08 Agustus 2023

5+ Fakta Sindrom MIS-C, Menghantui Anak Eks Pasien COVID-19!

Cari informasinya di sini, yuk Moms
5+ Fakta Sindrom MIS-C, Menghantui Anak Eks Pasien COVID-19!

Kasus sindrom MIS-C yang menyerang anak setelah sembuh dari COVID-19 semakin banyak ditemukan dan menghantui para orang tua.

Hingga saat ini, kasus MIS-C telah ditemukan di sejumlah negara sehingga wajar bagi Moms dan Dads untuk merasa khawatir.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sindrom inflamasi multisistem adalah sindrom peradangan multisistem pada anak-anak.

Ini kondisi serius dimana beberapa bagian tubuh, seperti jantung, pembuluh darah, ginjal, sistem pencernaan, otak, kulit atau mata mengalami peradangan.

Peradangan yang terjadi biasanya meliputi pembengkakan, sering kali disertai kemerahan dan nyeri.

Meskipun bisa terserang, namun penelitian menyebut bahwa kebanyakan anak-anak yang mengidap MIS-C pernah terinfeksi COVID-19.

Penasaran akan info lengkapnya? Simak artikel ini, ya Moms!

Baca Juga: Agak Berbeda, Sudah Tahu Gejala Covid pada Anak?

Fakta-fakta tentang MIS-C

Keberadaan penyakit MIS-C seakan mengintai orang tua dan anak saat ini.

Sebab jika tidak ditangani dengan serius, kondisi ini bisa berujung lebih serius hingga kematian.

Berikut ini beberapa fakta yang perlu Moms ketahui mengenai MIS-C.

1. Mirip dengan Penyakit Kawasaki

Ilustrasi Anak Sakit
Foto: Ilustrasi Anak Sakit (kveller.com)

Melansir dari Mayo Clinic, MIS-C memiliki beberapa tanda dan gejala yang sama seperti kondisi lain yang disebut penyakit Kawasaki.

Layaknya penyakit Kawasaki, ini dapat menyebabkan peradangan pada dinding pembuluh darah, terutama yang memasok darah ke otot jantung (arteri koroner).

Penyakit Kawasaki ini biasanya menyerang anak di bawah usia 5 tahun atau balita.

Sementara itu, sebagian besar anak-anak dengan MIS-C berusia antara 3 dan 12 tahun, dengan usia rata-rata 8 tahun.

Beberapa kasus juga terjadi pada anak yang lebih besar dan pada bayi.

Meski begitu, hingga kini para peneliti masih bekerja untuk mencari tahu apakah kedua penyakit tersebut saling berkaitan atau tidak.

2. Gejala Penyakit

Gejala Sindrom Mis C
Foto: Gejala Sindrom Mis C (Orami Photo Stock)

Meskipun tidak semua anak mengalami semua gejala berbarengan, namun secara umum berikut ini gejala penyakit MIS-C:

  • Demam Berulang

Demam yang berlangsung selama beberapa hari atau demam yang muncul kembali setelah demam awal telah reda.

  • Ruam Kulit

Munculnya ruam kulit yang dapat berupa bintik-bintik merah atau lecet pada kulit.

  • Masalah Pencernaan

MIS-C melibatkan peradangan pada berbagai organ internal saluran pencernaan.

Gejala terkait organ ini dapat termasuk nyeri perut, muntah, diare, sesak napas, nyeri dada, dan penurunan kesadaran.

  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha bisa menjadi gejala MIS-C pada anak.

  • Kelelahan

Anak-anak dengan MIS-C dapat mengalami kelelahan yang signifikan dan merasa sangat lemah.

  • Gangguan Jantung

MIS-C dapat mempengaruhi fungsi jantung, dengan gejala seperti denyut jantung yang cepat atau tidak teratur, tekanan darah rendah, atau gangguan irama jantung.

  • Gejala Neurologis

Beberapa anak dengan MIS-C dapat mengalami gejala neurologis, termasuk sakit kepala parah, kejang, perubahan perilaku, atau gangguan koordinasi.

Jika gejala awal tersebut tidak segera ditangani, kondisi anak akan semakin memburuk dan harus segera diberikan pertolongan.

Beberapa tanda peringatan darurat MIS-C pada anak meliputi:

  • Ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga
  • Sulit bernapas
  • Nyeri dada atau tekanan yang tidak kunjung hilang
  • Kebingungan
  • Bibir atau wajah kebiruan
  • Sakit perut yang parah

Baca Juga: 11 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak di Tengah Pandemi COVID-19

3. Perawatan Jika Anak Terserang MIS-C

Ilustrasi Anak Terserang MIS-C (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Anak Terserang MIS-C (Orami Photo Stock)

Sebagian besar anak dengan MIS-C perlu dirawat di rumah sakit, dan beberapa akan membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif anak.

Biasanya dokter mungkin melakukan tes tertentu untuk mencari peradangan atau tanda penyakit lainnya.


Tes-tes ini mungkin termasuk:

  • Tes darah
  • Rontgen dada
  • USG jantung (ekokardiogram)
  • USG perut

Perawatan biasanya melibatkan berbagai jenis terapi yang menargetkan sistem kekebalan dan mengurangi peradangan.

Perawatan pada anak pengidap MIS-C tergantung pada gejala dan kondisi Si Kecil.

Namun biasanya, anak akan diberikan obat antiradang dan lainnya untuk mengurangi peradangan pada organ vital seperti jantung, ginjal dari kerusakan permanen.

Selain itu, anak-anak dengan MIS-C biasanya menerima terapi antiinflamasi, cairan infus, dan perawatan pendukung lainnya sesuai kebutuhan.

4. MIS-C Tidak Menular

Ilustrasi Anak Sakit (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Anak Sakit (Orami Photo Stock) (heart.org)

Menurut penelitian dari Elsevier Public Health Emergency Collection, dijelaskan bahwa MIS-C tidak menular tetapi ada kemungkinan anak Moms terkena infeksi aktif virus COVID-19 atau jenis infeksi menular lainnya.

Oleh sebab itu, umumnya pihak rumah sakit akan menggunakan langkah-langkah pengendalian infeksi saat anak dalam perawatan.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut

5. Cara Mencegah Anak dari Penyakit MIS-C

Cara Mencegah Anak dari Penyakit MIS-C (Orami Photo Stock)
Foto: Cara Mencegah Anak dari Penyakit MIS-C (Orami Photo Stock)

Cara terbaik untuk mencegah anak dari masalah kesehatan ini ialah dengan menghindarkan diri dari paparan virus COVID-19.

Tentunya dengan mengajarkan anak untuk selalu melakukan protokol kesehatan sesuai standar Kemenkes dan World Health Organization (WHO).

Berikut beberapa tips yang bisa Moms lakukan agar anak terhindar dari MIS-C.

  • Jaga Kebersihan Tangan

Sering cuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.

Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60% alkohol.

  • Tidak Berkontak Fisik dengan Orang yang Sakit

Secara khusus, hindari orang yang batuk, bersin, atau menunjukkan tanda dan gejala lain yang mengindikasikan bahwa mereka sedang sakit dan menular.

  • Jaga Jarak

Latih anak untuk menjaga jarak dengan orang lain setidaknya 2 meter saat berada di luar rumah.

  • Memakai Masker Kain Setiap Saat

Apabila masih sulit untuk mengajarkan anak menjaga jarak dengan orang lain, Moms bisa melatihnya untuk selalu menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut.

Namun American Academy of Pediatrics menyarankan bahwa, penggunaan masker hanya diperuntukkan bagi anak-anak yang sudah berusia di atas 2 tahun.

Selalu ajarkan anak-anak untuk mengenakan masker dengan benar saat beraktivitas.

Agar lebih menyenangkan, Moms bisa memberikan mereka masker berwarna-warni dengan desain yang lucu.

  • Bersihkan Rumah dengan Disinfektan

Bersihkan dengan cara desinfeksi pada bagian-bagian permukaan yang kerap disentuh oleh anak.

Misalnya, gagang pintu, sakelar lampu, remote, pegangan, meja, kursi, keran, wastafel, dan toilet.

Ini juga termasuk area rumah seperti gagang pintu, sakelar lampu, remot dan keyboard.

  • Cuci Pakaian dan Barang Lainnya

Ikuti petunjuk pencucian menggunakan air hangat. Jika perlu, cuci juga mainan anak secara berkala.

6. Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom MIS-C

Sayangnya hingga saat ini penyebab pasti masalah kesehatan ini belum diketahui.

Namun, banyak anak dengan MIS-C yang baru saja terinfeksi virus COVID-19 mungkin memiliki infeksi virus saat ini.

Risiko terkena sinrom MIS-C semakin meningkat pada anak berusia antara 5 dan 11 tahun.

Tetapi kasus dilaporkan terjadi pada anak usia 1 sampai 15 tahun. Beberapa kasus juga terjadi pada anak yang lebih tua dan bayi.

Baca Juga: 16 Tanda Proses Pembuahan Berhasil dan Sedang Terjadi

Itulah fakta mengenai sindrom MIS-C yang jadi momok bagi anak dan orang tua.

Hingga kini para peneliti masih mempelajari lebih lanjut terkait adanya gejala baru, penyebab, pengobatan, dan diagnosis lain yang penting diberitahukan bagi para orang tua.

Semoga Si Kecil terhindar dari penyakit ini ya, Moms!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mis-c-in-kids-covid-19/symptoms-causes/syc-20502550
  • https://www.cdc.gov/mis-c/cdc-response/
  • https://kidshealth.org/en/parents/coronavirus-masks.html
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/coronavirus/misc-and-covid19-rare-inflammatory-syndrome-in-kids-and-teens

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb