09 Mei 2024

Cara Mengukur Glasgow Coma Scale (GCS) dan Tingkat Skalanya

GCS normal akan didapatkan jika seseorang berhasil mendapatkan skor 15
Cara Mengukur Glasgow Coma Scale (GCS) dan Tingkat Skalanya

Foto: shutterstock.com

Sementara itu, orang yang memiliki kesadaran rendah biasanya dikatakan sedang koma dan memiliki skala 3.

Berikut cara mengetahui GCS normal dan rendah.

1. Pemeriksaan Mata

Pengukuran skala GCS bisa dilakukan dengan pemeriksaan mata.

Berikut nilai dari skala pemeriksaan yang bisa diambil:

  • Skala 1: Mata tidak bereaksi dan tetap terpejam
  • Skala 2: Mata baru terbuka saat tim medis merangsang nyeri
  • Skala 3: Mata pasien terbuka hanya dengan mendengar suara dan perintah tim medis
  • Skala 4: Mata bisa terbuka secara spontan tanpa disentuh atau diperintah

2. Pemeriksaan Suara

Nilai atau poin GCS pun bisa didapatkan dari pemeriksaan respons terhadap suara yang dilakukan. Berikut poin dan cara evaluasi yang biasa dilakukan oleh tim medis:

  • Skala 1: Pasien sama sekali tidak mengeluarkan suara meski sudah dipanggil atau diberikan rangsangan nyeri
  • Skala 2: Pasien merintih tanpa bisa mengeluarkan suara jelas
  • Skala 3: Pasien berkomunikasi namun tidak jelas atau kalimat tidak utuh
  • Skala 4: Pasien menjawab pertanyaan tim medis namun seperti kebingungan. Percakapan tidak lancar
  • Skala 5: Pasien dapat menjawab semua pertanyaan tim medis dengan benar. pasien memiliki kesadaran penuh

Baca Juga: 25 Makanan untuk Penderita Radang Usus Buntu dan Radang Usus Besar

3. Gerakan

Nilai GCS pun bisa diberikan dengan memperhatikan gerakan yang diberikan. Ini dia cara mengukur dan poin yang diberikan oleh tim medis:

  • Skala 1: Pasien tidak memberikan respon lewat gerakam tubuh meski sudah diberi rangsangan nyeri
  • Skala 2: Pasien cuma bisa mengepalkan jari atau menekuk kaki dan tangan saat diberi rangsangan nyeri
  • Skala 3: Pasien hanya bisa menekuk lengan dan memutar bahu saat diberi rangsangan
  • Skala 4: Pasien bisa menggerakkan tubuh menjauhi sumber nyeri
  • Skala 5: Tubuh pasien yang sakit bisa digerakkan dan dapat menunjukkan lokasi nyeri
  • Skala 6: Pasien bisa melakukan gerakan saat diperintah tim medis dengan lancar

Skala GCS bisa didapatkan dengan cara menjumlahkan tiap poin yang diperoleh dari 3 aspek pemeriksaan yang sudah disebutkan.

Skala tersebut biasanya dilakukan sebagai tahap awal ketika ingin mengevaluasi kondisi seseorang yang baru saja mengalami kecelakaan dan belum sadarkan diri.

Sebelum memutuskan untuk melakukan pertolongan yang lebih lanjut, tim medis biasanya perlu memastikan GCS yang dimiliki oleh seseorang.

Perlu diketahui Moms, GCS tak bisa dipakai untuk melakukan diagnosa terhadap penyebab penurunan kesadaran atau koma.

Jika menolong seseorang yang mengalami kecelakaan, Moms dan Dads bisa melaporkan angka GCS pada pihak medis yang menangani.

Melansir Journal of Neuroscience Nursing, pelatihan dan pemahaman yang tepat mengenai komponen GCS, terutama aspek motorik, akan sangat membantu para dokter dan tim medis.

Baca Juga: Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Pusing dan Pingsan Saat Hamil

Membaca Tingkat Kesadaran dari Hasil GCS

Pasien Kehilangan Kesadaran
Foto: Pasien Kehilangan Kesadaran (Istockphoto.com)

Untuk menilai tingkat kesadaran pasien, hasil dari masing-masing respons akan dijumlahkan.

Nilai 3 adalah yang paling buruk dan nilai 15 adalah yang paling baik.

Pasien dengan nilai GCS 3-8, dapat dikategorikan dalam kondisi koma.

Semakin rendah nilai GCS, maka kemungkinan keberhasilan perawatannya pun akan semakin kecil.

Pasien yang memiliki nilai GCS tinggi, berpotensi lebih besar untuk sembuh.

Pasien dengan nilai GCS hanya berkisar 3-5, memiliki kondisi yang sudah fatal, terutama jika pupil mata sudah tidak dapat bergerak lagi.

Baca Juga: 5+ Jenis-jenis Bullying yang Umum Terjadi, Pahami Bahayanya!

Kekurangan CGS

Berikut beberapa kekurangan CGS yang bisa saja ditemukan saat menggunakan alat ini.

1. Subjektivitas dalam Penilaian

Diagnosis Dokter
Foto: Diagnosis Dokter (Medicaladvise.org)

Skor GCS bisa subjektif karena bergantung pada interpretasi individu penguji.

Misalnya, penilaian terhadap respons verbal atau motorik bisa berbeda antara satu penguji dengan penguji lain, yang dapat menyebabkan inkonsistensi dalam skor.

2. Keterbatasan pada Pasien Tertentu

GCS mungkin tidak akurat untuk menilai kesadaran pada pasien dengan cedera atau kondisi tertentu.

Misalnya, pasien yang intubasi tidak dapat dinilai untuk respons verbal, dan ini bisa mempengaruhi akurasi skor total.

3. Tidak Memperhitungkan Faktor Lain

GCS tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi tingkat kesadaran.

Seperti penggunaan obat-obatan sedatif, alkohol, atau obat-obatan lain yang mempengaruhi sistem saraf.

4. Keterbatasan dalam Mendeteksi Perubahan Ringan

Meskipun baik untuk penilaian awal, GCS mungkin tidak sensitif terhadap perubahan kecil dalam tingkat kesadaran.

Ini bisa membatasi kemampuannya untuk mendeteksi perbaikan atau penurunan kondisi pasien secara dini.

Skala GCS bisa saja normal dan kemudian menurun karena berbagai macam hal.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb