20 Oktober 2022

Mengenal Jenis ASI dan Fungsinya untuk Pertumbuhan Bayi

Tahukah Moms bahwa jenis ASI berbeda-beda sesuai dengan usia dan kebutuhan Si Kecil?
Mengenal Jenis ASI dan Fungsinya untuk Pertumbuhan Bayi

Tahukah Moms bahwa jenis ASI berbeda-beda sesuai dengan usia dan kebutuhan si kecil? Ya, tahap pertama jenis ASI yang berkembang selama kehamilan disebut kolostrum.

Tebal dan berwarna kuning, kolostrum bertahan beberapa hari setelah bayi lahir. Susu ini kaya akan protein, antibodi, vitamin dan mineral.

Kira-kira dua sampai empat hari setelah bayi lahir, jenis ASI transisi menggantikan kolostrum. Susu transisi tipis dan putih, dan mengandung banyak lemak, kalori, protein, laktosa, dan vitamin.

Banyak ibu memperhatikan kuantitas dan konsistensi jenis ASI mereka berubah sekitar dua hingga tiga hari setelah kelahiran bayi.

Diperkirakan 10 sampai 15 hari setelah kelahiran bayi, selanjutnya produksi jenis ASI matur dimulai.

Susu matang terutama terdiri dari air, dan berwarna kebiruan pada awal menyusui (foremilk) kemudian berubah menjadi putih menjelang akhir menyusui (hindmilk) karena kandungan lemak susu meningkat.

Konsumsi hindmilk sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup.

Perut bayi baru lahir kira-kira seukuran kelereng, dan dinding perut bayi tidak bisa meregang. Jumlah kolostrum yang dihasilkan oleh payudara ibu sama dengan jumlah yang dapat ditampung oleh perut bayi.

Perut bayi bertambah kira-kira seukuran bola golf dari tujuh hingga 10 hari.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut apa saja jenis ASI, dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hal tersebut. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Kulit Sensitif? Gunakan 5 Rekomendasi Sunscreen Tanpa Alkohol Ini!

Jenis ASI Foremilk

Ibu Menyusui Bayi
Foto: Ibu Menyusui Bayi (Healthline.com)

Dilansir dari jurnal Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, ASI merupakan cairan biologis spesifik yang dapat memenuhi kebutuhan gizi maupun imunologi bayi dimana dibedakan dalam tiga stadium yakni kolostrum, ASI transisi dan ASI Matur.

Kolostrum adalah makanan pertama bayi baru lahir yang keluar dari payudara ibu. Kolostrum sudah mulai diproduksi sejak masa kehamilan atau sekitar bulan ke 7 kehamilan, hingga 2-4 hari pasca melahirkan.

Kolostrum memiliki banyak manfaat bagi bayi salah satunya sebagai pembentuk daya tahan tubuh bayi.

Setelah fase kolostrum selesai, yakni hari kelima sampai sekitar dua minggu pasca melahirkan, ASI disebut jenis ASI transisi. ASI transisi tampak lebih putih serta mengandung lemak, kalori, dan laktosa.

Semua kandungan ini diperlukan oleh bayi selama masa pertumbuhannya. ASI transisional juga mengandung antibodi untuk melindungi bayi dari infeksi.

ASI matur dihasilkan pada hari ke sepuluh pasca kelahiran dan seterusnya, ASI jenis ini tampak berwarna putih kekuning-kuningan. Kandungan susu matur dapat bervariasi di antara waktu menyusui.

Pada awal menyusui, susu ini kaya akan protein, laktosa dan air yang disebut foremilk.

Foremilk dapat digambarkan seperti air putih yang menghilangkan rasa haus pada bayi, selain itu foremilk juga memberikan energi serta menstimulasi perkembangan otak bayi.

Ketika penyusuan berlanjut, kadar lemak secara bertahap bertambah sementara volume susu berkurang yang disebut “hindmilk”.

Sementara itu, hindmilk yang tinggi lemak berperan dalam pertumbuhan dan peningkatan berat badan bayi.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ketidakseimbangan antara foremilk dan hindmilk ketika bayi di fase menyusu menyebabkan peningkatan laktosa susu yang dapat menimbulkan terjadinya diare pada bayi.

Keadaan ini sangat sering terjadi pada bayi berusia 3 bulan pertama dalam menyusu ASI.

Gejala yang sering muncul dari ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk di antaranya:

  • Bayi sering rewel
  • Muncul gumoh pada bayi
  • Durasi menyusui yang pendek (berkisar 5-10 menit)
  • Feses bayi berwarna hijau
  • Konsistensi berair, berbau busuk dan biasanya mengandung gas
  • Terjadi pembengkakan payudara ibu sehingga sering juga terjadi mastitis serta masalah-masalah pada puting ibu menyusui yang dapat mengganggu pemberian ASI pada bayi.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir ASI Sedikit, Lakukan Cara Ini untuk Perbanyak ASI

Jenis ASI Booster

Ibu Menyusui Si Kecil
Foto: Ibu Menyusui Si Kecil

ASI booster adalah istilah yang merujuk pada suplemen tambahan untuk ibu menyusui yang dapat berfungsi sebagai penambah kuantitas jumlah ASI serta meningkatkan kualitas ASI yang diproduksi ibu menyusui.

Telah lama diketahui bahwa terdapat beberapa buah dan sayuran yang diyakini dapat menjadi jenis ASI Booster seperti alpukat, wortel, umbi-umbian, kacang-kacangan hingga sayur pare.

Selain itu, ekstrak daun kelor juga sinyalir sebagai salah satu jenis ASI Booster terbaik.

Sebab, daun kelor mengandung vitamin dan mineral. Tak hany itu, daun kelor juga mengandung asam amino juga yang bisa menunjang gizi ibu yang sedang menyusui.

Riset dari Breastfeeding Medicine menemukan, tanaman dengan nama lain daun moringa ini mampu meningkatkan kadar prolaktin dalam darah. Diketahui, prolaktin adalah hormon yang berguna untuk memproduksi ASI.

"Banyak daftar makanan dan herbal laktogenik yang baik dan berdasarkan penelitian. Namun, paling sering dari bukti pengalaman, yang dapat membantu meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI yang dibuat oleh tubuh Anda," kata Alicia C. Simpson, Konsultan Laktasi Bersertifikat Internasional dan ahli diet terdaftar yang berbasis di Atlanta, Georgia, dalam buku barunya berjudul Boost Your Beastmilk.

Terkadang ASI Booster juga dapat berupa minuman, seperti rebusan daun kelor, infused water, teh herbal hingga susu almond.

Pada saat sekarang ini sudah banyak sekali ASI Booster yang dijual di pasaran berdasarkan olahan dari bahan-bahan yang telah disebutkan di atas.

Meskipun sudah banyak ASI Booster Instan Moms juga harus selektif ya dalam memilih ASI Booster.

Itulah serba serbi tentang ASI Booster dan Foremilk.

Sebelum Moms memutuskan untuk memilih ASI Booster atau Foremilk terbaik, lebih baik konsultasikan hal ini ke dokter atau ahlinya lebih dulu agar kesehatan Moms dan Si Kecil terjaga.

  • https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/614/jenis-jenis-asi
  • https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.326

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb