05 Juli 2023

4 Manfaat Buah Kelor untuk Kesehatan, Bisa Atasi Diabates!

Ternyata manfaat buah kelor dan daunnya sangat banyak lho, Moms
4 Manfaat Buah Kelor untuk Kesehatan, Bisa Atasi Diabates!

Ada berbagai manfaat buah kelor untuk kesehatan.

Mungkin selama ini orang Indonesia tidak banyak tahu bahwa pohon kelor adalah tanaman yang kaya akan nutrisi untuk tubuh.

Pohon kelor atau juga disebut dengan Moringa, adalah pohon yang berasal dari India dan dikenal dengan nama latin Moringa oleifera.

Tanaman ini telah digunakan selama berabad-abad dalam budaya Timur untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran.

Banyak penelitian modern yang telah menunjukkan bahwa manfaat buah kelor, daun kelor, dan biji kelor dapat membantu menurunkan kolesterol, menyeimbangkan gula darah, dan meredakan masalah kesehatan lainnya.

Orang Indonesia kerap menyebut buah kelor dengan klentang dan biasa diolah dengan cara dibuat sayur.

Buah ini memiliki bentuk segitiga memanjang dengan warna hijau.

Dalam pohon kelor, manfaat tidak hanya bisa didapatkan dari bagian klentangnya.

Daun dan biji pohon kelor ternyata juga kaya akan antioksidan, asam amino, vitamin, dan mineral.

Daun kelor bahkan memiliki protein lengkap, yang mana bubuk daun kelor mengandung semua sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.

Sementara manfaat buah kelor datang dari kandungan vitamin C dan biji yang dapat dimakan mengandung asam oleat dalam jumlah tinggi.

Asam ini merupakan asam lemak bermanfaat yang juga ditemukan dalam minyak zaitun.

Baca Juga: 7+ Manfaat Daun Jawer Kotok untuk Kesehatan, Bisa untuk Diet!

Manfaat Buah Kelor

Ragam Manfaat Buah Kelor
Foto: Ragam Manfaat Buah Kelor (Medicalnewstoday.com)

Berikut ini adalah beberapa manfaat buah kelor yang perlu Moms ketahui:

1. Tinggi Nutrisi

Di India dan Afrika, biasanya buah dan daun kelor akan dicampurkan ke dalam makanan.

Daun kelor sendiri merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat baik sehingga bisa memenuhi kebutuhan gizi harian.

Mengutip USDA Food Composition Databases, satu cangkir daun kelor segar (21 gram) mengandung beberapa nutrisi seperti:

  • Protein: 2 gram
  • Vitamin B6: 19 persen dari rekomendasi harian.
  • Vitamin C: 12 persen dari rekomendasi harian.
  • Zat Besi: 11 persen dari rekomendasi harian.
  • Riboflavin (B2): 11 persen dari rekomendasi harian.
  • Vitamin A (dari beta-karoten): 9 persen dari rekomendasi harian.
  • Magnesium: 8 persen dari rekomendasi harian.

Sementara itu, di negara Barat, daun kelor kering dijual sebagai suplemen makanan, baik dalam bentuk bubuk maupun kapsul.

Dibandingkan daunnya, buah kelor umumnya lebih rendah vitamin dan mineral.

Namun, manfaat buah kelor sangat kaya vitamin C.

Satu cangkir polong segar yang diiris (100 gram) mengandung 157 persen kebutuhan harian vitamin C.

Namun, ada satu sisi negatifnya juga dari tanaman kelor.

Mengutip jurnal yang dipublikasikan U.S. National Institutes of Health, daun kelor ternyata juga mengandung antinutrien tingkat tinggi, yang dapat mengurangi penyerapan mineral dan protein.

2. Mengatasi Diabetes

Penelitian menunjukkan bahwa manfaat buah kelor dapat membantu melawan diabetes dengan menyeimbangkan gula darah dan mengurangi komplikasi, meskipun cara kerjanya belum sepenuhnya dipahami.

Salah satu teori mengatakan bahwa manfaat buah kelor akan meningkatkan produksi insulin, seperti yang ditunjukkan oleh uji klinis kecil yang diterbitkan pada tahun 2016.


Dalam penelitian yang dipublikasikan Journal of the Medical Association of Thailand terhadap sukarelawan yang sehat, satu dosis bubuk daun kelor 4 gram terbukti meningkatkan sirkulasi insulin dan menurunkan gula darah.

Sebuah uji klinis kecil yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients pada tahun 2018 juga menemukan bahwa manfaat buah kelor dapat mengurangi lonjakan gula darah usai makan.

Studi ini melibatkan 17 orang dengan diabetes dan 10 subjek sehat dan menemukan kelor tampaknya menumpulkan lonjakan gula darah setelah makan.

