Kenali 6 Jenis Sakit Perut Berdasarkan Penyebabnya
3. Gastroparesis
Moms dan Dads, konsisi gastroparesis ini merupakan keadaan di mana perut lambat untuk mengosongkan isinya ke dalam usus kecil.
Umumnya jenis sakit perut ini terjadi pada penderita diabetes tapi dapat juga terjadi secara idiopatik.
Selain sakit perut, dan kram, gejala gastroparesis lainnya yaitu mual, perasaan kenyang, dan muntah setelah makan.
Dalam kasus yang parah, seseorang bisa turun berat badannya secara drastis.
4. Esofagitis
Jenis sakit perut berikutnya adalah esofagitis. Kerongkongan adalah saluran yang membawa makanan dari mulut ke perut.
Nah, esofagitis ini mengacu pada iritasi dan peradangan pada lapisan kerongkongan.
Penyakit ini terjadi karena berbagai alasan seperti infeksi, minum obat tertentu, hingga alergi.
Biasanya orang yang esofagitis juga mungkin mengalami kesulitan menelan, atau merasa sakit saat menelan.
5. Penyakit Refluks Gastroesofageal
Gastroesophageal reflux disease (GERD), juga dikenal sebagai acid reflux, adalah suatu kondisi di mana asam lambung bocor kembali ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada atau tenggorokan.
American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology mengatakan kalau risiko GERD lebih tinggi pada penderita asma.
Selain mulas, beberapa gejala GERD lainnya termasuk regurgitasi, kesulitan menelan, sakit perut, suara serak, batuk, atau perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan.
Pada anak yang menderita GERD, akan terjadi gumoh, muntah, penurunan berat badan, rewel, menangis terus menerus, tidak mau makan, dan gangguan napas kronik,
Baca Juga: 10+ Tanda Bayi Alergi Makanan MPASI Menurut Dokter Anak
6. Intoleransi laktosa
Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi di mana seseorang kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk mencerna gula yang ditemukan dalam produk susu.
Orang dengan intoleransi laktosa biasanya mengalami diare, gas, atau kembung segera setelah makan makanan seperti susu atau keju.
Cara Mengatasi Sakit Perut
Beberapa modifikasi gaya hidup dapat membantu Moms dan Dads mengelola kondisi diri.
Seperti, kasus penyakit Celiac, diet bebas gluten sangat penting untuk pengobatan seperti halnya membatasi konsumsi laktosa untuk orang yang terkena intoleransi laktosa.
Sedangkan, mengobati GERD mungkin memerlukan beberapa perubahan gaya hidup, seperti:
- Menurunkan berat badan jika melebihi batasnya
- Tinggikan bagian kepala tempat tidur (misalnya, menempatkan ganjalan busa di bawah kepala kasur)
- Menghindari makan dua hingga tiga jam sebelum tidur
Perilaku gaya hidup juga merupakan inti dari perawatan sembelit, termasuk:
- Makan makanan tinggi serat seperti plum dan sereal untuk sarapan
- Minum enam hingga delapan gelas air per hari
- Terlibat dalam aktivitas fisik harian
Baca Juga: Ini 8 Cara Efektif Mengatasi Perut Kembung saat Hamil
Tapi, jika penyebab sakit perut lebih serius dokter akan memberikan saran untuk operasi, dan pemberian obat secara rutin.
National Health Service mengingatkan untuk memerhatikan intensitas sakit perut.
Bila terjadi tiba-tiba dan sakit yang luar biasa, segera dapatkan pertolongan darurat di klinik terdekat, ya.
- https://www.aaaai.org/conditions-treatments/related-conditions/gastroesophageal-reflux-disease
- https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/gastritis-gastropathy
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.