02 Juni 2022

Allopurinol (Obat Asam Urat): Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati kejang, nyeri yang disebabkan oleh penyakit pankreas, dan infeksi tertentu.
Allopurinol (Obat Asam Urat): Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Bagi Moms yang memiliki masalah asam urat, biasanya sudah mengenal obat Allopurinol. Sebab, obat ini sering digunakan untuk mengobati asam urat dan beberapa jenis penyakit batu ginjal.

Ini juga digunakan untuk mencegah peningkatan kadar asam urat pada orang yang sedang melakukan kemoterapi kanker.

Allopurinol bekerja dengan cara mengurangi jumlah asam urat yang dibuat oleh tubuh. Sebab peningkatan kadar asam urat dapat menyebabkan masalah asam urat dan ginjal.

Dalam studi crossover jangka pendek pada remaja dengan hipertensi yang baru didiagnosis, Jama Network menganalisis pengobatan dengan Allopurinol menghasilkan pengurangan tekanan darah.

Selain baik untuk mengatasi asam urat, kegunaan lain dari obat ini adalah untuk mengobati kejang, nyeri yang disebabkan oleh penyakit pankreas, dan infeksi tertentu.

Kadang-kadang juga digunakan untuk meningkatkan kelangsungan hidup setelah operasi bypass, untuk mengurangi kekambuhan ulkus, dan untuk mencegah penolakan transplantasi ginjal.

Baca Juga: Apa Sih Perbedaan Rematik dan Asam Urat? Cek Faktanya di Sini!

Dosis dan Cara Penggunaan Allopurinol

Allopurinol -1
Foto: Allopurinol -1

Foto: Novapharin.co.id

Menurut website resmi Allopurinol yakni Novapharin, untuk pemberian dosis obat biasaya akan bervariasi, tergantung dari tingkat keparahan penyakit yang diderita.

Untuk dosis dewasa dengan indikasi Hiperurisemia Primer Gout dan Hiperurisemia sekunder atau mencegah pengendapan asam urat dan kalium oksalat, dosis pemakaiannya yakni:

  • Dewasa: dosis awal: 100 - 300 mg sehari. Dosis pemeliharaan: 200 - 600 mg sehari. Dosis tunggal maksimum 300 mg.
  • Dosis kondisi ringan: 2 - 10mg/kg BB sehari, atau 100 - 200 mg sehari. Kondisi berat: 700 - 900 mg sehari.

Dosis bisa ditingkatkan secara bertahap 100 mg mingguan sampai tingkat serum urat 6 mg/dL atau kurang tercapai. Atau bisa juga menggunakan patokan dosis ini:

1. Dosis Awal: 100 Mg Secara Oral Sekali Sehari

Asam Urat Ringan:

  • Rata-rata dosis pemeliharaan: 200 hingga 300 mg per oral sekali sehari

Asam Urat Cukup Parah:

  • Dosis pemeliharaan rata-rata: 400 hingga 600 mg per oral/hari dalam dosis terbagi menjadi dosis efektif minimal 100 hingga 200 mg per hari, dan dosis maksimum 800 mg per hari.

Dosis oral lebih dari 300 mg/hari harus diberikan dalam dosis terbagi, sebaiknya setelah makan untuk meminimalkan iritasi lambung.

2. Dosis Dewasa Biasa Allopurinol

Dosis untuk Hiperurisemia Sekunder Kemoterapi Parenteral:

  • 200 hingga 400 mg/m2/hari IV sebagai infus tunggal atau dalam infus terbagi rata pada interval 6, 8, atau 12 jam
  • Dosis maksimum: 600 mg/hari

Dosis untuk obat oral:

  • Dosis awal: 600 hingga 800 mg per oral dalam dosis terbagi
  • Pemeliharaan: Sesuaikan dosis sesuai kebutuhan berdasarkan kadar asam urat serum
  • Dosis maksimum: 800 mg per hari

Dosis juga akan didasarkan pada kondisi medis dan respons terhadap pengobatan. Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat maksimal.

Anda mungkin mengalami lebih banyak serangan asam urat selama beberapa bulan setelah memulai obat ini, sementara tubuh mengeluarkan asam urat ekstra. Allopurinol bukanlah pereda nyeri.

Untuk menghilangkan rasa sakit akibat asam urat, lanjutkan minum obat yang diresepkan untuk serangan asam urat seperti colchicine, ibuprofen, indometasin seperti rekomendasi dokter.

Baca Juga: 18 Manfaat Kulit Melinjo untuk Kesehatan, Bisa Cegah Asam Urat!

Efek Samping Allopurinol

sakit perut
Foto: sakit perut (Freepik.com)

Foto: Orami Photo Stock

Biasanya, terdapat beberapa efek samping ringan saat mengkonsumsi Allopurinol, seperti:

  • Sakit perut
  • Mual
  • Diare
  • Mengantuk

Jika dokter telah meresepkan obat ini, maka hal ini tentunya telah melalui pertimbangan bahwa lebih banyak manfaat daripada risiko dan efek sampingnya.

Meski banyak orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius, segera beri tahu dokter jika merasakan efek samping yang serius seperti:

  • Mati rasa
  • Kesemutan pada lengan/kaki
  • Mudah berdarah/memar
  • Kelelahan yang tidak biasa
  • Tanda-tanda masalah ginjal seperti perubahan jumlah urin, nyeri/kencing berdarah
  • Tanda-tanda penyakit hati seperti mual/muntah yang tidak kunjung berhenti, nafsu makan hilang, sakit perut/perut, mata/kulit menguning, urin berwarna gelap
  • Penurunan berat badan yang tidak biasa
  • Sakit mata
  • Perubahan penglihatan

Allopurinol mungkin jarang menyebabkan reaksi kulit yang sangat serius. Dokter mungkin memesan tes darah untuk mengukur risiko sebelum Anda memulai pengobatan ini.

Jika tes darah menunjukkan Moms berisiko lebih besar, dokter akan mendiskusikan risiko dan manfaat Allopurinol dan pilihan pengobatan lainnya.

Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika melihat gejala reaksi alergi yang serius.

Ini termasuk demam, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam, gatal/bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan), pusing parah, kesulitan bernapas.

Baca Juga: Tak Hanya Terjadi pada Orang Tua, Waspada Asam Urat pada Anak, Moms!

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Mengkonsumsi Allopurinol

4. Makanan-makanan Penyebab Asam Urat Tinggi-04.jpg
Foto: 4. Makanan-makanan Penyebab Asam Urat Tinggi-04.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Sebelum mengonsumsi Allopurinol, beri tahu dokter jika memiliki reaksi yang parah terhadapnya atau jika memiliki alergi lain.

Produk ini mungkin mengandung bahan yang tidak aktif, yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah lain.

Selain itu, beri tahu dokter juga tentang riwayat kesehatan, terutama jika mengalami penyakit hati, penyakit ginjal, diabetes, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Kandungan obat ini juga bisa membuat mengantuk. Jadi, jangan mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan apa pun yang membutuhkan kewaspadaan sampai dapat melakukannya dengan aman.

Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter.

Allopurinol juga akan masuk ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengkonsumsinya saat sedang menyusui.

Menurut Medline Plus, Allopurinol digunakan untuk mencegah serangan asam urat, bukan untuk mengobatinya saat mulai terasa.

Allopurinol hadir sebagai tablet untuk diminum. Biasanya diminum sekali atau dua kali sehari, sebaiknya setelah makan.

Untuk membantu mengingat untuk waktu untuk mengonsumsinya, minumlah pada waktu yang sama setiap hari. Ikuti petunjuk pada label resep dengan hati-hati.

Konsumsi Allopurinol persis seperti yang diarahkan. Jangan melebihi atau atau mengurangi dosis atau waktu meminumnya dari yang telah ditentukan oleh dokter.

Dokter akan meresepkan Allopurinol dengan obat lain dalam membantu mengatasi asam urat sejak sebelum terjadi. Jangan lupa untuk rutin mengkonsumsi obat, dan berhenti saat sudah ada intruksi dari dokter.

  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8610/allopurinol-oral/details
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682673.html
  • https://www.drugs.com/allopurinol.html
  • https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/182461#24616099
  • https://www.novapharin.co.id/product-detail/63/ALLOPURINOL-100-MG--Tablet

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb