Ketoconazole: Manfaat, Dosis, hingga Efek Samping, Simak!
Efek Samping Ketoconazole
Setiap obat biasanya mempunyai efek samping.
Hal ini bisa mencerminkan reaksi tubuh terhadap obat, atau akibat dari penggunaan yang tidak tepat.
Melansir Mayo Clinic, beberapa tanda dan efek samping dari penggunaan ketoconazole antara lain:
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Perubahan suasana hati
- Depresi
- Diare
- Penurunan berat badan
- Perubahan siklus menstruasi
- Penurunan libido
- Pembesaran payudara pada pria
- Memar-memar dan mimisan
Hubungi dokter jika Moms mengalami efek samping yang serius, seperti:
- Pusing, pingsan, denyut jantung cepat atau berdebar
- Mudah memar atau berdarah, lemah tidak biasa
- Rasa baal atau kesemutan
- Depresi berat, bingung, atau ide melukai diri
- Mual, nyeri perut, demam ringan, tidak napsu makan, lemas, urin gelap, BAB sulit, sakit kuning (kulit atau mata menguning)
Untuk penggunaan dalam bentuk sampo, efek samping yang mungkin dialami antara lain kulit kepala yang lebih kering atau berminyak, perubahan tekstur rambut, kemerahan, serta munculnya bisul atau lentingan di kulit kepala.
Tidak semua orang akan mengalami efek samping yang disebutkan di atas. Mungkin terdapat efek samping lain yang belum disebutkan.
Bila Moms memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker.
Baca Juga: Kenali Panu di Kulit: Gejala Penyebab, Obat, dan Cara Mencegahnya
Peringatan sebelum Menggunakannya
Ada beberapa aturan pakai dan peringatan yang tidak boleh Moms lewatkan ketika mengonsumsi atau menggunakan obat ini, antara lain:
- Beri jeda 1-2 jam setelah konsumsi obat ini, sebelum meminum obat gangguan pencernaan
- Hindari alkohol bersamaan dengan obat ini untuk mencegah kerusakan hati
- Turunkan kadar ketoconazol jika digunakan bersama rifampicin, isoniazid, efavirenz, nevirapine, dan phenytoin
- Ketoconazole juga dapat masuk ke dalam ASI
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Efek Samping Obat Pelangsing
Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa jenis obat yang mungkin dapat memicu terjadinya interaksi dengan ketoconazole:
Ritonavir dan Atorvastatin
Menggabungkan ketoconazole dengan ritonavir dan atorvastatin dapat meningkatkan intensitas efek samping ketoconazole.
Obat Penghilang Rasa Sakit
Seperti buprenorphine, fentanyl, atau oxycodone. Jika obat-obatan tersebut dikonsumsi bersamaan dengan ketoconazole berpotensi memperlambat pernapasan.
Antikoagulan
Seperti, rivaroxaban, dabigatran, atau warfarin. Obat-obatan pengencer darah yang dikombinasikan dengan ketoconazole meningkatkan risiko pendarahan.
Obat Penyakit Jantung
Seperti felodipine atau nisoldipine. Ketoconazole yang digabung dengan obat jantung memicu terjadinya pembengkakan di lengan, kaki, dan risiko gagal jantung.
Tamsulosin
Menggabungkan tamsulosin dengan ketoconazole dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, dan tekanan darah rendah.
Digoxin
Obat digoxin yang dikonsumsi dengan obat infeksi jamur ini, bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, dan sakit perut.
Obat Antipsikotik
Misalnya aripiprazole, buspirone, haloperidol, quetiapine, dan risperidone.
Interaksi dengan ketoconazole dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, dan rasa lemas atau mengantuk.
Obat Tekanan Darah
Seperti, sildenafil, tadanafil, dan vardenafil.
Efek yang mungkin terjadi apabila obat ini digabung dengan obat tekanan darah adalah denyut jantung menurun, tekanan darah rendah, dan pusing.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.