Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya Yuk!
Apakah berbohong membatalkan puasa? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan umat Islam karena puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu lainnya.
Jadi, puasa merupakan ibadah yang mencakup pengendalian diri secara menyeluruh, termasuk pengendalian lisan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami apakah berbohong termasuk dalam hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: 12 Contoh Tema Pesantren Kilat di Sekolah saat Ramadan
Apakah Berbohong Membatalkan Puasa?
Lantas, apakah berbohong membatalkan puasa?
Melansir laman Konsultasi Syariah, berbohong tidak menyebabkan batalnya puasa seorang muslim.
Namun, orang yang berbohong saat puasa akan mengalami pengurangan pahala. Jadi, ibadah yang dilakukan tidak maksimal.
Dalam laman Rumaysho, terdapat hadis mengenai larangan berbohong yang berbunyi:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya:
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari).
Jumhur (mayoritas) ulama berpendapat bahwa larangan yang dimaksud dalam hadis di atas adalah larangan haram, namun bukan termasuk pembatal puasa.
Pembatal puasa hanyalah makan, minum, dan jima’ (hubungan intim).
Baca Juga: 8 Tata Cara Mandi Puasa Ramadhan dan Niat Mandi, Praktikkan!
Meski tidak membatalkan puasa, akan tetapi umat Islam dianjurkan untuk senantiasa menjaga lisannya agar senantiasa diberkan keselamatan.
Dalam hadis dijelaskan bahwasanya:
عن عُقْبَة بن عامر رضي الله عنه قال: قلت: يا رسول الله ما النَّجَاة؟ قال: «أَمْسِكْ عليك لِسَانَكَ، وَلْيَسَعْكَ بَيتُك، وابْكِ على خَطِيئَتِكَ
Artinya:
"Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir, dia berkata: 'Aku bertanya, wahai Rasulullah, apakah sebab keselamatan?' Beliau menjawab: 'Kuasailah lidahmu, hendaklah rumahmu luas bagimu, dan tangisilah kesalahanmu'.”
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
عن سهل بن سعد رضي الله عنهما مرفوعاً: «من يضمن لي ما بين لَحْيَيْهِ وما بين رجليه أضمن له الجنة
Artinya:
"Sahl bin Sa'ad -raḍiyallāhu 'anhumā- meriwayatkan secara marfū': 'Siapa yang dapat memberi jaminan kepadaku untuk menjaga apa yang ada di antara dua tulang rahangnya (lisannya) dan di antara kedua kakinya (kemaluannya), maka aku menjamin baginya surga." (HR. Bukhari).
Jadi sebaiknya, umat Islam harus menjaga lisannya dari perkataan dusta selama puasa agar pahala ibadah yang ditunaikannya tidak berkurang.
Baca Juga: 17 Amalan Bulan Ramadan yang Utama, Tambah Banyak Pahala!
Pentingnya Tidak Berbohong dalam Keseharian Menurut Islam
Meski tidak sedang berpuasa pun, sebaiknya seorang muslim menghindari perbuatan berbohong karena termasuk salah satu perkara yang menimbulkan dosa.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا
Artinya:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga.
Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.
Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka.
Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong)'.” (HR. Bukhari dan Muslim dan yang lainnya).
Supaya Allah mau maafkan dosa berbohong, seorang Muslim hendaknya bertobat dengan sungguh-sungguh.
Caranya adalah dengan berhenti berbohong, menyesalinya, berjanji untuk tidak mengulanginya, bertekad untuk mencari ridho Allah, dan banyak-banyak minta ampun kepada-Nya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.