Mengenal Air Mani Wanita, Cairan Ejakulasi saat Orgasme
Apakah Air Mani Wanita Normal?
Ejakulasi wanita adalah hal yang normal, namun orang tidak terlalu sering membicarakannya.
Menurut International Society for Sexual Medicine, perkiraan berbeda menunjukkan bahwa antara 10-50%wanita mengalami ejakulasi saat berhubungan seks.
Beberapa ahli meyakini bahwa semua wanita mengalami ejakulasi, namun banyak yang tidak menyadarinya.
Mungkin saja mereka tidak menyadarinya karena cairan bisa mengalir mundur ke dalam kandung kemih daripada keluar dari tubuh.
Ketika para peneliti membandingkan sampel urin dari sebelum dan setelah orgasme, mereka menemukan lebih banyak Prostate-Specific Antigen (PSA) pada orgasme.
Mereka menyimpulkan bahwa semua wanita membuat ejakulasi tetapi tidak selalu mengeluarkannya.
Jika tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, kualitas dan kuantitas cairan serviks berubah selama siklus menstruasi.
Perubahan ini berasal dari serviks dan terjadi sebagai respons terhadap fluktuasi hormon estrogen dan progesteron yang mempersiapkan tubuh untuk ovulasi, menstruasi, atau kehamilan.
Baca Juga: Cara Memuaskan Istri di Ranjang Dalam Islam, Penasaran Dads?
Air mani wanita adalah istilah umum, dan terdiri dari sel-sel dari serviks dan vagina, bakteri, lendir, dan air.
Orang yang menopause biasanya memiliki lebih sedikit cairan akibat kadar estrogen yang lebih rendah.
Wanita mungkin merasa lebih basah dan memiliki dorongan seks yang lebih tinggi menjelang ovulasi, yang disebabkan oleh peningkatan estrogen.
Cairan serviks yang subur di sekitar ovulasi memberikan pelumasan tambahan.
Konsistensi (licin, lengket atau pucat, dan elastis), serta sensasi (basah atau kering) cairan serviks, akan bervariasi sepanjang siklus haid dan dapat menunjukkan fase siklus.
Selain itu, pengalaman ejakulasi wanita, termasuk perasaan, pemicu, dan jumlah ejakulasi, sangat bervariasi dari setiap orang.
Gairah seksual fisik wanita dimulai dengan fase rangsangan. Peningkatan aliran darah genital menyebabkan pembengkakan vaskular (pembengkakan pembuluh darah).
Peningkatan aliran dan tekanan darah ini menyebabkan cairan (transudat) didorong ke permukaan dinding vagina.
Setelah wanita benar-benar terangsang secara fisik, adalah hal yang wajar jika wanita merasakan sensasi vagina yang bengkak, dan cukup basah.
Air mani wanita adalah pelumasan vagina yang dibuat untuk memungkinkan penetrasi dan gerakan tanpa rasa sakit, dikutip Archive of Sexual Behavior.
Beberapa hal yang bisa membuat lebih mudah atau lebih sulit untuk menghasilkan air mani wanita:
- Kadar estrogen yang berfluktuasi sepanjang siklus menstruasi
- Foreplay
- Keadaan mental
- Obat-obatan tertentu, seperti kontrasepsi hormonal
Tubuh memproduksi lebih sedikit estrogen pada awal dan akhir siklus menstruasi, sehingga vagina bisa terasa lebih kering.
Ini bisa membuat frustasi jika tubuh tidak mewakili perasaan gairah dalam pikiran, dan pasangan terkadang bisa salah mengira air mani wanita sebagai indikator dari terangsang.
Air mani wanita yang keluar selama berhubungan seksual tidak bahaya.
Selama tidak melibatkan rasa sakit saat penetrasi berlangsung, maka cairan ini tidaklah menandakan ada yang salah
Baca Juga: Perbedaan Madzi dan Mani serta Wadi dalam Islam, Catat!
Manfaat Air Mani Wanita
Biasanya, manfaat kesehatan seperti menghilangkan seks dirasakan saat melakukan seks.
Tidak ada bukti bahwa ejakulasi yang menyebabkan keluarnya air mani wanita memiliki manfaat kesehatan.
Namun, penelitian menemukan bahwa seks menawarkan beberapa manfaat.
Selama orgasme, tubuh melepaskan hormon pereda nyeri yang dapat membantu meredakan nyeri punggung dan kaki, sakit kepala, dan kram menstruasi.
Segera setelah mencapai klimaks, tubuh melepaskan hormon yang mendorong tidur nyenyak. Hormon ini termasuk prolaktin dan oksitosin.
Beberapa ilmuwan percaya bahwa ejakulasi wanita juga berperan dalam kehamilan.
Mereka menyimpulkan ini karena dalam air mani wanita tersebut mengandung PSA dan fruktosa, yang membantu sperma dalam perjalanan menuju sel telur yang tidak dibuahi.
Namun, yang lain membantah teori ini. Mereka berpendapat bahwa ejakulasi biasanya mengandung urine yang dapat membunuh sperma.
Mereka juga mengatakan bahwa tidak mudah cairan mengalir dari uretra ke vagina, di mana itu akan berperan dalam kehamilan.
Meskipun air mani wanita yang sering disebut keputihan akan berbeda karena beberapa alasan seperti rangsangan.
Jika menemukan adanya perbedaan yang signifikan seperti berbau tajam atau berubah warna, segera konsultasikan dengan dokter.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.