7 Senjata Tradisional Riau, Ada Pistol hingga Pedang Panjang

Senjata tradisional Riau memiliki sejarah yang panjang dan beragam jenisnya.

Provinsi Riau memiliki berbagai jenis senjata tradisional yang digunakan untuk pertahanan diri, ritual keagamaan, dan adat setempat.

Selain itu, senjata tradisional Riau juga memiliki nilai estetika dan menjadi aksesori pelengkap pakaian adat yang ada di Provinsi Riau.

Seiring dengan perkembangan zaman, senjata tradisional kini lebih banyak digunakan sebagai benda koleksi atau sebagai bahan penelitian sejarah dan budaya.

Namun, senjata tradisional Riau tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dijaga keberadaannya.

Untuk memperkenalkan senjata tradisional Riau kepada masyarakat, beberapa lembaga dan komunitas di Riau sering mengadakan pameran senjata tradisional Riau.

Pameran ini tidak hanya menampilkan senjata tradisional Riau, tetapi juga sejarah dan nilai-nilai budaya yang terkait dengan senjata tersebut.

Pameran ini menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan dan melestarikan senjata tradisional kepada generasi muda dan masyarakat luas.

Nah, untuk itu yuk mengenal senjata tradisonal khas Riau di bawah ini.

Baca Juga: 6 Senjata Tradisional Lampung, Punya Ciri Khas yang Unik!

Senjata Tradisional Riau

Berikut penjelasan tentang senjata tradisional Riau.

1. Tumbuk Lada

Senjata Tumbuk Lada merupakan salah satu senjata tradisional yang berasal dari Provinsi Riau.

Senjata ini sering digunakan untuk pertahanan diri dari serangan musuh serta untuk mempertahankan harga diri.

Senjata Tumbuk Lada memiliki bentuk yang unik, yaitu seperti badik yang memiliki gagang yang pendek dan bilah yang melengkung.

Senjata ini digunakan dengan cara menikam, menusuk, dan mengiris dalam pertempuran jarak dekat.

Selain itu, senjata Tumbuk Lada juga memiliki nilai estetika dan aksesori pelengkap pakaian adat yang ada di Provinsi Riau.

2. Beladau

Senjata tradisional Riau selanjutnya adalah Beladu.

Beladau memiliki ciri khas berupa bilah yang melengkung dengan ujung yang runcing.

Senjata tersebut terbuat dari logam, seringkali dihiasi dengan ukiran atau ornamen yang rumit dan indah.

Pegangan atau gagang Beladau biasanya terbuat dari bahan yang kuat, seperti kayu atau tanduk hewan, dan sering diukir dengan motif-motif tradisional yang khas.

Beladau digunakan dalam berbagai kegiatan oleh masyarakat Riau.

Selain sebagai senjata pertahanan diri, Beladau juga digunakan dalam berburu dan sebagai alat serbaguna dalam kehidupan sehari-hari.

Senjata ini juga sering digunakan dalam upacara adat, pernikahan, dan festival budaya.

Baladau melambangkan kehormatan, keberanian, dan ketangguhan.

Baca Juga: 6 Senjata Tradisional Banten, Warisan Budaya yang Melegenda

3. Pemuras

Senjata tradisional Riau selanjutnya adalah Pemuras. Senjata ini menggunakan peluru, lho Moms.

Di zaman dahulu, masyarakat Riau menggunakan senjata api besar yang memiliki laras pendek.

Senjata ini dikenal dengan nama Pemuras. Menurut sejarah, Pemuras merupakan senjata yang diperkenalkan oleh bangsa Eropa pada masa lampau.

Dalam bahasa Inggris, Pemuras dikenal dengan istilah blunderbuss.

Nama ini sebenarnya berasal dari bahasa Belanda, yaitu donder yang berarti petir, dan bus yang berarti pipa.

Senjata ini terkenal karena suaranya yang sangat keras dan menggelegar.

4. Pedang Jenawi

Senjata tradisional Riau selanjutnya adalah Pedang Jenawi.

Pedang Jenawi memiliki bentuk yang khas, dengan bilah yang lurus dan tajam serta gagang yang kokoh.

Bilahnya seringkali memiliki panjang sekitar 60 hingga 80 sentimeter dengan gagang yang dapat dipegang dengan nyaman oleh pemakainya.

Pedang ini biasanya memiliki hiasan atau ukiran yang memperindah tampilannya.

Pedang Jenawi berfungsi untuk pertahanan diri. Senjata ini juga digunakan dalam berburu dan perang.

Pedang Jenawi memiliki daya potong yang kuat, sehingga efektif dalam pertempuran jarak dekat.

Baca Juga: 7 Senjata Tradisional Jawa Tengah, Ada Keris hingga Tombak!

5. Lela Rentaka

Lela Rentaka adalah salah satu senjata tradisional Riau yang digunakan pada zaman dahulu.

Senjata ini mirip dengan meriam, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan.

Senjata ini digunakan masyarakat Riau untuk melawan para perompak yang kerap menagih upeti untuk para penguasa.

Lela Rentaka biasanya dipasang di kapal-kapal dan digunakan untuk melawan musuh dari jarak jauh.

Senjata ini disebut "lela" karena diambil dari tokoh dalam cerita roman klasik Melayu yang terkenal, yaitu kisah tentang Laila Majnun.

Dalam budaya Eropa, senjata ini dikenal dengan sebutan Lilla.

Kesamaan dalam sebutan ini mencerminkan pengaruh budaya dan sejarah yang beragam yang memengaruhi perkembangan senjata-senjata tradisional di Provinsi Riau.

6. Terakol

Terakol merupakan senjata tradisonal Riau berbentuk pistol otomatis yang bentuknya lebih kecil dari Pemuras.

Sama seperti Lela Retakan, senjata ini digunakan oleh masyarakat Riau untuk melawan para perompak yang kerap menagih upeti untuk para penguasa.

Terakol, juga dikenal sebagai Tarkul, lho Moms. Senjata ini menggunakan teknologi wheel lock atau kancing roda.

Dengan adanya teknologi tersebut, senjata ini memungkinkan untuk membakar serbuk bedil secara otomatis tanpa memerlukan fitur pemicu manual.

Keunggulan teknologi "wheel lock" pada Terakol membuatnya menjadi senjata yang andal dan efektif dalam pertempuran di laut.

Terakol atau Tarkul memiliki sejarah yang kaya dalam budaya maritim dan perdagangan Melayu.

Baca Juga: 7 Senjata Tradisional Aceh dan Penjelasannya, Yuk Cari Tahu!

7. Klewang

Klewang adalah salah satu senjata tradisional Riau yang terkenal karena bentuknya menyerupai golok dengan bilah yang lebar pada ujungnya.

Pada zaman dahulu, Klewang digunakan sebagai senjata untuk berperang oleh prajurit kerajaan.

Sekarang Klewang masih digunakan oleh masyarakat Riau untuk menunjang produktivitas mereka yang berprofesi sebagai petani.

Meskipun telah berubah peranannya dari senjata menjadi alat pertanian, Klewang tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Riau.

Itulah tujuh senjata tradisional Riau yang patut dilestarikan. Bagaimana tanggapan Moms?