25 Puisi Hari Ibu yang Paling Menyentuh Hati Penuh Makna
Puisi Hari Ibu dapat dijadikan sebagai media bagi anak untuk mencurahkan rasa cinta dan terima kasih kepada ibu tersayang.
Tak dimungkiri, kehadiran seorang ibu memberi makna bagi kehidupan seorang anak.
Tidak heran, tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu.
Dengan adanya peringatan ini, jangan sampai lupa untuk mengucapkan terima kasih dan menunjukkan kasih sayang kepada ibu, ya!
Selain ucapan dengan kata-kata, Moms juga bisa mengirimkan puisi Hari Ibu yang menyentuh hati.
Apa saja puisi Hari Ibu yang bisa diberikan?
Yuk, cek sederet puisi Hari Ibu di bawah ini!
Baca Juga: 7 Rekomendasi Florist di Jakarta, Ide Kado Hari Ibu!
Puisi Hari Ibu yang Sedih dan Menyentuh
Puisi Hari Ibu yang singkat dan sedih ini juga cocok diungkapkan dalam doa.
Sebab, puisi Hari Ibu ini mungkin bisa mewakili kerinduan Moms sekaligus untuk mengungkapkan betapa penting sosok ibu dalam kehidupan.
Berikut puisi Hari Ibu yang bisa dijadikan referensi:
1. Bait Sajak untuk Ayah
Karya: Anonim
Ibu...
Tulusnya nasihatmu telah membingkai hatiku
Menuju lembah tinggi kedamaian
Dekapanmu telah meredam amarahku
Tak kuasa tangisku berderai
Kala ku ingat kata bijakmu
Kau jaga aku
Dari kotoran raga dan jiwa yang kan nodai aku
Kau rela diterpa deburan buih yang berlalu
Demi aku
Demi anakmu
2. Ibu Super
Karya: Joanna Fuchs
Ibu, kamu adalah ibu yang luar biasa,
Begitu lembut, namun begitu kuat.
Banyak cara yang kamu tunjukkan bahwa kamu peduli.
Ibu sabar saat aku melakukan kesalahan,
Ibu memberikan bimbingan ketika aku bertanya,
Tampaknya kamu dapat melakukan hampir semua hal,
Ibu adalah master dari setiap tugas.
Ibu adalah sumber kenyamanan yang dapat diandalkan;
Ibu adalah bantalku saat aku jatuh.
Ibu membantu di saat-saat sulit;
Ibu mendukungku setiap kali aku menelepon.
Aku mencintaimu lebih dari yang kamu tahu,
Ibu memiliki rasa hormatku sepenuhnya.
Jika aku memiliki pilihan,
Ibu akan menjadi orang yang aku pilih!
Baca Juga: Ini 20 Inspirasi Kado Natal Kekinian, Langsung CO!
3. Setetes Air Mata
Karya: Hanim Fatmawati Madiun
Setetes air mata seorang ibu
Gejolak hati yang seakan akan ingin menjerit
Air mata terus mengalir
Membasahi kedua pipinya
Yang sangat lembut
Di malam yang sunyi gelap gurita
Kedinginan yang merada di tubuhnya
Hati yang terluka terhanyut dalam kesedihan
Seorang ibu terus
Meneteskan air mata
Dan ia mulai bertanya
Kepada seorang anak
Ia mulai mengucapkan
Mulutnya seakan akan ingin marah
Penderitaan yang dirasakan
Ia mulai berbaring
Dan meneteskan air mata
Apa yang ia rasakan
Dan mulai merenung dan diam
Tanpa kata-kata
4. Maafkan Aku, Ibu
Karya: Anonim
Akulah sang pengukir mimpi
Yang menghendaki pergi berasal dari sunyi
Yang hanyut oleh gelisah
Dan ditelan rasa bersalah
Ibu, kaulah matahariku
Terang dalam gelapku
Kau tuntun aku di jalur berliku
Yang penuh oleh batu
Ucapanmu bagaikan kamus hidupku
Aku berteduh dalam naungan doamu
Memohon ampunan darimu
Karena rida Allah adalah ridamu
Aku senang memilikimu Ibu
Karena engkau sinar hidupku
Kaulah kunci berasal dari kesuksesanku
Ibu, maafkan aku
5. Ibu Malaikatku
Karya: Mosdalifah
Ibu...
Di sini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cinta
Ibu...
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga dihati
Tak terbesit sejenak pikirkan lelahmu
Kau terus berjalan di antara duri-duri
Ibu...
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu
Ibu..
Kau lah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapan pun itu..
Aku akan tetap mencintaimu..
Ibu, malaikatku.
Baca Juga: 25 Tempat Wisata Solo, Wajib Dikunjungi saat Liburan!
Pilihan Puisi Hari Ibu Singkat
Puisi Hari Ibu yang singkat ini juga bisa menjadi referensi bagi yang malu untuk mengungkapkan dengan panjang, tetapi ingin menyentuh hati.
Berikut puisi Hari Ibu singkat yang bisa dikirimkan kepada orang tersayang:
6. Untuk Ibuku Tercinta
Karya: Agus Suarsono
Ku ingin,
Menghirup hawa yang kau hirup
Melangkah,
Di tempatmu melangkah
Berteduh,
Di tempatmu berteduh
Dan terlelap di atas pangkuanmu
Ibu...
Ku cuma inginkan selalu bersamamu
Sepanjang waktuku...
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.