Melahirkan di Air, Ini Hal-hal yang Wajib Moms Ketahui!
"Jika harus melakukan operasi caesar darurat, tidak disarankan untuk mengambil risiko tambahan 4-5 menit untuk keluar dari air," kata Caughey, ketua departemen kebidanan dan ginekologi di Oregon Health and Science University.
Setelah melahirkan, bidan mungkin akan merawat Moms dan bayi terlebih dahulu.
Kemudian saat Moms sedang memulihkan diri, bidan akan mengosongkan bak menggunakan pompa.
Bak harus dibersihkan, bahkan bila perlu dibilas dengan pemutih sebelum disimpan atau dikembalikan.
Baca Juga: Postpartum Depression, Gangguan Mental setelah Melahirkan
Pro dan Kontra Melahirkan di Air
Pada tahun 2016, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan agar melahirkan di air tidak lakukan, karena kurangnya data yang tersedia tentang metode melahirkan ini.
Organisasi ini menyebutkan bahwa walaupun dalam tahap pertama persalinan mungkin ada keuntungan yang didapatkan.
Namun ada data yang tidak cukup untuk menarik kesimpulan mengenai manfaat dan risiko berendam dalam air selama tahap kedua persalinan dan keluarnya bayi.
Oleh karena itu, sampai data tersebut tersedia, ACOG merekomendasikan bahwa lakukanlah metode persalinan yang biasa, yakni bukan di air.
Hingga akhirnya, organisasi profesional seperti Royal College of Obstetricians dan Gynaecologists dan American College of Nurse, mendukung metode water birth dalam situasi tertentu.
Para peneliti menunjukkan bahwa wanita yang mengalami kehamilan dan persalinan tanpa komplikasi dengan faktor risiko terbatas, boleh melahirkan di air atau melakukan water birth.
Menurut organisasi ini, perempuan harus diberi kesempatan untuk melahirkan di air jika mereka ingin melakukannya.
Hal ini dalam konteks proses pengambilan keputusan bersama dengan penyedia layanan kesehatan yang dipercaya.
Baca Juga: 14 Rekomendasi Buku Parenting, Bantu Orang Tua Mendidik Anak
Manfaat Melahirkan di Air
Ada beberapa wanita yang memilih untuk berendam di dalam air terlebih dahulu dan kemudian keluar untuk melahirkan.
Ada juga wanita lain memutuskan untuk tetap berada di air saat persalinan.
Keberadaan konsep di balik persalinan di dalam air ini bisa dilakukan jika janin sudah berada di kantung cairan ketuban selama 9 bulan.
Selain itu, metode water birth dapat mengikuti lingkungan janin selama di dalam kandungan, sehingga cukup nyaman untuk bayi sekaligus mengurangi stres bagi ibu saat melahirkan.
Mengutip American Pregnancy Association, bidan, pusat persalinan, dan makin banyak dokter kandungan percaya bahwa mengurangi stres saat melahirkan akan mengurangi komplikasi janin.
Ada manfaat dari melahirkan di air bagi ibu dan bayi.
Berikut ini beberapa manfaatnya yang perlu diketahui oleh Moms:
1. Manfaat Melahirkan di Air untuk Ibu
Terdapat satu studi dalam jurnal BMC Pregnancy and Childbirth mengungkapkan bahwa wanita yang bekerja di air juga mungkin memiliki tingkat operasi caesar yang lebih rendah yakni 13,2% berbanding 32,9%.
Tidak hanya itu, ibu yang melahirkan di air melaporkan lebih sedikit mengalami stres inkontinensia 42 hari setelah melahirkan dibandingkan dengan yang melahirkan di dataran.
Tetapi, diperlukan studi skala lebih besar untuk mengonfirmasi temuan ini.
Stres inkontinensia adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan keinginan seseorang untuk buang air kecil dalam keadaan tertentu.
Berikut beberapa manfaat melahirkan di air bagi ibu hamil:
- Air hangat memiliki sensasi yang menenangkan, menghibur, dan santai.
- Pada tahap akhir persalinan, air bisa meningkatkan energi wanita.
- Efek daya apung mengurangi berat badan ibu, memungkinkan gerakan bebas dan pemosisian yang baru.
- Daya apung meningkatkan kontraksi uterus yang lebih efisien dan sirkulasi darah yang lebih baik, sehingga menghasilkan oksigenasi yang lebih baik pada otot-otot rahim, Moms lebih sedikit merasa sakit, dan lebih banyak oksigen untuk bayi.
- Perendaman dalam air sering membantu menurunkan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kecemasan.
- Air tampaknya mengurangi hormon yang berhubungan dengan stres, memungkinkan tubuh ibu untuk menghasilkan endorfin yang berfungsi sebagai penghambat rasa sakit.
- Air menyebabkan perineum menjadi lebih elastis dan rileks, mengurangi insidensi dan keparahan robek dan perlunya jahitan.
- Ketika wanita yang sedang rileks secara fisik, maka terjadi juga rileks secara mental dengan kemampuan yang lebih besar untuk fokus pada proses kelahiran.
- Karena air memberikan rasa privasi yang lebih besar, air dapat mengurangi hambatan, kecemasan, dan ketakutan pada ibu yang melahirkan di air.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.