05 September 2023

Apa Itu Sindrom Baby Blues? Ini Penyebab dan Gejalanya

Ini merupakan kondisi yang umum terjadi pada ibu pascamelahirkan
Apa Itu Sindrom Baby Blues? Ini Penyebab dan Gejalanya

Kecenderungan Depresi Postpartum

Sindrom Baby Blues
Foto: Sindrom Baby Blues (Orami Photo Stocks)

Ada dua indikator utama bahwa kesedihan yang Moms rasakan pascapersalinan lebih dari sekadar baby blues dan mungkin memerlukan panggilan ke penyedia medis untuk membahas depresi pascamelahirkan.

Beberapa ibu bisa tidak berhasil dalam mengelola sindrom baby blues, yang kemudian berdampak pada depresi postpartum (PPD) atau depresi pascapersalinan.

Agar tidak salah, berikut ini perbedaan baby blues dengan depresi postpartum.

1. Waktu

Jika Moms masih merasa sedih, cemas, atau kewalahan setelah 2 minggu pascapersalinan, Moms mungkin mengalami depresi pascamelahirkan.

Hal ini karena sindrom baby blues biasanya tidak bertahan lebih dari 2 minggu.

Baby blues juga terjadi cukup cepat setelah lahir.

Jadi, jika Moms tiba-tiba mulai mengalami gejala depresi beberapa minggu atau bulan setelah lahir, itu bukan baby blues. Depresi pascapersalinan dapat terjadi kapan saja selama tahun pertama setelah melahirkan.

Baca Juga: Berapa Lama Jahitan Pasca Melahirkan Menyatu dengan Daging? Ini Jawabannya!

2. Gejala

Sindrom baby blues akan membuat Moms merasa sedih dan tidak nyaman, tetapi hal itu seharusnya tidak terlalu memengaruhi kualitas hidup Anda.

Di sisi lain, depresi pascamelahirkan bukanlah sesuatu yang datang dan pergi dengan mudah sepanjang hari, gejalanya lebih persisten dan tidak akan hilang dengan sendirinya.

American Psychological Association menyebutkan, bahwa sekitar setengah dari wanita yang didiagnosis PPD mungkin sudah mulai mengalami gejalanya selama kehamilan.

Depresi postpartum memengaruhi sekitar 10-15% ibu. Seorang ibu dengan kondisi ini mungkin merasa sedih, tidak berharga, atau bersalah.

Dampaknya, Moms mungkin tidak dapat berkonsentrasi atau tertarik pada apa pun, bahkan bayinya sendiri.

Melansir Harvard Health, depresi postpartum ini juga bisa dialami oleh pria. Diperkirakan bahwa sebanyak 10 persen ayah mengalami depresi pospartum dalam tahun pertama setelah kelahiran sang anak.

Gejala dari kondisi depresi postpartum ini termasuk:

  • Suasana hati tertekan
  • Menangis
  • Kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari
  • Perasaan bersalah atau tidak berharga
  • Kelelahan, energi berkurang
  • Masalah tidur
  • Nafsu makan berubah
  • Tidak mampu berkonsentrasi
  • Ada pikiran bunuh diri

Melansir jurnal Wolters Kluwer Health, jika ibu dengan PPD tidak mendapatkan pengobatan, mereka mungkin mengalami depresi kronis. Sang ibu mungkin mengalami kesulitan untuk berhubungan dengan bayi mereka.

Selain itu, bayi yang baru lahir ini berisiko menangis berlebihan, gizi buruk, kurang tidur, keterlambatan perkembangan, dan kegagalan untuk berkembang.

PPD yang tidak diobati juga dapat mengakibatkan bunuh diri, pembunuhan bayi, dan kerusakan fisik pada bayi baru lahir.

Dampaknya, pada anak-anak dari ibu dengan PPD lebih cenderung memiliki gangguan ADHD, masalah emosional, masalah perilaku, dan keterlambatan bahasa.

Itu dia Moms penjelasan mengenai baby blues.

Jika Moms mengalami gejala di atas, jangan ragu untuk bicarakan dengan pasangan dan konsultasikan juga dengan dokter ya.

  • https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/prenatal/delivery-beyond/Pages/Understanding-Motherhood-and-Mood-Baby-Blues-and-Beyond.aspx
  • https://www.aafp.org/afp/1999/0415/p2259.html
  • http://jurnal.unpad.ac.id/manajemen-komunikasi/article/view/20504/pdf
  • https://www.apa.org/pi/women/resources/reports/postpartum-depression
  • https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/beyond-the-baby-blues
  • https://journals.lww.com/nursingmadeincrediblyeasy/Fulltext/2018/05000/Postpartum_depression__Beyond_the__baby_blues_.7.aspx
  • https://www.healthline.com/health/baby-blues

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb