20 Desember 2023

5 Penyebab Kram saat Hamil dan Kapan Harus Waspada?

Waspada jika kram berlangsung lama dan disertai bercak darah
5 Penyebab Kram saat Hamil dan Kapan Harus Waspada?

Kram Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

Kram saat Hamil (Parents.com)
Foto: Kram saat Hamil (Parents.com)

Jika Moms mengalami kram saat hamil dengan enam atau lebih kontraksi dalam satu jam, maka perlu waspada.

Hal tersebut yang bisa menjadi tanda persalinan prematur.

Kram parah yang diiringi dengan sakit kepala ringan atau pendarahan (terutama jika belum memastikan kehamilan dengan USG), bisa menjadi tanda kehamilan ektopik.

Dalam jurnal American Academy of Family Physicians (AAFP), kehamilan ektopik hanya terjadi pada kurang dari 2 persen ibu hamil.

Pendarahan juga bisa merupakan gejala keguguran atau plasenta previa, suatu kondisi di mana plasenta menutupi serviks.

Kram saat hamil yang parah dan disertai dengan keluarnya bercak darah warna pink juga merupakan tanda serius persalinan prematur atau keguguran, karena itu bisa berarti panjang serviks berubah.

Selain itu, preeklamsia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi bersama dengan protein dalam urin dapat menyebabkan nyeri hebat di perut bagian atas.

Baca Juga: Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ini Kata Dokter Spesialis

Jenis Kram Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

jenis kram saat hamil yang diwaspadai
Foto: jenis kram saat hamil yang diwaspadai

Sakit perut (perut) atau kram saat hamil sering terjadi. Biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tetapi terkadang bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius yang perlu diperiksa.

Mengutip National Health Service (NHS), kondisi yang bisa menyebabkan sakit perut dan perlu segera diperiksa antara lain:

1. Kehamilan Ektopik

Jenis kram saat hamil yang perlu diwaspadai adalah kehamilan ektopik.

Kehamilan ektopik adalah saat sel telur yang telah dibuahi ditanamkan di luar rahim, misalnya di tuba falopi.

Kehamilan tidak bisa bertahan dan perlu diangkat dengan obat atau operasi.

Gejala biasanya muncul antara 4 dan 12 minggu kehamilan dan dapat meliputi sakit perut dan pendarahan, nyeri di ujung bahu, ketidaknyamanan saat buang air kecil atau kencing.

2. Keguguran

Nyeri kram saat hamil dan pendarahan sebelum 24 minggu kehamilan terkadang bisa menjadi tanda keguguran atau terancam keguguran (saat mengeluarkan darah tetapi kehamilan biasanya berlanjut).

3. Preeklamsia

Nyeri tepat di bawah tulang rusuk biasa terjadi pada kehamilan selanjutnya karena bayi yang sedang tumbuh dan rahim mendorong ke bawah tulang rusuk.

Tetapi jika nyeri kram saat hamil ini parah atau terus menerus, terutama di sisi kanan, itu bisa menjadi tanda preeklamsia (tekanan darah tinggi pada kehamilan) yang menyerang beberapa ibu hamil.

Biasanya dimulai setelah 20 minggu atau tepat setelah bayi lahir.

Gejala preeklamsia lainnya meliputi sakit kepala parah, masalah penglihatan, kaki, tangan dan wajah bengkak, dan Moms harus dipantau di rumah sakit.

4. Persalinan Prematur

Jika Moms hamil kurang dari 37 minggu dan mengalami kram saat hamil pada perut atau sesak, hubungi dokter atau bidan segera.

Ini bisa menjadi tanda persalinan prematur, dan Moms harus dipantau di rumah sakit.

5. Solusio Plasenta

Kram saat hamil bisa menjadi pertanda kondisi solusio plasenta.

Ini terjadi ketika plasenta mulai keluar dari dinding rahim, biasanya menyebabkan perdarahan dan nyeri hebat terus-menerus yang tidak datang dan pergi seperti nyeri kontraksi.

Terkadang keadaan darurat karena itu berarti plasenta mungkin tidak dapat menopang bayi dengan baik.

Sehingga, sang ibu harus pergi ke rumah sakit agar dirinya dan bayi dapat diperiksa.

6. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi Saluran Kemih atau ISK sering terjadi pada wanita hamil dan biasanya dapat diobati dengan mudah.

Mereka dapat menyebabkan sakit perut dan terkadang, tetapi tidak selalu, sakit saat buang air kecil.

Nah, itulah informasi penting mengenai kram saat hamil.

Jika rasa sakit tidak membaik atau meski Moms mengubah posisi duduk/berbaring tidak juga kunjung reda maka sebaiknya mendatangi pusat kesehatan terdekat.

Semoga bermanfaat.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb