15 Larangan saat Haid Menurut Islam dan Kesehatan, Catat!
5. Berhubungan Seksual
Saat wanita sedang haid atau menstruasi, ia diharamkan untuk melakukan hubungan suami istri atau berjimak dengan suaminya.
Hal tersebut dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 222:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang mahîdh. Katakanlah, ‘Ia adalah gangguan.’
Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci.
Apabila mereka telah amat bersuci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepada kamu,” (Al-Baqarah ayat 222).
Selain itu, dalam sebuah hadis pun disampaikan bahwa:
“Barangsiapa yang menyetubuhi wanita haid atau menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Ada juga hadis lainnya yang turut mengatakan:
“Lakukanlah segala sesuatu (terhadap wanita haid) selain jima,’" (HR. Muslim).
Dalam hadis disebutkan bahwa berhubungan seksual dengan wanita haid tidak masalah selagi tidak terjadi pada vagina.
Baca Juga: 9 Manfaat Daun Keji Beling untuk Kesehatan, Bantu Atasi Luka hingga Kanker
6. Berdiam Diri di Dalam Masjid
Rupanya berdiam diri di dalam masjid juga merupakan larangan saat haid yang harus dihindari.
Melansir dari Islam NU, selain wanita haid, seseorang yang dalam keadaan junub juga dilarang masuk ke dalam masjid.
Sebab, menurut Al-Fiqhul Manhaji ‘ala Madzhabil Imamis Syafi’i, dikhawatirkan kedua hal tersebut dapat mengotori masjid yang merupakan tempat suci untuk beribadah.
7. Memegang atau Membawa Mushaf
Mushaf sering kali dianggap sama dengan Alquran, padahal keduanya memiliki perbedaan tersendiri.
Mushaf adalah lembaran-lembaran berjilid yang menghimpun ayat-ayat suci Alquran secara urut dan utuh.
Dalam Mazhab Syafi'i, larangan memegang atau membawa Mushaf tidak hanya berlaku untuk haid atau yang berhadas besar saja, ini juga berlaku bagi orang yang berhadas kecil.
Baca Juga: 10+ Jenis Vitamin untuk Ibu Menyusui dan Rekomendasi Produknya!
Larangan Haid Menurut Medis
Setelah mengetahui larangan haid menurut Islam, ternyata ada beberapa hal yang perlu Moms tahu larangan saat haid dari sisi medis.
Larangan saat haid menurut kedokteran ini perlu Moms ketahui untuk mengetahui infeksi yang bisa ditimbulkan saat haid.
Apa saja ya? Yuk, simak!
8. Mengonsumsi Alkohol
Alkohol dapat menimbulkan sejumlah efek negatif pada tubuh ketika sedang haid.
Larangan saat haid untuk tidak mengonsumsi alkohol dapat memperburuk gejala menstruasi.
Misalnya, alkohol dapat membuat dehidrasi, yang dapat memperburuk sakit kepala dan menyebabkan kembung.
Ini juga dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare dan mual.
Selain itu, minum alkohol saat menstruasi dapat menyebabkan beberapa gejala termasuk:
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Diare
- Kelelahan
9. Malas Mengganti Pembalut
Saat menstruasi, larangan saat haid menurut medis selanjutnya adalah jangan malas untuk mengganti pembalut.
Menurut Cleveland Clinic, pembalut yang jarang diganti dapat menyebabkan infeksi dan ruam di daerah kemaluan.
Pembalut merupakan hal yang sering dipakai wanita ketika haid, selain menstrual cup dan tampon.
Jangan malas untuk menggantinya terutama jika darah yang keluar sedang banyak-banyaknya.
Alasan utamanya adalah untuk mencegah adanya dari infeksi vagina.
Baca Juga: TBC Pada Bayi, Kenali Gejala, Risiko, dan Cara Mengobatinya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.