Tes Pendengaran Anak, Pentingkah untuk Dilakukan? Simak!
2. Tes Pendengaran untuk Bayi
Tes pendengaran anak untuk bayi biasanya menggunakan tes yang sama digunakan pada bayi baru lahir.
Selain itu, audiolog dapat menggunakan tes perilaku/behavioral test.
- Tes Audiometri Perilaku adalah tes skrining yang memungkinkan audiolog mengamati perilaku bayi sebagai respons terhadap suara-suara tertentu.
3. Tes Pendengaran Anak Balita
Audiolog menggunakan tes yang dikenal sebagai play audiometry untuk menguji pendengaran balita.
Tes ini menggunakan mesin listrik untuk mengirimkan suara pada volume dan nada yang berbeda ke telinga anak.
4. Tes Pendengaran Anak Usia Lebih Tua
Untuk tes pendengaran anak yang lebih tua, terdiri dari pure tone audiometry dan tympanometry.
- Pure tone audiometry menggunakan mesin listrik yang menghasilkan suara pada volume dan nada yang berbeda di telinga anak.
- Tympanometry, juga disebut audiometri impedansi, dapat dilakukan di sebagian besar kantor dokter untuk mencari tahu bagaimana fungsi dari telinga tengah anak.
Baca Juga: Bahayakah Minum Susu setelah Minum Obat? Ini Kata Dokter!
Tanda Gangguan Pendengaran pada Anak
Setelah Moms mengetahui tes pendengaran anak, ketahui juga tanda gangguan pendengaran pada anak.
Dengan begitu, Moms bisa mengetahui kapan sebaiknya mengajak anak untuk melakukan tes pendengaran anak.
Berikut adalah beberapa tanda umum gangguan pendengaran pada anak.
1. Keterlambatan Bahasa
Salah satu tanda paling umum gangguan pendengaran pada anak adalah keterlambatan dalam perkembangan bahasa.
Anak mungkin terlambat berbicara atau mengalami kesulitan dalam berbicara dengan jelas dan mengucapkan kata-kata dengan benar.
2. Kesulitan Menyimak dan Menanggapi Suara
Anak dengan gangguan pendengaran bisa saja mengalami kesulitan menyimak atau merespon suara di sekitarnya.
Mereka bisa tampak tidak peka terhadap suara, bahkan jika suara itu cukup keras.
3. Sering Mengalami Penyumbatan Telinga atau Infeksi Telinga
Infeksi telinga yang berulang atau adanya penyumbatan di telinga anak dapat menjadi indikasi masalah pendengaran.
Kondisi ini dapat mengganggu perjalanan suara menuju gendang telinga.
4. Berbicara dengan Suara Tinggi
Anak yang mengalami gangguan pendengaran cenderung berbicara dengan suara yang lebih tinggi atau kurang jelas karena mereka kesulitan mendengar diri sendiri.
5. Mengalami Kesulitan dalam Interaksi Sosial
Anak dengan gangguan pendengaran dapat mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya atau menjalin hubungan sosial karena kesulitan berkomunikasi.
Tanda-tanda ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat dan jenis gangguan pendengarannya.
Jika Si Kecil mengalami salah satu gangguan di atas, sebaiknya lakukan tes pendengaran anak sebelum terlambat, ya Moms.
Baca Juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!
Itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang tes pendengaran anak.
Jika Si Kecil punya faktor risiko gangguan pendengaran, sebaiknya jangan tunda lagi untuk melakukan tes yang satu ini ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.