08 Desember 2022

Mengulik Teks Editorial yang Berbeda dari Teks Opini

Teks editorial itu berbeda dengan teks opini, lho
Mengulik Teks Editorial yang Berbeda dari Teks Opini

Foto: Orami Photo Stock

Pada bacaan media massa, seperti koran, Moms dan Dads pasti akan menemukan teks editorial.

Jenis tulisan ini berbeda dengan teks opini, lho, Moms.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai teks editorial? Cek selengkapnya lewat ulasan di bawah ini, ya!

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Latin, Arab, dan Artinya

Apa Itu Teks Editorial?

Membaca Buku (Orami Photo Stocks)
Foto: Membaca Buku (Orami Photo Stocks)

Teks editorial adalah teks berupa opini. Teks ini bertujuan untuk menanggapi suatu isu yang sedang terjadi di tengah masyarakat.

Jenis tulisan ini berbeda dengan teks berita yang sifatnya objektif, serta berdasarkan fakta dan peristiwa.

Faktanya, teks editorial berupa pendapat yang sifatnya argumentatif dengan dukungan berbagai data.

Walaupun begitu, jenis teks ini tetap berbeda dengan opini, ya, Moms!

Lalu, apa saja perbedaan teks editorial dan opini?

Teks opini berisi pendapat pribadi penulisnya. Hal ini tentu berbeda dengan teks editorial.

Pada dasarnya, teks editorial mewakili sebuah redaksi media massa. Teks ini dapat menjadi gambaran dari ideologi media tersebut dalam menanggapi isu-isu tertentu.

Fungsi teks editorial, yaitu digunakan untuk mengajak pembaca mengetahui lebih dalam suatu isu yang coba dibahas oleh redaksi media massa tersebut.

Nah, ajakan tersebut diharapkan bisa merangsang pembaca untuk melakukan suatu tindakan nyata terkait isu yang sedang diangkat.

Baca Juga: Bunyi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Beserta Makna dan Sejarah Perumusannya

Ciri-Ciri Teks Editorial

Teks Editorial
Foto: Teks Editorial (freepik.com)

Untuk membedakan jenis editorial dengan jenis lainnya, Moms dan Dads bisa memperhatikan ciri-cirinya berikut ini:

  • Sifat tulisannya aktual dan faktual. Maksudnya, betul-betul terjadi dan mengandung kebenaran (fakta)
  • Tulisannya bersifat sistematis dan logis
  • Berupa pendapat dari suatu kelompok yang bersifat argumentatif
  • Menarik dibaca, karena ditulis dengan singkat, jelas, dan padat
  • Isu yang ditulis sedang berkembang atau dibicarakan secara luas

Baca Juga: 7+ Contoh Teks Prosedur, Harus Mudah Dipahami oleh Pembaca!

Jenis Teks Editorial

Membaca Teks Editorial
Foto: Membaca Teks Editorial

Selain mengenal ciri-cirinya, Moms dan Dads juga perlu tahu jenis teks editorial.

Jenis-jenis yang dimaksud, antara lain:

1. Interpretative Editorial

Jenis teks ini bertujuan untuk menjelaskan makna isu-isu dari peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat oleh suatu media massa.

Teks disusun dengan membeberkan fakta-fakta untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca.

Dengan begitu, pembaca dapat memahami suatu kondisi atau peristiwa yang terjadi lewat kacamata media tersebut.

Sifat dari jenis teks ini bisa positif, negatif, bahkan netral dalam melakukan pendekatan dari si penulis editorial terhadap isu yang dibicarakan.

2. Controversial Editorial

Sesuai dengan sebutannya, jenis teks editorial ini bertujuan untuk menyebarkan sudut pandang tertentu dari redaksi.

Umumnya, editorial dapat meyakinkan pembaca pada kecenderungan dari suatu isu tertentu.

Nah, kecenderungan yang dibicarakan akan digambarkan secara negatif oleh media massa tersebut.

3. Explanatory Editorial

Terakhir ada teks yang hanya menyajikan masalah atau isu yang sedang terjadi,

Jadi, penilaian atau tanggapan tentang isu tersebut diserahkan sepenuhnya pada pembaca. 

Jenis teks editorial ini bertujuan merangsang pembaca untuk terprovokasi mengenai kepentingannya dari suatu isu yang disajikan.

Pada kebanyakan, masalah yang dipilih, yakni kepentingan terkait ekonomi, sosial, politik.

Dengan begitu, pembaca dapat mudah untuk menilai dan membayangkan solusinya. 

Baca Juga: Mengenal Kalimat Deklaratif: Jenis dan Berbagai Contohnya

Struktur Teks Editorial

Membuat Teks Editorial
Foto: Membuat Teks Editorial

Ada beberapa struktur yang membangun sebuah teks editorial, di antaranya:

1. Mengenalkan Isu

Bagian ini mengulas sudut pandang penulis redaksi pada isu atau masalah yang dibahas.

Nah, yang dibahas adalah peristiwa yang aktual, fenomenal, dan kontroversial.

2. Memaparkan Argumentasi

Pada bagian ini, penulis editorial akan menyampaikan alasan maupun bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam teks editorial.

Tidak sembarang argumen, penulis memaparkan argumennya dalam bentuk berupa pertanyaan umum atau data

3. Ada Penegasan

Terakhir, teks editorial harus dilengkapi dengan penegasan ulang mengenai pendapat yang didukung oleh fakta di bagian argumentasi.

Baca Juga: Arti dan Contoh Kalimat Present Continuous Tense

Contoh Teks Editorial

Kumpulan Teks Editorial pada Koran
Foto: Kumpulan Teks Editorial pada Koran (Pixabay/ChristopherPluta)

Agar Moms lebih paham, berikut ini contoh teks editorial yang diterbitkan pada situs RRI.

Yuk, simak bersama dan perhatikan dengan saksama!

Contoh teks editorial berjudul Perlunya Rumah Tahan Gempa untuk Mitigasi Tahan Bencana yang disusun oleh Waddi Armi dan Bambang Dwiana.

SUDAH seharusnya kita menyadari, sebagai negara yang berada di daerah Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), Indonesia tidak akan lepas dari ancaman gempa bumi. Badan Geologi berkesimpulan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali pulau Kalimantan, memiliki potensi tingkat kegempaan yang sama.

Ketua Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) Dr. Harkunti P. Rahayu menyebut, gempa sebenarnya tidak akan melukai atau membunuh. Justru yang berbahaya adalah bangunan yang ada di atas permukaan tanah yang tidak memenuhi standar keamanan bangunan tahan gempa.

Barangkali kasus gempa bumi di Aceh, Jogja, Palu, dan terakhir di Cianjur yang menelan banyak korban jiwa menjadi pembelajaran bagi kita. Banyak masyarakat yang menjadi korban gempa akibat tertimpa bangunan, dan itu yang membuat mereka terluka bahkan meninggal dunia.

Lalu bagaimana mitigasi bencana gempa bumi, termasuk mendalami teknologi rumah tahan gempa? Para ahli gempa menyarankan ketika membangun rumah sebaiknya memperhatikan daya tahan terhadap kekuatan horisontal. Artinya bukan sekadar bangunan dengan daya dukung terhadap kekuatan vertikal yang hanya mampu menahan gaya gravitasi saja.

Kita bahkan bisa saja kembali kepada kearifan lokal dengan membangun rumah menggunakan material dari kayu maupun bambu yang ramah gempa. Meski hal ini sulit diwujudkan karena langkanya material kayu maupun bambu di beberapa wilayah, terutama perkotaan.

Gempa bumi, bahkan tsunami sekalipun menjadi hal yang tak bisa dihindari. Mau tak mau kita memang harus hidup berdamai dengan gempa. Maka, mendirikan bangunan tahan gempa, khususnya di sekitar garis sesar atau patahan adalah keniscayaan. Sehingga bila terjadi gempa jumlah korban bisa diminimalisasi.

Baca Juga: Bacaan Salawat Nariyah dan Keutamaannya, Masya Allah!

Demikian penjelasan lengkap mengenai teks editorial agar bisa Moms dan Dads lebih mudah memahaminya.

Jadi, sudahkah Moms dan Dads mencoba menemukan contoh teks editorial di koran-koran yang dibaca?

  • Suryaman dkk. (2015). Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb