10 Juli 2020

Ingin Operasi Tahi Lalat? Ini Hal yang Harus Moms Ketahui

Sebenarnya tahi lalat bukan hal yang serius, tapi banyak orang sering ingin menghilangkannya karena berbagai alasan
Ingin Operasi Tahi Lalat? Ini Hal yang Harus Moms Ketahui

Tahi lalat adalah bintik hitam di kulit yang tidak berbahaya. Bintik hitam tahi lalat bisa muncul pada usia berapa pun dan di bagian tubuh mana pun.

Dilansir dari Self, tahi lalat menyerupai bintik hitam. Tapi tahi lalat bisa muncul dengan berbagai warna, bentuk dan ukuran. Meski tidak berbahaya, tahi lalat dalam keadaan tertentu bisa juga tanda penyakit kronis, sehingga perlu diperiksa oleh dokter kulit.

Selain itu, banyak orang juga mungkin merasa terganggu dengan tahi lalat di bagian tubuh tertentu. Dua kondisi itu biasanya memerlukan tindakan operasi tahi lalat.

Menurut Gary Goldenberg, MD, asisten profesor klinis dermatologi di Fakultas Kedokteran Icahn di Rumah Sakit Mount Sinai, prosedur menghilangkan tahi lalat tidak hanya untuk penampilan, tetapi juga bisa karena faktor kesehatan.

Misalnya, Moms memiliki tahi lalat yang didiagnosis dokter melalui biopsi adalah kanker. Prosedur operasi tahi lalat mungkin bisa membantu menghentikan kanker yang berpotensi tumbuh lebih besar.

Tetapi, ada pula orang yang ingin menghilangkan tahi lalat demi kecantikan, sepeti tahi lalat ada di bawah bibirnya, di bagian payudara atau lainnya yang membuat rasa malu.

Jika Moms berencana melakukan operasi tahi lalat, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang sebelum dan sesudah prosedur operasi tahi lalat berikut ini.

Baca Juga: Tahi Lalat pada Bayi, Apakah Berbahaya?

Sebelum Operasi Tahi Lalat

prosedur hilangkan tahi lalat - sebelum operasi.jpg
Foto: prosedur hilangkan tahi lalat - sebelum operasi.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Tahi lalat yang mencurigakan atau abnormal harus diperiksa oleh dokter kulit. Terkadang, dokter akan menyarankan pasien memantau tahi lalat secara teratur untuk mendeteksi jika ada perubahan sebelum tindakan operasi tahi lalat.

Secara umum, seperti dilansir dari US Dermatology Partners, kelainan tahi lalat yang semakin parah, maka semakin tinggi pula risiko mengembangkan kanker melanoma.

Tetapi, dokter pasti akan mempertimbangkan banyak faktor sebelum memutuskan tahi lalat harus dibiopsi, dipantau, atau diangkat.

"Tahi lalat displastik lebih mungkin berkembang menjadi melanoma daripada tahi lalat jinak, tahi lalat yang paling ringan adalah yang stabil dan bisa dipantau di rumah," kata Dr. Nancy Marchell, dokter kulit bersertifikat dan ahli bedah Mohs di Dermatology Partners College AS.

Jika Moms memiliki tahi lalat yang terlihat mencurigakan, sebaiknya coba mengambil gambar tahi lalat itu. Sehingga Moms bisa mudah memperhatikan tahi lalat berubah atau tidak.

Moms juga harus melakukan evaluasi tahi lalat rutin dokter kulit bersertifikat setiap 6-12 bulan. Tetapi, Moms juga harus membiasakan diri untuk mengawasi tahi lalat di rumah.

Jika Moms menyadari ada tahi lalat baru, terutama setelah usia 40 tahun atau tahi lalat berubah warna dan tumbuh. Moms harus memeriksakannya ke seorang profesional.

Periksa setiap bagian kulit, termasuk di antara jari-jari kaki dan di bagian bawah kaki secara teratur. Minta seseorang yang dipercaya untuk memeriksa area tubuh yang sulit dilihat.

Moms juga jangan lupa selalu memakai tabir surya. Karena, kerusakan sinar UV dapat menyebabkan perubahan atipikal pada tahi lalat.

Baca Juga: Kenali 5 Tanda Tahi Lalat Yang Berbahaya Pada Anak

Saat Prosedur Operasi Tahi Lalat

prosedur hilangkan tahi lalat - saat operasi.jpg
Foto: prosedur hilangkan tahi lalat - saat operasi.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Dalam jurnal BMC Family Practice, tahi lalat (nevus melanositik) sangat umum terjadi, dan mungkin merupakan kondisi bawaan yang muncul di masa kanak-kanak, dan terjadi peningkatan jumlah seiring pertambahan usia, kulit, dan paparan sinar matahari.

Saat hendak dilakukan operasi tahi lalat, dokter kulit akan mulai dari memberi suntikan mati rasa di dekat tahi lalat. Sehingga Moms tidak akan merasakan sakit selama pengangkatan tahi lalat.

Prosedur pengangkatan atau penghilangan tahi lalat juga tersedia dalam beberapa teknik berbeda. Teknik-teknik ini dilansir dari MD Anderson, meliputi:

  • Bedah Biopsi: Dokter akan memakai pisau untuk mencukur tahi lalat dan kulit di sekitarnya.
  • Biopsi Punch: Dokter akan menempatkan alat pelubang tepat di atas tahi lalat dan digunakan untuk "menembak" atau membidik tahi lalat.
  • Penghapusan pisau bedah: Dokter akan memakai pisau bedah untuk menghilangkan tahi lalat dan kulit di sekitarnya dan jahitan digunakan untuk membantu kulit sembuh

Baca Juga: 5 Tanda Tahi Lalat Berbahaya pada Anak

Setelah Operasi Tahi Lalat

prosedur hilangkan tahi lalat - setelah operasi.jpg
Foto: prosedur hilangkan tahi lalat - setelah operasi.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Waktu penyembuhan setelah pengangkatan atau operasi tahi lalat tergantung pada kondisi individu. Orang muda cenderung akan sembuh lebih cepat daripada orang dewasa yang lebih tua

Selain itu dilansir dari Healthline, sayatan yang lebih besar juga akan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada sayatan yang lebih kecil. Secara umum, bekas luka operasi tahi lalat membutuhkan setidaknya 2-3 minggu untuk sembuh.

Beberapa metode untuk mengurangi jaringan parut atau bekas luka harus dimulai setelah luka sembuh. Tetapi, perawatan awal untuk luka sangat penting untuk mencegah infeksi dan mengurangi bekas luka.

Karena itu, perhatikan baik-baik yang dikatakan dokter atau perawat tentang cara merawat luka dan cara mengganti pakaian saat Moms masih dalam perawatan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb