03 Februari 2024

Hamil 8 Bulan Perut Sudah Turun, Normal atau Berbahaya?

Bisa jadi Moms mengalami prolaps uteri atau peranakan turun
Hamil 8 Bulan Perut Sudah Turun, Normal atau Berbahaya?

Gejala Prolaps Uteri

Prolaps Uteri (Orami Photo Stocks)
Foto: Prolaps Uteri (Orami Photo Stocks)

Dilansir dari sebuah jurnal yang diterbitkan oleh U.S National Library of Medicine dengan judul Uterine Prolapse, prolapse uteri adalah kondisi uterus yang ke luar atau ke dalam vagina sebagai bentuk dari kegagalan ligamen dan pendukung fasia.

Nah, ibu hamil yang mengalami prolaps uteri ringan mungkin tidak akan merasakan tanda-tanda apapun.

Tapi, jika Moms mengalami prolaps uteri sedang atau lebih parah, gejala yang akan muncul meliputi:

  • Pendarahan yang cukup banyak
  • Merasakan ada sesuatu yang turun ke arah vagina
  • Merasa tidak nyaman saat berhubungan intim
  • Saat duduk, Moms akan merasa duduk di atas bola
  • Konstipasi atau sembelit dalam jangka waktu cukup lama, walaupun sudah minum banyak cairan
  • Melihat secara langsung serviks keluar dari vagina

Baca juga: 4 Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil, Cari Tahu Moms!

Penyebab Prolaps Uteri

Kondisi Perut Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: Kondisi Perut Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, hamil 8 bulan perut sudah turun sendiri bisa disebabkan oleh kondisi prolaps uteri.

Namun, sebenarnya apa yang menjadi penyebabnya?

Menurut sebuah riset dari sebuah jurnal yang berjudul Uterine Prolapse in Pregnancy: Two Cases Report and Literature Review, prolaps uteri sendiri bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti;

  • Proses melahirkan sebelumnya mengalami kesulitan
  • Memiliki riwayat trauma persalinan
  • Memiliki pengalaman melahirkan bayi yang terlalu besar atau makrosomia
  • Ibu mengalami obesitas
  • Memiliki kelainan jaringan ikat bawaan
  • Memiliki kondisi leher rahim memanjang akibat janin membesar
  • Operasi besar pada panggul
  • Pertambahan usia sehingga otot rahim menjadi lebih lemah
  • Adanya peningkatan hormon progesteron dan relaxin sehingga leher rahim menjadi lebih lemas

Baca Juga: 10 Ciri Hamil Anak Kembar, Bisakah Lahiran Normal?

Pengobatan Prolaps Uteri

Kesehatan Vagina (Orami Photo Stocks)
Foto: Kesehatan Vagina (Orami Photo Stocks)

Moms, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan sebelumnya.

Dokter akan melakukan prosedur pemeriksaan dan menyarankan metode yang tepat untuk kondisi Moms.

Pada beberapa kasus ringan, mungkin tidak perlu diberikan tindakan apapun.

Tapi untuk kasus yang lebih berat, perlu dilakukan tindakan agar terhindar dari komplikasi atau risiko keguguran.

Berikut beberapa metode yang tidak melibatkan operasi:

  • Mengurangi berat badan agar tekanan di daerah pelvis berkurang.
  • Melakukan latihan kegel untuk memperkuat otot-otot di dalam vagina.
  • Memasukkan alat khusus bernama pessary ke bawah leher rahim.

Alat yang normalnya berfungsi sebagai kontrasepsi ini dapat membantu mendorong leher rahim kembali ke tempat semula dan menjaganya stabil pada posisi tersebut.

Baca Juga: Mengenal Polip Uterus atau Polip Rahim: Penyebab dan Gejalanya

Kendati demikian, jika Moms sudah mengalami perut yang turun pada usia kandungan 5 hingga 7 bulan dan disertai gejala yang sudah disebutkan, biasanya dokter akan merekomendasikan tindakan pengobatan.

Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi prolaps uterus. Tindakan terus di antaranya:

  • Pemberian hormon esterogen
  • Memasukkan cincin khusus dan steril ke vagina untuk menopang jaringan vagina agar tetap kuat
  • Operasi untuk membetulkan posisi rahim atau pengangkatan rahim
  • Memasukkan alat penyangga bernama pessarium

Baca Juga: 9 Keluhan Ibu Hamil Trimester 3, Waspada Kontraksi Palsu

Perlu diketahui, jika ibu hamil tidak bisa menjalani pembedahan. Jadi alat penyangga pessarium akan dimasukkan ke vagina untuk bisa menopang rahim.

Kendati demikian, tindakan di atas tidak bisa dilakukan jika kondisi prolaps uterus sudah parah.

Tak hanya itu Moms, penggunaan alat ini pun memiliki risiko menimbulkan iritasi sehingga vagina mengalami keputihan dan berbau.

Nah, itu dia Moms penjelasan secara lengkap mengenai kondisi 8 bulan perut sudah turun.

Semoga kehamilan dan persalinan Moms nanti lancar, ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2034734/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6217878/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb