hari agar anak tidak kekurangan gizi yang dibutuhkan.
Perlu diingat, ketika anak kekurangan gizi, tumbuh kembangnya dapat terganggu hingga berisiko terinfeksi berbagai jenis penyakit.
Picky eater hampir terjadi pada 30–70% anak.
Lantas, apa sebenarnya picky eater dan apa saja gejala yang harus diperhatikan oleh orang tua? Simak ulasannya di sini!
Baca Juga: Kurang Gizi pada Anak, Kenali Tanda, Penyebab, hingga Cara Mencegahnya
Tanda Anak Picky Eater
Kebiasaan suka pilih-pilih makanan tentu saja bisa membuat anak jadi kekurangan nutrisi tertentu.
Saat menghadapi masalah tersebut orangtua terkadang panik karena anak terkesan tidak mau makan.
Namun sebenarnya, orang tua tidak perlu frustrasi menghadapi situasi tersebut.
"Picky eating atau hanya ingin makanan tertentu merupakan proses normal yang sering terjadi pada balita dan tidak akan berlangsung lama," terang dr. Matheus.
Dr. dr. Matheus Tatang Puspanjono, Sp.A, M.Klinik Ped, adalah Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah di Jakarta Selatan dan Bintaro.
Biasanya, orang tua dihadapkan dengan anak yang picky eater saat usia Si Kecil menginjak 1-3 tahun.
Beberapa kondisi yang tampak atau gejala saat anak memiliki karakter ini, antara lain:
1. Sensory-dependent eaters
Tidak menyentuh makanan yang teksturnya tidak sesuai dengan yang ia sukai atau yang biasa ia makan.
Mereka juga tidak mau mengonsumsi makanan yang baunya terlalu tajam atau aneh.
2. Preferential Eaters
Anak makin sulit makan saat orang tua menyajikan tambahan baru dalam makanan kesukaannya.
3. General Perfectionists
Hanya mau makan jika tampilan makanan di piringnya sempurna. Misalnya, susunan makanan tidak berantakan, tidak diaduk, atau tidak disentuh dengan tangan.
4. Behavioral Responders
Anak ingin letak nasi di piringnya ada di tengah, sayur dipisah, hanya ingin makan telur bagian kuningnya saja, dan lain-lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa (picky eater) adalah kondisi saat anak menolak untuk makan karena memilih-milih makanan yang akan dimakannya.
Keadaan ini mungkin membuat perasaan Moms campur aduk, seperti rasa khawatir, kesal, gemas, sampai stres.
Namun, sebaiknya Moms harus tetap sabar karena kebiasaan ini wajar terjadi pada anak.
Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 1 Tahun Susah Makan, Simak!
Penyebab Anak yang Picky Eater
Kondisi picky eater dapat terjadi karena beberapa penyebab yang harus diperhatikan orang tua. Ini penyebab picky eater pada anak yang umum terjadi:
- Anak merasa tidak lapar atau bosan.
- Tidak menyukai tekstur makanan.
- Anak mengalami sakit seperti sariawan, gigi berlubang, atau infeksi pada gusinya.
- Masalah psikologis seperti kurang perhatian, hubungan orang tua yang kurang harmonis.
- Pernah alami trauma makan, seperti pernah dipaksa makan atau rasa makanan yang tidak enak.
- Terlambat memperkenalkan makanan pada anak.
- Pola asuh pemberian makan, seperti pola asuh otoriter dengan tekanan meningkatkan risiko anak picky eater.
Setiap anak pastinya mempunyai penyebab picky eater yang berbeda-beda. Penting bagi orang tua untuk memahami penyebab anak picky eater, lalu mencari cara untuk mengatasinya.
Baca Juga: 5+ Rekomendasi Vitamin Penambah Nafsu Makan Bayi, Bye GTM!
Cara Mengatasi Anak Picky Eater
Menghadapi anak picky eater memang tidak mudah.
Namun, Moms jangan terlalu khawatir karena ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak dengan kebiasaan pilih-pilih makanan. Beberapa tips ini seperti:
1. Hindari Memaksa Anak untuk Makan
Jangan memaksa anak untuk makan adalah tips pertama yang bisa dilakukan.
Saat Si Kecil menolak mengonsumsi makanan tertentu, tetap sabar dan jangan memaksa ya.
Hal ini bisa membuat Si Kecil tidak nyaman dan malah akan terus menolak mengonsumsi makanan tersebut di kemudian hari.
"Ingat, dibutuhkan setidaknya 10–15 percobaan hingga anak terbiasa dan mau memakan suatu makanan," tambah dr. Matheus.
2. Sajikan Makanan dengan Menu Menarik
Sajikan makan dengan variasi yang menarik bisa dilakukan, lho, Moms!
Cobalah sajikan menu makanan dengan tampilan yang menarik, mulai dari bentuk, susunan, atau warna yang berbeda.
Jika perlu, Moms dapat memberikan nama yang unik, misalnya "makanan jagoan" atau "minuman superhero".
Hal ini untuk menarik perhatian Si Kecil, sehingga ia mau mengonsumsi makanan tersebut, Moms.
Baca Juga: 11 Sayur dan Buah untuk Paru-paru yang Direkomendasikan Buat Tubuh
3. Perbolehkan Anak Menyentuh Makanannya
Seperti halnya orang dewasa, anak kecil bisa saja enggan memakan sesuatu yang belum benar-benar dikenalnya.
Nah, Moms bisa mengatasi ini dengan menghilangkan rasa penasarannya.
Caranya, beri kesempatan ia untuk menyentuh langsung dan mengenali makanannya sebelum menyuapinya.
4. Menciptakan Suasana Makan yang Nyaman
Buatlah suasana makan menjadi nyaman dan menyenangkan.
Misalnya dengan menyajikan makanan dengan tempat makan yang lucu atau menyertakan makanan yang paling disukai Si Kecil.
Moms dapat memulai suapan dengan makanan yang tak terlalu disukainya dan memberikan makanan kesukaannya di bagian akhir.
5. Makan Bersama Teman
Apabila Si Kecil menolak diberikan makanan jenis tertentu, cobalah untuk mencari teman makan yang menyukai makanan tersebut.
Hal ini dapat membantu meyakinkan Si Kecil kalau makanan yang tidak ia sukai sebenarnya enak atau tidak aneh, sehingga ia akan mulai mencoba makanan tersebut.
Dengan beragam cara di atas, diharapkan anak picky eater perlahan-lahan terbuka akan berbagai jenis makanan dan tidak pilih-pilih lagi.
Namun, jika tips tersebut kurang membantu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan saran mengenai asupan nutrisinya.
Terapi untuk Anak Picky Eater
Selain mencoba hal-hal di atas, anak dengan picky eater juga bisa dilakukan dengan cara terapi.
Berikut beberapa terapi untuk anak picky eater.
1. Feeding Therapy
Terapi ini dilakukan oleh terapis makanan yang akan membantu anak untuk mengatasi masalah makan dan meningkatkan asupan gizi yang cukup.
2. Occupational Therapy
Terapi ini juga dilakukan oleh terapis okupasi yang akan membantu anak untuk meningkatkan kemampuan motorik dan sensorik yang berhubungan dengan makanan.
3. Exposure/Desensitization to Foods
Terapi ini dilakukan dengan memberikan anak makanan baru secara bertahap dan teratur untuk membantu anak terbiasa dengan makanan baru.
4. Deception Techniques
Terapi ini dilakukan dengan cara menyembunyikan makanan yang tidak disukai anak dalam makanan yang disukai anak.
5. Parenting Strategies
Moms dapat menggunakan strategi parenting yang tepat, seperti memberikan pujian dan penghargaan pada anak ketika mereka mencoba makanan baru.
Selain itu, Moms juga bisa menciptakan suasana makan yang menyenangkan dan santai untuk mendorong anak dalam mencoba makanan baru.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, ya Moms.
Jadi, terapi yang tepat untuk mengatasi picky eater pada anak dapat berbeda-beda pula.
Baca Juga: Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat, Ini Kata Dokter!
Bahaya Kesehatan Anak Picky Eater
Pertumbuhan anak berkembang dengan pesat saat usianya di bawah 1 tahun dan selanjutnya melambat sehingga berpengaruh pada nafsu makannya yang menurun.
Ada banyak faktor kesehatan yang dapat terjadi jika anak-anak pilih makanan.
Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Nutrition Society, anak yang memilih-milih makanan cenderung memiliki asupan variasi makanan yang lebih sedikit.
Kurangnya variasi makanan ini dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi dan kemungkinan membawa kebiasaan memilih-milih makanan hingga dewasa.
Mengutip Research Outearch, dampak dari anak picky eater bisa saling berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa akibatnya antara lain seperti:
- Riwayat penyakit.
- Gangguan saluran pencernaan.
- Asupan makro dan mikronutrein rendah.
- Risiko kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan.
Jika nafsu makan anak menurun atau asupan makanannya kurang bervariasi dan keadaan ini terus berlanjut, dapat menyebabkan anak kekurangan gizi.
Untuk itu, Moms harus memastikan asupan gizi anak terpenuhi oleh sayuran, buah, protein, dan serat pada setiap makanan yang disantapnya.
Baca Juga: Ini Kata Dokter Kenapa Hidung Mampet tapi Tidak Keluar Ingus
Meskipun anak mengalami picky eater, jangan langsung berikan suplemen makanan sebagai solusinya.
Hal yang harus dilakukan orang tua adalah mengatasi picky eater tersebut lalu memberikan makanan dengan gizi yang seimbang.
- https://researchoutreach.org/articles/factors-associated-with-young-children-exhibiting-picky-eating-behaviour/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6398579/
- https://undivided.io/resources/expand-your-picky-eaters-diet-the-ot-way-172
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.