Sebuah studi tahun 2019 pada tikus juga menemukan manfaat buah kelor dapat membantu pengidap diabetes dengan mengurangi resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel dalam tubuh kurang mampu menyerap glukosa darah.

Tikus dalam penelitian diberi makan diet fruktosa tinggi untuk menginduksi resistensi insulin.

Setelah empat minggu pengobatan dengan kelor, sensitivitas insulin membaik, dan terbukti membantu menurunkan gula darah.

Manfaatnya pun tidak terbatas pada daun kelor saja, Journal of Diabetes menemukan bahwa manfaat buah kelor jika diekstrak juga dapat membantu melawan diabetes.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Diabetes 1 dan 2, Gejala hingga Pengobatannya

3. Melawan Penyakit Kardiovaskular

Ekstrak daun kelor juga dapat membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung.

Sebuah ulasan yang diterbitkan di Frontiers in Pharmacology pada tahun 2012 meneliti uji klinis dan hewan yang ada pada daun kelor dan menyimpulkan bahwa daun kelor mungkin menjadi pengobatan yang efektif untuk dislipidemia, yakni kondisi yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol, trigliserida (sejenis lemak darah), atau keduanya.

Biji kelor juga secara tradisional telah digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung.

Sebuah studi tahun 2017 yang dilakukan pada tikus menemukan bahwa manfaat buah kelor menawarkan perlindungan jantung dan dapat membantu mengobati tekanan darah tinggi.

4. Memiliki Sifat Anti Inflamasi

Inflamasi atau peradangan adalah respon alami tubuh terhadap infeksi atau cedera.

Ini adalah mekanisme perlindungan yang penting tetapi dapat menjadi masalah kesehatan utama jika terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama.

Faktanya, peradangan berkelanjutan dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Sebagian besar buah, sayuran, bumbu, dan rempah-rempah utuh memiliki sifat anti-inflamasi.

Namun, sejauh mana mereka dapat membantu tergantung pada jenis dan jumlah senyawa anti-inflamasi yang dikandungnya.

Mengutip PubMed Central, sejauh ini para ilmuwan percaya bahwa isothiocyanate adalah senyawa anti-inflamasi utama dalam daun, polong, dan biji kelor mampu mengatasi inflamasi.

Namun sejauh ini, penelitian hanya terbatas pada penelitian tabung reaksi dan hewan.

Masih harus dilihat apakah Moringa oleifera memiliki efek anti-inflamasi yang serupa pada manusia.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Herbal Fenugreek, dari Manfaat hingga Dosisnya

Efek Samping Buah dan Daun Kelor

Buah Kelor
Foto: Buah Kelor (Freepik.com)

Meskipun manfaat buah kelor dan daunnya sangat baik untuk kesehatan, namun siapa pun yang mempertimbangkan untuk menggunakan kelor disarankan untuk mendiskusikannya dengan dokter terlebih dahulu.

Daun, buah, hingga biji kelor mungkin memiliki kualitas anti-kesuburan dan oleh karena itu tidak dianjurkan untuk wanita hamil.

Namun untungnya hanya ada sangat sedikit efek samping yang dilaporkan.

Dan jika Moms mengonsumsi dalam bentuk suplemen, maka pastikan untuk selalu membaca label pada ekstrak dan mengikuti petunjuk dosis.

Selain itu, ada beberapa konsumsi obat yang harus diperhatikan jika hendak mengonsumsi produk dari pohon kelor, misalnya:

  • Levothyroxine: Obat ini digunakan untuk memerangi masalah tiroid. Senyawa dalam daun kelor dapat membantu fungsi tiroid, tetapi orang tidak boleh mengkombinasikannya dengan obat tiroid lainnya.
  • Obat apa pun yang mungkin diuraikan oleh hati: Ekstrak kelor dapat mengurangi seberapa cepat hal ini terjadi, yang dapat menyebabkan berbagai efek samping atau komplikasi.
  • Obat diabetes: Obat diabetes digunakan untuk menurunkan gula darah, yang juga efektif dilakukan oleh kelor. Sangat penting untuk memastikan kadar gula darah tidak terlalu rendah.
  • Obat tekanan darah tinggi: Kelor terbukti efektif menurunkan tekanan darah. Mengonsumsi kelor bersama obat lain yang menurunkan tekanan darah dapat menyebabkannya menjadi terlalu rendah.

Itu dia Moms manfaat buah kelor dan efek sampingnya.

Jadi, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen dari pohon kelor, pastikan untuk mendiskusikannya dahulu dengan dokter ya Moms!

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12490960/
  • https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fphar.2012.00024/full
  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1753-0407.2011.00173.x
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27276742/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24206684/
  • https://fdc.nal.usda.gov/ndb/foods

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb